Sampit (ANTARA) - Manajemen RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berharap bantuan generator oksigen dari Kementerian Kesehatan segera terealisasi karena sangat dibutuhkan untuk mengatasi kebutuhan oksigen di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Insya Allah kita akan dapat bantuan generator oksigen dari Kemenkes. Saya sudah dihubungi Kadinkes Provinsi Kalteng bahwa kita dapat bantuan itu," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Sutriso di Sampit, Senin.
Pasokan oksigen di tengah pandemi COVID-19 sangat dibutuhkan. Saat kebutuhan meningkat seiring peningkatan pasien COVID-19, kebutuhan oksigen mencapai 30 tabung per hari.
Kondisi ini cukup menjadi kendala karena PT Samator Gas Industri di Sampit hanya mampu memasok 150 tabung oksigen perhari. Untuk itu pihak rumah sakit harus mencari tambahan hingga mendatangkan dari luar daerah.
Sutriso menjelaskan, Ketersediaan oksigen saat ini masih terpenuhi, namun dalam konteks ini pihaknya memang masih harus berburu oksigen dari sejumlah tempat. Pasokan rencananya juga ada dari Banjarmasin dan Pangkalan Bun, namun pihaknya tetap mencari supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi.
Pemerintah daerah juga telah membeli 36 unit alat oksigen konsentrator, sebagian sudah digunakan di RSUD dr Murjani. Alat ini setidaknya bisa membantu kebutuhan oksigen pasien dengan gejala ringan sehingga tabung oksigen yang dipasok pihak lain bisa diprioritaskan untuk pasien bergejala berat.
Pihak rumah sakit sangat berharap generator oksigen bantuan Kementerian Kesehatan tersebut segera direalisasikan. Mesin ini nantinya diharapkan bisa banyak membantu pemenuhan kebutuhan oksigen di rumah sakit yang juga menjadi rujukan pasien dari kabupaten tetangga tersebut.
Baca juga: RSUD Murjani tunggu acuan penurunan tarif tes PCR
"Generator oksigen itu memproduksi oksigen diambil dari sekitar, airnya dipisahkan, kemudian diproses sehingga konsentrasi oksigennya dari 67 sampai 99 persen. Lumayan bisa memproduksi 20 sampai 30 tabung per hari sehingga cukup membantu," kata Sutriso.
Sutriso menyebutkan, pada Senin pagi ada 63 pasien COVID-19 yang dirawat. Mereka yang dirawat di rumah sakit adalah pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat sehingga membutuhkan penanganan intensif.
Pasien dilihat dari saturasi oksigen di bawah 90 persen dan gejalanya. Sebagian pasien COVID-19 tersebut memiliki komorbid atau penyakit penyerta seperti asma, darah tinggi, diabetes sehingga membutuhkan penanganan intensif. Ada juga pasien COVID-19 yang tidak ada komorbid namun kondisinya harus mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit.
Sementara itu perkembangan kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur pada Senin siang tidak terdapat penambahan kasus positif, terdapat 30 orang pasien sembuh, namun ada dua orang pasien yang wafat.
Secara keseluruhan jumlah kasus COVID-19 di daerah ini sudah mencapai 4.669 kasus, terdiri dari 4.271 kasus sembuh, 199 orang masih ditangani dan 199 orang telah wafat
Baca juga: Bupati Kotim minta kebocoran CPO di Sungai Mentaya kembali dibersihkan
Berita Terkait
Enam rekomendasi DPRD terkait pelayanan RSUD dr Murjani Sampit
Kamis, 7 November 2024 5:54 Wib
Legislator sebut RSUD dr Murjani perlu penambahan dokter
Selasa, 5 November 2024 16:05 Wib
Legislator Kotim berharap pembenahan menyeluruh pelayanan online RSUD Murjani
Sabtu, 2 November 2024 23:11 Wib
Komisi III DPRD Kotim segera gelar rapat bersama RSUD Murjani
Senin, 28 Oktober 2024 23:06 Wib
Sidak ke RSUD dr Murjani Sampit, DPRD dapati berbagai permasalahan
Senin, 28 Oktober 2024 16:40 Wib
DPRD Kotim sarankan pegawai RSUD Murjani diberi pelatihan peningkatan pelayanan
Jumat, 18 Oktober 2024 5:54 Wib
Legislator Kotim minta pimpinan RSUD Murjani bersikap tegas dalam pelayanan
Selasa, 15 Oktober 2024 7:30 Wib
Pergantian pemimpin RSUD Murjani Sampit diharapkan mampu tingkatkan pelayanan
Sabtu, 31 Agustus 2024 7:13 Wib