Kuala Kapuas (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Apendi kembali mengingatkan dan berpesan kepada masyarakat di daerah setempat, agar selalu memperhatikan keamanan pangan mulai dari pemilihan bahan, proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan makanan.
"Masyarakat juga harus meneliti dan mencermati makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Apabila ditemukan makanan basi, jangan sesekali untuk dikonsumsi," kata Apendi di Kuala Kapuas, Jumat.
Pesan ini disampaikannya, terkait menyikapi musibah keracunan makanan yang menimpa warga Desa Lamunti, Kecamatan Mantangai, pada acara buka puasa bersama yang dilaksanakan di Mushola Miftahul Jannah desa setempat, Selasa (20/4) lalu.
Dikatakannya, dalam kejadian ini sudah ada empat orang yang memasak makanan telah dipanggil oleh pihak Kepolisian setempat untuk dimintai keterangan. Sedangkan dari pihak Dinas Sosial Kabupaten Kapuas juga telah mengirimkan 10 tempat tidur lipat untuk antisipasi apabila terjadi penambahan kasus yang memerlukan perawatan.
Berdasarkan hasil kunjungan pihaknya ke lokasi, diperkirakan ada sekitar 30 orang yang hadir dalam acara tersebut. Sebanyak 13 orang mendapatkan perawatan di Puskesmas lamunti dan dua orang mengalami keluhan yang serius.
"Keluhan paling dominan adalah BAB cair, mual, muntah dan nyeri perut. Namun sejauh ini penanganan masih bisa dilakukan di puskesmas setempat," katanya.
Baca juga: Tiga desa di Kapuas diberi penghargaan aktif verifikasi DTKS
Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, melakukan kunjungan ke lokasi kejadian yang bertujuan untuk menyerahkan obat-obatan, membantu pelayanan kesehatan dan antisipasi rujukan. Kemudian melakukan penyelidikan epidemiologi dan mengambil sampel makanan untuk dikirimkan ke laboratorium rujukan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Diketahui berdasarkan keterangan tambahan yang didapat dari warga, makanan dimasak pukul 10.00 WIB pagi dan dibungkus jam 14.00 WIB. Kemudian dibawa ke Mushola pada pukul 16.00 WIB dan dimakan saat buka puasa.
Makanan berbuka puasa tersebut, dibungkus dengan kertas pembungkus nasi warna coklat dan dicampur antara nasi dengan lauk pauknya tidak dipisah dengan plastik.
"Ada warga yang sudah mencium bau basi, tapi tidak peduli dan tetap memakan makanan tersebut. Ada juga yang membawa pulang makanannya untuk dimakan bersama di rumah," jelas Apendi.
Baca juga: Dinkes Kapuas ambil sempel makanan warga keracunan
Baca juga: Angka stunting di Kapuas turun signifikan
Baca juga: Gali referensi retribusi pasar, DPRD Kapuas kunker ke Banjarmasin
Berita Terkait
Dinas Kesehatan Barito Utara periksa kebugaran 145 JCH
Sabtu, 4 Mei 2024 16:50 Wib
Jambi Tuah ditunjuk jadi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Mura
Rabu, 1 Mei 2024 8:29 Wib
SMPN 1 Sampit ajarkan siswa respons cepat dan efektif hadapi bencana
Sabtu, 27 April 2024 4:38 Wib
Pemkab minta penerapan e-kinerja dilakukan semua SOPD di Murung Raya
Jumat, 26 April 2024 22:39 Wib
Edy Purwanto ditunjuk pimpin Dinas Ketahanan Pangan Pulang Pisau
Jumat, 26 April 2024 11:07 Wib
DPMD gandeng UMKM tampilkan produk unggulan desa di Expo Kapuas
Kamis, 25 April 2024 18:30 Wib
Disdikbud Mura berikan pelatihan PBD dan Sulingjar ke puluhan kepsek
Kamis, 25 April 2024 17:54 Wib
Pemprov Kalteng berencana bangun jalan khusus angkutan PBS
Rabu, 24 April 2024 18:13 Wib