Kabinda Kalteng terus bergerak pantau dan bantu korban banjir
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Kalimantan Tengah Brigjen TNI Sinyo bersama tim, terus bergerak memantau perkembangan terbaru sekaligus menyalurkan sejumlah bantuan kepada para korban banjir yang ada sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Katingan.
"Kali ini kami datang langsung ke lokasi dan memberikan bantuan ke korban banjir di Desa Hanjalipan Kabupaten Kotim, maupun Kelurahan Kasongan Lama Kabupaten Katingan," kata Sinyo melalui pesan singkat yang diterima di Palangka Raya, Selasa.
Dia pun menegaskan bahwa Binda Kalteng akan terus bergerak dan berupaya semampunya membantu meringankan beban para korban banjir di sejumlah wilayah di provinsi ini. Hal itu selain bentuk kepedulian Binda Kalteng, juga menindaklanjuti perintah Kepala BIN, agar selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama saat terjadi musibah.
"Sebelumnya, saya dan tim juga telah meninjau lokasi banjir di beberapa daerah lain seperti Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Kotawaringin Barat. Kita semua berharap bencana banjir ini cepat selesai, dan kita bersama-sama aktif dan mendukung penanganan yang terus dilakukan," kata Brigjen TNI Sinyo.
Berdasarkan data yang diterima Binda Kalteng, banjir di Kabupaten Katingan yang mulai terjadi pada tanggal 19 Agustus hingga sampai saat ini, berdampak terhadap 9.705 rumah, 12.647 KK, 58 Rumah Ibadah, 72 Sekolah, 29 Kantor, 36 Faskes dan 19 Pos PPKM. Bahkan kondisi terkini banjir telah menggenangi Jalan Tjilik Riwut Km. 6 hingga Km 14 Lintas Kasongan-Sampit, yang berdampak terhadap terganggunya transportasi lintas kabupaten.
Koordinator Kamtibmas Kelurahan Kasongan Lama, Saputra Nordiansah menggambarkan kondisi saat ini, terkhusus di RT 15 RW 3, terdapat 76 rumah yang terdampak banjir dengan ketinggian 50 cm, serta 76 KK mengungsi, dengan 15 KK mengungsi di posko evakuasi dan dapur umum yang tersedia, serta ke Mushola, warung dan rumah sanak saudara di Kasongan.
"Kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran langsung Kabinda (Kalteng) di Kelurahan Kasongan Lama, dan memberikan semangat serta bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir," kata Nordiansyah.
Sedangkan banjir di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, jumlah warga yang terdampak 427 KK, 313 rumah, atau 1.740 jiwa. Dengan ketinggian air berkisar antara 50 cm hingga 2 meter. Sedangkan fasilitas umum yang terdampak, antara lain 1 Kantor Desa dan Balai Desa, 3 unit Sekolah yaitu TK, SDN, Madrasah, 1 Masjid, 2 Mushola.
Kepala Desa Hanjalipan Sapransyah mengatakan, banjir terjadi sejak 25 Agustus 2021 lalu dan hingga saat ini berasal dari Sungai Mentaya yang bertemu dengan Sungai Tualan. Meski begitu, banjir ini belum membuat warga mengungsi keluar dari Desa Hanjalipan.
"Saya mewakili warga desa mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada BIN dan Kabinda Kalteng yang telah meninjau, memberikan perhatian, serta menyerahkan bantuan kepada kami yang terdampak banjir," demikian Sapransyah.
Baca juga: Banjir di sejumlah kabupaten, BIN Kalteng ikut pantau dan beri bantuan ke korban
"Kali ini kami datang langsung ke lokasi dan memberikan bantuan ke korban banjir di Desa Hanjalipan Kabupaten Kotim, maupun Kelurahan Kasongan Lama Kabupaten Katingan," kata Sinyo melalui pesan singkat yang diterima di Palangka Raya, Selasa.
Dia pun menegaskan bahwa Binda Kalteng akan terus bergerak dan berupaya semampunya membantu meringankan beban para korban banjir di sejumlah wilayah di provinsi ini. Hal itu selain bentuk kepedulian Binda Kalteng, juga menindaklanjuti perintah Kepala BIN, agar selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama saat terjadi musibah.
"Sebelumnya, saya dan tim juga telah meninjau lokasi banjir di beberapa daerah lain seperti Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Kotawaringin Barat. Kita semua berharap bencana banjir ini cepat selesai, dan kita bersama-sama aktif dan mendukung penanganan yang terus dilakukan," kata Brigjen TNI Sinyo.
Berdasarkan data yang diterima Binda Kalteng, banjir di Kabupaten Katingan yang mulai terjadi pada tanggal 19 Agustus hingga sampai saat ini, berdampak terhadap 9.705 rumah, 12.647 KK, 58 Rumah Ibadah, 72 Sekolah, 29 Kantor, 36 Faskes dan 19 Pos PPKM. Bahkan kondisi terkini banjir telah menggenangi Jalan Tjilik Riwut Km. 6 hingga Km 14 Lintas Kasongan-Sampit, yang berdampak terhadap terganggunya transportasi lintas kabupaten.
Koordinator Kamtibmas Kelurahan Kasongan Lama, Saputra Nordiansah menggambarkan kondisi saat ini, terkhusus di RT 15 RW 3, terdapat 76 rumah yang terdampak banjir dengan ketinggian 50 cm, serta 76 KK mengungsi, dengan 15 KK mengungsi di posko evakuasi dan dapur umum yang tersedia, serta ke Mushola, warung dan rumah sanak saudara di Kasongan.
"Kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran langsung Kabinda (Kalteng) di Kelurahan Kasongan Lama, dan memberikan semangat serta bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir," kata Nordiansyah.
Sedangkan banjir di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, jumlah warga yang terdampak 427 KK, 313 rumah, atau 1.740 jiwa. Dengan ketinggian air berkisar antara 50 cm hingga 2 meter. Sedangkan fasilitas umum yang terdampak, antara lain 1 Kantor Desa dan Balai Desa, 3 unit Sekolah yaitu TK, SDN, Madrasah, 1 Masjid, 2 Mushola.
Kepala Desa Hanjalipan Sapransyah mengatakan, banjir terjadi sejak 25 Agustus 2021 lalu dan hingga saat ini berasal dari Sungai Mentaya yang bertemu dengan Sungai Tualan. Meski begitu, banjir ini belum membuat warga mengungsi keluar dari Desa Hanjalipan.
"Saya mewakili warga desa mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada BIN dan Kabinda Kalteng yang telah meninjau, memberikan perhatian, serta menyerahkan bantuan kepada kami yang terdampak banjir," demikian Sapransyah.
Baca juga: Banjir di sejumlah kabupaten, BIN Kalteng ikut pantau dan beri bantuan ke korban