Sampit (ANTARA) - Jumlah penumpang yang bertolak dari Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menuju Pulau Jawa, belum ada mengalami lonjakan meski sebagian penumpang mengaku sengaja mudik lebih awal sebelum larangan mudik diberlakukan.
"Dibanding kondisi normal, hari ini hampir sama yaitu antara 150 sampai 300 penumpang. Animo masyarakat pulang ke Jawa cukup besar tapi masyarakat ada yang masih banyak bekerja dan ada pula yang mungkin masih mencari waktu yang tepat. Sebagian pekerja mungkin masih menunggu izin dari perusahaan mereka," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit, Hendrik Sugiharto di Sampit, Sabtu.
Hari ini memasuki H-18 Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah, KM Kirana III bertolak menuju Surabaya mengangkut 187 penumpang, 17 unit sepeda motor, tiga unit mobil kecil atau kendaraan pribadi dan tujuh unit angkutan sembako.
Keberangkatan berjalan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Jumlah penumpang yang tidak terlalu banyak membuat alur penumpang menuju kapal berjalan lancar dan tidak sampai berdesakan.
Hendrik mengakui, dibatalkannya dua jadwal keberangkatan kapal mereka belum lama ini imbas polemik pembatasan angkutan barang di Pelabuhan Sampit, cukup berpengaruh terhadap jumlah kendaraan dan penumpang.
Jumlah kendaraan yang diangkut belum sebanyak biasanya karena sebagian pelaku usaha masih menyesuaikan jadwal pengiriman mereka. Begitu pula jumlah penumpang, sebagian telanjur mengalihkan keberangkatan mereka melalui pelabuhan daerah lain akibat jadwal keberangkatan kapal Kirana I dan Kirana III di Pelabuhan Sampit sempat dihentikan sementara, namun kini telah kembali beroperasi.
Baca juga: Legislator apresiasi terobosan KNPI Kotim
Hendrik berharap kondisi segera kembali normal. Masih ada empat kali keberangkatan yakni masing-masing dua kali untuk mengangkut penumpang menuju Semarang dan Surabaya sebelum larangan mudik diberlakukan.
Setelah memasuki masa larangan mudik maka kapal milik PT Dharma Lautan Utama hanya melayani angkutan kendaraan. Pelayanan terhadap penumpang hanya diberikan kepada penumpang termasuk kategori khusus seperti yang ditetapkan pemerintah.
"Saat ini banyak warga yang menanyakan jadwal keberangkatan. Mereka umumnya pekerja yang sangat ingin pulang ke Jawa namun mereka masih menunggu kebijakan perusahaan mereka, apakah memberi izin atau tidak. Kalau membeli tiket lebih dulu, mereka khawatir kalau nanti ternyata tidak diizinkan perusahaan," ujar Hendrik.
Sementara itu, penumpang yang pulang membawa serta kendaraan mereka, mulai meningkat. Mereka mengaku sengaja pulang membawa kendaraan agar lebih mudah menuju kampung halaman serta bepergian untuk bersilaturahmi saat lebaran nanti dengan menaiki kendaraan sendiri.
Baca juga: Pemuda Kotim dibekali pengetahuan advokasi perempuan dan keprotokolan
Berita Terkait
Di ruang jumpa pers, ada kehangatan dan tanpa takut dari Indonesia
Jumat, 15 November 2024 16:22 Wib
Cak Imin : Saya dimarahi istri karena judi "online" masih ada
Jumat, 15 November 2024 16:11 Wib
Bahlil : Ada tiga opsi penyaluran subsidi BBM tepat sasaran
Kamis, 14 November 2024 9:09 Wib
TNI tegaskan tak ada ampun bagi prajurit terlibat judi online
Kamis, 14 November 2024 9:07 Wib
Ada 128 aduan tambang ilegal hingga 2023
Rabu, 13 November 2024 8:19 Wib
Kementerian ESDM catat ada 4.634 izin tambang minerba di Indonesia
Rabu, 13 November 2024 8:13 Wib
Polisi sebut ada staf ahli Kementerian Komdigi terlibat judi online
Jumat, 1 November 2024 13:04 Wib
DPRD minta Pemkot pastikan tak ada biaya sekolah ditanggung orangtua
Rabu, 30 Oktober 2024 12:48 Wib