Sampit (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah melonjak dengan ditemukannya 71 kasus baru yang sebarannya didominasi di perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu.
"Tren kenaikan hari ini di perkebunan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur di Sampit, Minggu.
Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur pada Minggu sore, terdapat 71 kasus baru sehingga jumlah penderita COVID-19 di daerah ini kini menjadi 260 orang. Sebanyak enam orang dirawat di rumah sakit, sedangkan 254 orang menjalani isolasi mandiri di bawah pemantauan petugas kesehatan.
Sebanyak 71 kasus baru hari ini semuanya menjalani isolasi mandiri karena bergejala ringan. Mereka tersebar di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebanyak 14 orang, Baamang 7 orang, Parenggean 2 orang dan Mentaya Hilir Utara 46 orang.
Multazam yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini tidak merinci lokasi dan nama perkebunan yang banyak karyawannya terpapar COVID-19 hingga memicu lonjakan kasus hari ini. Namun berdasarkan data sebaran kasus, jumlah kasus baru terbanyak ada di Kecamatan Mentaya Hilir Utara yaitu 46 orang.
Diketahui, saat ini terdapat sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Mentaya Hilir Utara. Kecamatan ini digadang-gadang sebagai kawasan industri karena juga terdapat Pelabuhan Bagendang dan sejumlah pabrik.
"Kenaikan terbesar adalah hasil tracing yang dilakukan mandiri oleh pihak swasta yang bekerja sama dengan RS mitra kerjanya. Hasil tracing dan tracking dilakukan banyak pihak selain pemerintah, menjadi semangat gotong royong seluruh pihak dan atensi terhadap seluruh pihak untuk menangani situasi COVID-19," kata Multazam.
Baca juga: PT Sukajadi Sawit Mekar kembali gelar pasar murah minyak goreng di Sampit
Terus meningkatnya penularan COVID-19 ini diharapkan juga menjadi perhatian seluruh masyarakat. Masyarakat diimbau meningkatkan penerapan protokol kesehatan agar tidak mudah tertular COVID-19 dan variannya.
Kegiatan usaha juga diminta menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan atau klaster COVID-19. Ini juga demi kelangsungan kegiatan usaha itu sendiri dengan melindungi semua orang yang bekerja di tempat tersebut.
"Kita semua harus meningkatkan kewaspadaan karena penularan virus ini cukup cepat. Masyarakat tidak perlu panik namun jangan pula menganggap remeh. Makanya terapkan protokol kesehatan secara ketat," imbau Multazam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi kembali menyampaikan pesan tentang pentingnya vaksinasi. Selain mengurangi risiko tertular COVID-19, vaksinasi juga mengurangi gejala dan fatalitas jika memang warga yang sudah divaksinasi tetap terpapar virus tersebut.
Untuk itulah pemerintah daerah didukung kepolisian, TNI dan pihak lainnya, terus gencar melaksanakan vaksinasi dosis 1, dosis 2 dan booster atau vaksinasi lanjutan agar warga tidak mudah tertular virus mematikan itu. Langkah ini juga agar terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok di tengah masyarakat.
Pemerintah daerah juga gencar jemput bola dengan "door to door" melaksanakan vaksinasi, khususnya terhadap lansia. Namun diakui, capaiannya hingga masih perlu ditingkatkan.
"Kita tetap menyisir. Data lansia di Disdukcapil memang cukup tinggi, seperti sasaran Kementerian Kesehatan. Tapi kita tidak berputus asa. Kalau ada lansia yang bisa divaksinasi maka akan kita datangi," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Kesadaran masyarakat Kotim dukung vaksinasi anak diapresiasi
Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi Polres gencar dukung optimalisasi vaksinasi COVID-19
Baca juga: Warga Kotim kaget buaya berjemur di tengah sungai