Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak kalangan elit politik agar tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa menyakiti kelompok atau golongan masyarakat tertentu serta memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Hari ini banyak 'statement-statement' terkait suku, agama, ras, bahasa yang memunculkan reaksi di masyarakat. Saya kira saatnya kita menahan diri dan memilih diksi yang tepat, jika 'statemen' kita berpotensi bisa menyakiti hati masyarakat, 'mbok' ya tidak dikeluarkan," kata Ganjar di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan Ganjar merespon adanya pernyataan beberapa tokoh politik akhir-akhir ini yang menyinggung suku, agama, ras, dan bahasa.
Menurut Ganjar, kritik otokritik itu sesuatu yang menyehatkan, tapi jika pilihan diksi dan intonasi yang tidak tepat atau terlalu nyinyir, maka itu akan membuat penerimaan di masyarakat menjadi berbeda.
"Akhirnya reaksi muncul, di Jabar muncul, di Kalimantan muncul. Yuk kita yang dipercaya masyarakat, kita yang mengerti persoalan dan perasaan masyarakat, kita bicara yang baik yuk. Kritik boleh, tapi kalau kemudian apa yang disampaikan itu ada potensi menyakiti hati, lebih baik jangan dikeluarkan," ujarnya.
Ganjar menyebut pernyataan yang dikeluarkan kalangan elit politik itu kadang-kadang memiliki implikasi yang luar biasa sehingga yang terjadi justru hal yang kontraproduktif dan berdampak pada masyarakat.
"Pilih kata-kata yang baik, ada cara menyalurkan yang baik, ruang diskusi sangat terbuka. Itulah demokrasi, maka kita tahan dirilah, itu," katanya.
Ganjar juga meminta masyarakat tidak perlu terprovokasi, tapi menahan diri, dan menyelesaikan persoalan itu dengan meminta klarifikasi secara langsung kepada yang bersangkutan.
"Lebih baik diundang yang mengeluarkan 'statemen', silakan datang maksud anda apa. Menurut saya baik, sehingga orang yang membuat pernyataan 'gentle' datang bertemu kelompok masyarakatnya, serta bisa menjelaskan, kalau salah minta maaf dan selesai klarifikasi. Jadi masyarakat jangan terprovokasi," ujarnya.
Seperti diwartakan, sejumlah elit politik akhir-akhir ini membuat geger publik, setelah anggota DPR RI Arteria Dahlan menyinggung orang Sunda dengan pernyataannya, kini giliran eks kader PKS Edy Mulyady juga mengeluarkan pernyataan yang menyakiti hati masyarakat Kalimantan.
Berita Terkait
PDIP tugaskan Ganjar di Pilkada 2024
Senin, 13 Mei 2024 15:58 Wib
TPN Ganjar-Mahfud resmi dibubarkan
Selasa, 7 Mei 2024 6:27 Wib
Ganjar deklarasikan diri jadi oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran
Selasa, 7 Mei 2024 6:21 Wib
Ganjar akan hadiri penetapan pemenang pilpres bila menerima undangan
Rabu, 24 April 2024 14:54 Wib
KPU RI undang semua paslon hadiri penetapan pemenang pilpres
Selasa, 23 April 2024 13:58 Wib
Ganjar lebih memilih berada di luar pemerintahan
Selasa, 26 Maret 2024 16:15 Wib
Mahfud dan Ganjar akan bertemu usai KPU RI mengumumkan hasil pemilu
Rabu, 20 Maret 2024 10:46 Wib
Ganjar diduga terima suap dari perusahaan asuransi lebih dari Rp100 miliar
Rabu, 6 Maret 2024 12:48 Wib