Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ampera AY Mebas menegaskan bahwa dirinya terus berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia, khususnya terkait tenaga kesehatan di wilayah setempat dengan menyediakan dan memberikan beasiswa.
"Tahun ini kita akan kembali menyediakan beasiswa khusus kedokteran untuk 10 orang," kata Ampera di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, beasiswa diberikan kepada anak warga yang kurang mampu dan berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan, khususnya kedokteran.
Orang nomor satu di Pemkab Bartim itu terus berkomitmen meningkatkan SDM sebagaimana program dari visi – misi daerah, dengan mengalokasikan anggaran beasiswa untuk anak berprestasi.
"Walaupun pandemi COVID-19, anggaran beasiswa tetap kita anggaran," kata Ampera.
Dirinya pun menghimbau generasi muda untu tetap dan terus berprestasi, karena generasi muda mendatang yang akan menjadi estapet pembangunan Bartim menuju Gumi Jari Jari Janang Kalalawah.
Dia mengatakan sudah ada 50 orang yang mendapatkan biaya pendidikan perkuliahan melalui beasiswa dari Pemkab BArtim. Jika tahun ini berhasil, maka ada 10 orang yang dibiayai maka akan dan telah membiayai 60 putra-putri daerah kuliah kedokteran.
"Syarat untuk mendapat beasiswa kedokteran cukup mudah. Salah satunya yakni warga Bartim dan berkewajiban kembali mengabdi di Bartim setelah lulus," kata Ampera.
Baca juga: Peserta seleksi CASN Bartim disarankan mempersiapkan diri
Berkaitan laporan atau sikap dari seorang lulusan dokter yang sekolahnya dibiayai daerah dan masih dalam ikatan dinas namun mengajukan pindah, maka akan dilakukan pengkajian hukum. Sebab, mengabdi di Bartim dengan jangka waktu tertentu disertai surat ikatan dinas dan selama itu tidak boleh pindah ke luar daerah.
"Kalau memang pindah, akan disesuaikan dengan perjanjiannya karena sekolahnya dibiayai daerah dan langkah paling akhir yang diambil yakni langkah hukum bidang perdata atau pidana," kata Ampera.
Menurut bupati dua periode itu, Bartim masih sangat membutuhkan tenaga ahli dokter untuk menopang pembangunan khususnya pada pelayanan kesehatan yang kian hari semakin komplek.
"Kalau minta pindah, nanti pasti akan kebingungan mencari pengganti siapa. Tapi, jika harus tetap pindah maka kita sudah mencari solusi terbaiknya bagaimana," demikian Ampera.
Baca juga: Lansia peserta vaksinasi di Bartim meningkat menjadi 4,89 persen
Baca juga: Seorang ODGJ ditemukan meninggal dunia di kebun sawit Bartim
Berita Terkait
Pemkab Barito Utara melaksanakan tes asesmen sistem merit
Selasa, 7 Mei 2024 16:31 Wib
Pemkab Barito Utara lakukan pemeriksaan terperinci LKPD 2023
Senin, 6 Mei 2024 20:23 Wib
Pj Bupati Barito Utara ajak para guru amalkan jati diri PGRI
Senin, 6 Mei 2024 16:38 Wib
Jamaah calon haji Barito Utara berangkat 15 Mei ke Madinah
Senin, 6 Mei 2024 8:41 Wib
Pemkab Barito Utara serahkan LKPD 2023 unaudited kepada BPK
Minggu, 5 Mei 2024 6:52 Wib
Dinas Kesehatan Barito Utara periksa kebugaran 145 JCH
Sabtu, 4 Mei 2024 16:50 Wib
Sekretariat DPRD Barito Utara terima kunker DPRD HSU bahas BLUD
Jumat, 3 Mei 2024 20:06 Wib
Tiga ormas di Barut dukung Akhmad Gunadi sebagai bakal calon bupati
Jumat, 3 Mei 2024 19:37 Wib