Safari Ramadhan Bupati Kotim sambil kampanyekan pencegahan COVID-19
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor kembali melaksanakan kunjungan kerja sekaligus Safari Ramadhan 1442 Hijriah sambil mengampanyekan pencegahan COVID-19.
"Sudah lebih dari setahun pandemi COVID-19 ini melanda dan telah menimbulkan dampak luas. Kita tidak boleh patah semangat. Kita harus terus berikhtiar mengatasi ini, khususnya dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," kata Halikinnor di Samuda, Rabu malam.
Safari Ramadhan kali ini digelar untuk kawasan selatan yang meliputi Kecamatan Mentawa Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Kegiatan dipusatkan di Desa Samuda Besar Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Kegiatan yang dirangkai buka puasa bersama ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Selain jumlah peserta yang dibatasi, setiap orang yang datang juga harus menggunakan masker, mencuci tangan serta menempati kursi yang sudah diatur dengan jarak sesuai aturan protokol kesehatan.
Halikinnor menjelaskan, pandemi COVID-19 sangat berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat dan daerah. Pembangunan juga terdampak karena banyak program yang terpaksa ditunda pelaksanaannya karena anggaran difokuskan untuk menangani pandemi COVID-19.
Tahun 2020 lalu rasionalisasi anggaran dilakukan sebesar 50 persen untuk diarahkan menangani pandemi COVID-19. Tahun ini, kebijakan senada yang diberi nama "refocusing" dilakukan dengan mengarahkan 8 persen kucuran dana dari pemerintah pusat untuk penanganan COVID-19.
Baca juga: Pekerja di Kotim diimbau tidak turun ke jalan saat Hari Buruh
Saat ini potensi penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur juga masih harus diwaspadai. Penularan masih terjadi dan beberapa kali terjadi lonjakan.
Hingga Selasa (27/4) lalu, jumlah kasus COVID-19 sudah mencapai 2054 kasus, terdiri dari 1.813 sembuh, 182 orang dalam penanganan dan 59 orang meninggal dunia. Kondisi ini menunjukkan bahwa penularan COVID-19 di kabupaten ini masih harus diwaspadai.
Menurut Halikinnor, pemerintah terus bekerja keras untuk menangani penularan virus mematikan ini. Penanganan juga dilakukan dari sisi pemulihan ekonomi agar masyarakat bisa kembali mendapatkan penghasilan yang baik.
"Upaya ini harus didukung seluruh masyarakat karena tidak akan bisa hanya mengandalkan pemerintah. Sia-sia kalau pemerintah sudah bekerja keras tapi malah kita sebagai masyarakat tidak mendukung upaya itu dan mengabaikan protokol kesehatan. Kita harus sama-sama supaya pandemi ini segera berakhir dan kehidupan kembali normal," harap Halikinnor.
Dia meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan agar terhindar dari penularan COVID-19. Masyarakat berperang penting terhadap keberhasilan upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
Baca juga: Pemkab Kotim upayakan insentif guru ngaji
"Sudah lebih dari setahun pandemi COVID-19 ini melanda dan telah menimbulkan dampak luas. Kita tidak boleh patah semangat. Kita harus terus berikhtiar mengatasi ini, khususnya dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," kata Halikinnor di Samuda, Rabu malam.
Safari Ramadhan kali ini digelar untuk kawasan selatan yang meliputi Kecamatan Mentawa Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Kegiatan dipusatkan di Desa Samuda Besar Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Kegiatan yang dirangkai buka puasa bersama ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan COVID-19. Selain jumlah peserta yang dibatasi, setiap orang yang datang juga harus menggunakan masker, mencuci tangan serta menempati kursi yang sudah diatur dengan jarak sesuai aturan protokol kesehatan.
Halikinnor menjelaskan, pandemi COVID-19 sangat berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat dan daerah. Pembangunan juga terdampak karena banyak program yang terpaksa ditunda pelaksanaannya karena anggaran difokuskan untuk menangani pandemi COVID-19.
Tahun 2020 lalu rasionalisasi anggaran dilakukan sebesar 50 persen untuk diarahkan menangani pandemi COVID-19. Tahun ini, kebijakan senada yang diberi nama "refocusing" dilakukan dengan mengarahkan 8 persen kucuran dana dari pemerintah pusat untuk penanganan COVID-19.
Baca juga: Pekerja di Kotim diimbau tidak turun ke jalan saat Hari Buruh
Saat ini potensi penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur juga masih harus diwaspadai. Penularan masih terjadi dan beberapa kali terjadi lonjakan.
Hingga Selasa (27/4) lalu, jumlah kasus COVID-19 sudah mencapai 2054 kasus, terdiri dari 1.813 sembuh, 182 orang dalam penanganan dan 59 orang meninggal dunia. Kondisi ini menunjukkan bahwa penularan COVID-19 di kabupaten ini masih harus diwaspadai.
Menurut Halikinnor, pemerintah terus bekerja keras untuk menangani penularan virus mematikan ini. Penanganan juga dilakukan dari sisi pemulihan ekonomi agar masyarakat bisa kembali mendapatkan penghasilan yang baik.
"Upaya ini harus didukung seluruh masyarakat karena tidak akan bisa hanya mengandalkan pemerintah. Sia-sia kalau pemerintah sudah bekerja keras tapi malah kita sebagai masyarakat tidak mendukung upaya itu dan mengabaikan protokol kesehatan. Kita harus sama-sama supaya pandemi ini segera berakhir dan kehidupan kembali normal," harap Halikinnor.
Dia meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat dengan menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan agar terhindar dari penularan COVID-19. Masyarakat berperang penting terhadap keberhasilan upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
Baca juga: Pemkab Kotim upayakan insentif guru ngaji