Kejar KKB, Polda Papua kirim dua peleton Brimob ke Kiwirok

id Polda Papua,Kejar KKB, Polda Papua kirim dua peleton Brimob ke Kiwirok,KKB,Kiwirok

Kejar KKB, Polda Papua kirim dua peleton Brimob ke Kiwirok

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri. (ANTARA/Evarukdijati)

Jayapura (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan segera mengirim dua peleton personel Brimob ke Kiwirok untuk mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan teror.
 
Sebelumnya Polda Papua sudah mengirim dua tim dari Satgas Nemangkawi, dan kini berada di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.
 
Personel Brimob yang akan dikirim itu untuk memperkuat anggota yang sudah terlebih dahulu berada di wilayah itu, kata Irjen Fakhiri, di Jayapura, Rabu.
 
Baca juga: KKB bakar fasilitas umum di Kiwirok

Pihaknya selalu berpesan kepada anggota agar tidak mudah terpancing dengan aksi KKB serta benar-benar memperhitungkan langkah yang akan dilakukan, agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun senjata api.
 
"Setiap langkah yang diambil harus diperhitungkan dengan cermat, agar tidak menjadi pemasok senjata api bagi KKB " ujar Fakhiri.
 
Ketika ditanya situasi keamanan di Kiwirok, Kapolda Papua mengaku, dari laporan yang diterima sudah relatif kondusif, dan KKB saat ini bergeser ke Okhika.
 
Baca juga: Direskrimum Polda Papua kejar pemasok senpi untuk KKB Puncak

Namun personel TNI maupun Polri diminta tetap bersiaga dan waspada, agar tidak jatuh korban, kata Irjen Fakhiri seraya menyayangkan aksi KKB yang menyerang tenaga kesehatan dan guru.
 
Apa yang dilakukan KKB sangat tidak berperi kemanusiaan karena menganiaya tenaga kesehatan yang seharusnya dilindungi, mengingat keberadaan mereka adalah untuk membantu menyembuhkan masyarakat yang sakit, kata Kapolda Papua itu pula.
 
Tercatat empat nakes dilaporkan terluka akibat dipanah dan dianiaya KKB pimpinan Lamek Taplo di Kiwirok.

Baca juga: Satgas tangkap Kepala Distrik Wusama diduga terlibat KKB

Baca juga: Tiga kelompok KKB diduga lakukan teror hingga aksi kekerasan di Yahukimo