Prihatin jalan provinsi rusak parah, sopir di Sampit sumbang material

id Prihatin jalan provinsi rusak parah, sopir di Sampit sumbang material, Kalteng, wakil bupati Kotim, irawati, Sampit, Kotim, Kotawaringin, Timur, machm

Prihatin jalan provinsi rusak parah, sopir di Sampit sumbang material

Kepala Dinas PUPR Kotim, Machmoer menjelaskan kepada Wakil Bupati Irawati yang meninjau penanganan darurat Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan menggunakan material bantuan para sopir, Rabu (31/3/2021). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Sejumlah sopir di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, menyumbang material untuk penanganan darurat Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan agar ruas jalan yang berstatus jalan provinsi itu bisa dilewati.

"Semoga dari pemerintah provinsi juga segera memperbaiki jalan lingkar selatan ini. Kami para sopir saja mau menyumbang. Harapan kami jalan ini segera diperbaiki sehingga mobil-mobil besar tidak perlu masuk ke dalam kota lagi," kata perwakilan sopir, Budi Hartoyo di Sampit, Rabu.

Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan dikhususkan untuk kendaraan besar atau berat yang umumnya dari maupun menuju Pelabuhan Bagendang. Namun karena jalan ini rusak parah, truk-truk besar itu akhirnya melintasi jalan-jalan dalam Kota Sampit sehingga membuat jalan kini menjadi rusak.

Prihatin dengan kondisi ini, pada sopir mengumpulkan dana swadaya untuk membeli material berupa agregat kelas B untuk membantu perbaikan sementara agar jalan bisa kembali fungsional.

Pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menyambut bantuan itu dengan menurunkan alat berat untuk meratakan dan memadatkan material itu sehingga jalan bisa dilewati.

Penanganan darurat rencananya juga akan dilakukan oleh kumpulan perusahaan-perusahaan besar. Namun waktu pelaksanaannya baru akan diputuskan dalam rapat yang rencananya dilaksanakan pada Senin nanti.

"Kami prihatin melihat jalan seperti ini. Menunggu-nunggu keputusan rapat pun belum pasti, jadi kami tergerak sendiri. Kalau menunggu keterlibatan banyak perusahaan, kapan jalannya? Berhubung pemerintah daerah membutuhkan, maka secara spontanitas, kami jalan dulu, yang penting teratasi," demikian Budi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotawaringin Timur, Machmoer mengatakan, para sopir yang diwakili dua orang bernama Budi Hartoyo dan Mintung, telah menyerahkan hibah material untuk membantu perbaikan darurat kerusakan jalan tersebut.

Material yang disumbangkan sebanyak 50 rit atau setara 200 meter kubik untuk penanganan jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan yang hancur. Para sopir peduli dengan kondisi jalan dan lalu lintas, serta mereka peduli dengan konsep 100 hari Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor untuk menangani kerusakan ini.

Baca juga: Sektor UMKM Kotim jadi perhatian Pemprov Kalteng

Material digunakan memperbaiki kerusakan jalan dekat Bundaran KB dipilih karena dianggap yang paling kritis yakni sepanjang 295 meter. Sisanya, titik kedua yaitu dari arah Bundaran Balanga sepanjang 55 meter dan 600 meter, akan dilanjutkan penimbunannya setelah digelar rapat dengan perusahaan besar swasta dan Pelindo pada Senin nanti.

"Saya minta itu juga secepatnya. Paling tidak Rabu nanti kita sudah bergerak. Saya hitung, diperlukan sekitar 6.000 meter kubik atau setara 1500 rit material agregat untuk jalan dengan lebar enam meter, tebal 50 centimeter dengan material agregat kelas B yaitu campuran batu dan tanah," kata Machmoer.

Dia menegaskan, pemerintah daerah tidak menerima bantuan berupa uang, tetapi dalam bentuk material. Jika jalan tersebut sudah fungsional lancar, maka angkutan besar atau berat jangan lagi melintasi jalan dalam kota karena membuat jalan rusak lantaran angkutan melebihi kemampuan jalan.

Untuk penanganan permanen, pemerintah provinsi tahun ini mengalokasikan Rp10 miliar untuk melanjutkan rigit pavement yang ada sepanjang satu kilometer. Jika perbaikan darurat yang saat ini mulai dikerjakan itu selesai, maka perbaikan rigit pavement oleh pemerintah provinsi bisa sajak lebih dari 1,5 kilometer karena pondasinya sudah siap.

"Saat ini pekerjaan itu belum lelang. Kita harapkan lelang secepatnya dilaksanakan sehingga perbaikan segera dimulai supaya jalan kembali baik dan angkutan berat tidak lagi melintasi jalan-jalan dalam kota," demikian Machmoer.

Baca juga: DPRD Kotim dorong optimalisasi penanganan COVID-19 meski belum ada perda