Bupati Gumas beberkan kemajuan program budidaya jagung hibrida
Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong mengatakan, berdasarkan penetapan calon petani calon lahan (CPCL) dan target pengembangan jagung hibrida tahun 2021 adalah seluas 300 hektare dan dilaksanakan pada 32 kelompok tani di kabupaten setempat.
“Kemajuan sampai 17 Agustus 2021, dari target seluas 300 hektare, luas lahan yang sudah terolah yakni 152 hektare atau 51 persen,” ucap dia saat rapat paripurna di Kuala Kurun, Kamis.
Adapun rinciannya yakni 93 hektare olah tanah dengan alat mekanisasi pertanian dan 59 hektar Tanpa Olah Tanah (TOT). Sedangkan sisanya yakni 148 hektare sedang dalam proses pengolahan.
Jumlah petani yang mengikuti program pengembangan jagung hibrida sebanyak 395 orang, dan sampai saat ini dari 152 hektare lahan yang sudah diolah, sudah tertanam 85 hektare. Sisanya yakni 67 hektare menunggu masa perlakuan pemberian kapur dan pupuk kandang untuk siap ditanam.
Baca juga: Berikut upaya Pemkab Gumas dalam memberdayakan pengusaha lokal
Orang nomor satu di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini optimis target 300 hektare pertanaman jagung hibrida akan tercapai pada minggu ketiga bulan September 2021 mendatang.
Penghasilan petani berdasarkan analisis usaha tani, dengan asumsi produksi enam ton/hektar, maka finansial yang dihasilkan petani dari kegiatan budidaya pengembangan jagung hibrida senilai Rp9juta/hektar.
“Ke depan, sesuai Renstra Perangkat Daera Dinas Pertanian Tahun 2022 akan melakukan pengembangan seluas 500 hektare, tahun 2023 seluas 700 hektare dan tahun 2024 seluas 1000 hektare,” bebernya.
Lebih lanjut, Pemkab Gumas melalui Dinas Pertanian telah melakukan berbagai kebijakan, dalam mendukung pencapaian pertanian yang modern maupun revitalisasi manajemen pengelolaan pertanian.
Di antaranya adalah pelaksanaan penyediaan dan pengembangan sarana pertanian antara lain melalui penyediaan alat dan mesin pertanian, penyediaan sarana pendukung jalan usaha tani, pembuatan embung pertanian, pembuatan pintu air, dan pembuatan jalan produksi perkebunan.
Baca juga: Bupati Gumas pastikan pembangunan infrastruktur gunakan bahan berkualitas
Kebijakan lainnya yakni penyediaan pendampingan sarana pendukung pertanian, melalui penyediaan sarana produksi pertanian yang berkualitas. Penyediaan pengembangan prasarana pertanian, melalui bantuan persiapan lahan pengembangan jagung hibrida.
Lalu, sambung dia, peningkatan kapasitas petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) melalui kegiatan pembuatan demplot pengembangan jagung hibrida, bekerja sama dengan PT Petrokimia Kayaku.
Selain itu ada juga pelatihan pemanfaatan alat dan mesin pertanian, pelatihan pembuatan pupuk organik dan optimalitas pengendalian hama penyakit tanaman melalui kinerja Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT).
“Kemudian optimalisasi pendampingan petani oleh PPL, melalui peningkatan intensitas penyuluhan, serta penguatan sarana dan prasarana Balai Penyuluh Pertanian (BPP),” papar suami dari Mimie Mariatie ini.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Gumas Untung Jaya Bangas saat rapat paripurna di Kuala Kurun, Rabu (18/8) meminta penjelasan berapa hektare tanaman jagung hibrida yang sudah diolah.
“Dan berapa petani yang menanam jagung, serta berapa progres penghasilan yang dihasilkan tanaman jagung per hektare,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini.
