Sampit (ANTARA) - Anggota DPR Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Hendra Sia menyoroti proyek peningkatan gerbang Sahati di Jalan Tjilik Riwut, Sampit yang menyedot anggaran sekitar Rp697 juta karena dinilai belum terlalu mendesak.
"Momennya kurang tepat. Saat ini gerbang itu masih kokoh dan tahan untuk beberapa tahun ke depan. Ini tidak mendesak, sehingga seharusnya ditunda dulu karena ada kepentingan yang lebih mendesak," kata Hendra Sia di Sampit, Selasa.
Saat ini sedang berlangsung pekerjaan peningkatan gerbang di depan Stadion 29 November Sampit. Sekitar 50 persen fisik gerbang tersebut akan diubah sesuai desain yang sudah dibuat.
Hendra Sia mengatakan tidak mempermasalahkan keinginan pemerintah kabupaten untuk memperbaiki dan meningkatkan gerbang tersebut. Hanya, waktunya yang dinilai kurang tepat.
Saat ini anggaran daerah banyak tersedot untuk penanganan pandemi COVID-19. Sudah seharusnya anggaran yang ada digunakan untuk kegiatan yang benar-benar mendesak.
Legislator yang menjabat Sekretaris Komisi I ini berpendapat, dana tersebut lebih baik digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Saat ini banyak warga yang membutuhkan dukungan agar bisa bangkit dan tidak terus terpuruk perekonomiannya.
Jika pun ingin digunakan untuk infrastruktur, Hendra Sia menilai lebih baik digunakan untuk pembangunan infrastruktur di kawasan pelosok. Masyarakat di pedesaan jauh lebih membutuhkan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, dibanding anggarannya digunakan untuk memperbaiki gerbang di kota.
Baca juga: Legislator Kotim sebut perlu pengawasan kepatuhan pemberdayaan pekerja lokal
Wakil rakyat dari daerah pemilihan 5 yang meliputi Kecamatan Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Mentaya Hulu dan Tualan Hulu. Hendra Sia tahu betul infrastruktur di daerah yang diwakilinya tersebut masih sangat terbatas, bahkan masih ada desa yang sulit diakses melalui jalan darat.
Terlebih, kawasan utara tersebut sedang dilanda banjir parah. Masyarakat sangat membutuhkan bantuan pemerintah sehingga anggaran sangat dibutuhkan dan situasi ini cukup mendesak.
"Selama ini pembangunan selalu terfokus di kota, sementara masyarakat di perdesaan masih harus merasakan jalan berlumpur. Di kota, gerbang saja dibuat megah-megah padahal seharusnya anggarannya bisa untuk pembangunan infrastruktur di desa," demikian Hendra Sia.
Sementara itu Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Kotawaringin Timur menginformasikan bahwa peningkatan gerbang tersebut sudah direncanakan sejak kepemimpinan Bupati Supian Hadi dan dilaksanakan pada masa kepemimpinan Bupati Halikinnor.
Peningkatan tersebut dilakukan karena mulai ada keretakan yang dikhawatirkan bertambah parah dan menyebabkan gerbang menjadi runtuh. Selain perbaikan, kegiatan itu juga merupakan peningkatan agar gerbang tersebut semakin bagus dan menarik dengan ornamen-ornamen khas Kotawaringin Timur.
Baca juga: KNPI Kotim turun bantu korban banjir di Mentaya Hulu