Sampit (ANTARA) - Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Kotawaringin Timur memasang target tinggi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah di Sampit pada 2023 nanti meski cabang olahraga ini minim sarana latihan.
"Kita menargetkan bisa meraih medali emas pada semua divisi. Berarti ada sekitar 10 medali emas. Makanya persiapan ini kami lakukan lebih awal agar hasilnya nanti juga maksimal," kata Ketua Perpani Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu di Sampit, Sabtu.
Penegasan itu disampaikan Dadang saat membuka seleksi atlet Pengurus Cabang Perpani Kotawaringin Timur Pra Porprov Kalimantan Tengah yang dilaksanakan di lapangan belakang Kompi Antang.
Ada 50 atlet yang ambil bagian dalam empat divisi yang diperlombakan yakni barebow, standarbow nasional, compound bow dan recurve bow yang diikuti putra dan putri. Selain itu ada satu divisi eksebisi yaitu horsebow putra.
Dadang menjelaskan, potensi atlet panahan Kotawaringin Timur sangat besar. Saat Porprov sebelumnya, cabang olahraga panahan menyumbang tiga medali emas untuk kontingan Kotawaringin Timur. Belum lama ini, seorang atlet muda daerah ini juga berjaya meraih medali emas dalam sebuah pertandingan di Bali.
Pria yang merupakan anggota DPRD Kotawaringin Timur ini mengatakan, masyarakat sangat antusias menggeluti olahraga panahan, namun sebagian terkendala karena mahalnya peralatan cabang olahraga ini.
Dia mencontohkan, harga satu mata anak panah minimal Rp100.000, sedangkan harga panah berkisar jutaan hingga puluhan juta rupiah, tergantung jenis dan kualitas.
Keterbatasan ini pula yang sedang dihadapi Perpani Kotawaringin Timur dalam mengembangkan prestasi atlet. Peralatan terbatas serta belum ada venue atau tempat latihan yang representatif.
Sementara ini latihan dilaksanakan di halaman kantor bupati dan lapangan belakang Kompi Antang. Namun berdasarkan standar, lokasi tersebut belum memenuhi syarat, baik dari sisi keamanan maupun panjang lokasi yang tersedia.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim dukung pemberantasan miras semakin digencarkan
"Seperti di lapangan ini, panjangnya hanya 50 meter, padahal saat lomba nanti ada juga yang jaraknya 70 dan 90 meter. Itu belum termasuk wilayah pengamannya. Kita belum punya venue yang memadai untuk latihan," sambung Dadang.
Dari sisi peralatan juga masih sangat minim. Atlet berlatih menggunakan peralatan pribadi lantaran peralatan milik Perpani masih terbatas.
Untuk memaksimalkan latihan, peralatan sangat dibutuhkan. Setiap atlet harus memanah minimal 200 kali setiap hari sehingga memerlukan anak panah yang mencukupi karena tidak jarang terjadi kerusakan saat latihan.
"Pencapaian emas itu perlu ditunjang peralatan dan venue. Tapi kami tetap bersemangat dan optimistis bisa mencapai target saat Porprov 2023 nanti. Kami berharap dukungan semua," demikian Dadang.
Sementara itu Ketua Panitia Seleksi Atlet, Joni Indra mengatakan, semua atlet digabung dalam penjaringan ini. Hasilnya nantinya akan muncul atlet-atlet yang memiliki potensi dan akan dibina untuk dipersiapkan menghadapi Porprov 2023.
"Kita mempunyai keunggulan di beberapa divisi, tapi tentu kita berharap nantinya bisa berjaya meraih medali emas di semua divisi yang dipertandingkan," demikian Joni.
Baca juga: Ormas Islam dukung penuh pemberantasan minuman keras di Kotim