Baca juga: Fraksi Nasdem-Hanura DPRD Gumas soroti berkurangnya target retribusi daerah
Baca juga: Berikut komposisi rancangan perubahan APBD Kabupaten Gumas 2021
Baca juga: Bupati Gunung Mas harapkan HUT RI jadi momentum sukseskan vaksinasi
“Kemajuan sampai 17 Agustus 2021, dari target seluas 300 hektare, luas lahan yang sudah terolah yakni 152 hektare atau 51 persen,” ucap dia saat rapat paripurna di Kuala Kurun, Kamis.
Adapun rinciannya yakni 93 hektare olah tanah dengan alat mekanisasi pertanian dan 59 hektar Tanpa Olah Tanah (TOT). Sedangkan sisanya yakni 148 hektare sedang dalam proses pengolahan.
Jumlah petani yang mengikuti program pengembangan jagung hibrida sebanyak 395 orang, dan sampai saat ini dari 152 hektare lahan yang sudah diolah, sudah tertanam 85 hektare. Sisanya yakni 67 hektare menunggu masa perlakuan pemberian kapur dan pupuk kandang untuk siap ditanam.
Baca juga: Berikut upaya Pemkab Gumas dalam memberdayakan pengusaha lokal
Orang nomor satu di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ ini optimis target 300 hektare pertanaman jagung hibrida akan tercapai pada minggu ketiga bulan September 2021 mendatang.
Penghasilan petani berdasarkan analisis usaha tani, dengan asumsi produksi enam ton/hektar, maka finansial yang dihasilkan petani dari kegiatan budidaya pengembangan jagung hibrida senilai Rp9juta/hektar.
“Ke depan, sesuai Renstra Perangkat Daera Dinas Pertanian Tahun 2022 akan melakukan pengembangan seluas 500 hektare, tahun 2023 seluas 700 hektare dan tahun 2024 seluas 1000 hektare,” bebernya.
Lebih lanjut, Pemkab Gumas melalui Dinas Pertanian telah melakukan berbagai kebijakan, dalam mendukung pencapaian pertanian yang modern maupun revitalisasi manajemen pengelolaan pertanian.
Di antaranya adalah pelaksanaan penyediaan dan pengembangan sarana pertanian antara lain melalui penyediaan alat dan mesin pertanian, penyediaan sarana pendukung jalan usaha tani, pembuatan embung pertanian, pembuatan pintu air, dan pembuatan jalan produksi perkebunan.
Baca juga: Bupati Gumas pastikan pembangunan infrastruktur gunakan bahan berkualitas
Kebijakan lainnya yakni penyediaan pendampingan sarana pendukung pertanian, melalui penyediaan sarana produksi pertanian yang berkualitas. Penyediaan pengembangan prasarana pertanian, melalui bantuan persiapan lahan pengembangan jagung hibrida.
Lalu, sambung dia, peningkatan kapasitas petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) melalui kegiatan pembuatan demplot pengembangan jagung hibrida, bekerja sama dengan PT Petrokimia Kayaku.
Selain itu ada juga pelatihan pemanfaatan alat dan mesin pertanian, pelatihan pembuatan pupuk organik dan optimalitas pengendalian hama penyakit tanaman melalui kinerja Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT).
“Kemudian optimalisasi pendampingan petani oleh PPL, melalui peningkatan intensitas penyuluhan, serta penguatan sarana dan prasarana Balai Penyuluh Pertanian (BPP),” papar suami dari Mimie Mariatie ini.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Gumas Untung Jaya Bangas saat rapat paripurna di Kuala Kurun, Rabu (18/8) meminta penjelasan berapa hektare tanaman jagung hibrida yang sudah diolah.
“Dan berapa petani yang menanam jagung, serta berapa progres penghasilan yang dihasilkan tanaman jagung per hektare,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini.
Baca juga: Fraksi Nasdem-Hanura DPRD Gumas soroti berkurangnya target retribusi daerah
Baca juga: Berikut komposisi rancangan perubahan APBD Kabupaten Gumas 2021
Baca juga: Bupati Gunung Mas harapkan HUT RI jadi momentum sukseskan vaksinasi