Jakarta (ANTARA) - Tak cukup pada Delta, varian baru COVID-19 yakni Omicron muncul, menyebabkan sebagian orang berada dalam kondisi ketidakpastian dan kecemasan berkepanjangan.
“Munculnya varian Omicron dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan di antara orang-orang. Ketidakpastian tentang masa kini dan masa depan dapat memengaruhi mekanisme koping (mengatasi masalah) seseorang,” kata psikolog dari Dharamshila Narayana Superspeciailty Hospital, New Delhi, Dr Neha Dutt seperti dikutip dari Indian Express, Senin.
Menurut psikiater dari Narayana Superspeciality, Hospital, Gurugram Dr. Rahul Rai Kakkar, setiap transformasi baru yang tidak terduga dalam situasi atau lingkungan membawa ketidaknyamanan dan memengaruhi pola perilaku seseorang.
Baca juga: Jubir: Sistem kesehatan berjalan maksimal selama PPKM level 3
"Ini mungkin mencerminkan peningkatan stres, lekas marah, penyalahgunaan zat, masalah kecemasan, pola tidur yang terganggu dan lainnya," ujar dia,
Oleh karena itu, sanga penting untuk menjauhkan pikiran negatif, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya. Anda disarankan membuat diri Anda terlibat secara bermakna dengan pekerjaan, rekreasi, melakukan hobi, tetap terhubung dengan keluarga dan teman pada saat yang sama menjaga semua tindakan pencegahan yang diperlukan.
Jika Anda merasa cemas dengan semua perkembangan terkait varian Omicron, berikut tips dari Kakkar:
1. Pengaturan tidur
Pertahankan waktu yang tetap untuk tidur dan bangun, hindari tidur siang, hindari asupan kafein setelah jam 17.00, hentikan paparan layar atau penggunaan telepon menjelang tidur, sebaiknya jangan makan makanan berat di malam hari dan jangan minum air sebelum tidur.
2. Manajemen waktu
Tetapkan tujuan yang cerdas, duat daftar tugas, tetapkan tenggat waktu, prioritaskan tugas Anda, ambil istirahat terkontrol dan latih sebuah rutinitas.
3. Pengalihan
Alihkan diri Anda saat Anda sangat stres. Misalnya, hitung mundur dari 20 hingga 10, mencari tahu cara mengurangi gangguan saat Anda melakukan pekerjaan dengan konsentrasi tinggi, coba lakukan latihan fisik secara rutin dan sebisa mungkin membatasi paparan berita.
Anda bisa membatasi membaca berita untuk pembaruan, maksimal dua kali sehari.
“Terkadang, sulit untuk keluar dari lingkaran proses berpikir Anda sendiri, oleh karena itu disarankan untuk mengambil bantuan profesional. Mengalami masalah kesehatan mental bukanlah tanda kelemahan, mintalah bantuan. Itu adalah tanda kekuatan," demikian saran Kakkar.
Berita Terkait
Diduga Indodax diretas, pelanggan kripto tak panik
Kamis, 12 September 2024 15:52 Wib
Masyarakat diminta tidak panik di tengah kenaikan harga bahan pangan
Rabu, 13 Maret 2024 14:53 Wib
Masyarakat tak perlu panik lakukan pembelian beras berlebihan
Sabtu, 24 Februari 2024 17:22 Wib
BPBD Balangan imbau warga tidak panik terkait gempa M4.0
Senin, 13 November 2023 16:01 Wib
Megawati panik delapan partai menangkan Anies Pemilu 2024 hoaks!
Rabu, 23 Agustus 2023 21:22 Wib
Megawati : PDIP tidak sedang panik
Selasa, 22 Agustus 2023 15:40 Wib
Ini tips kelola rasa panik ketika anak didiagnosis penyakit kronis
Jumat, 21 Juli 2023 16:56 Wib
Warga Seoul panik karena sirene dan peringatan darurat perang
Rabu, 31 Mei 2023 17:06 Wib