Pengembangan BTS bantu penuhi tiga aspek produksi padi

id Budidaya tanaman sehat, bts, produksi padi, pertanian, padi, sawah, kalteng, kalimantan tengah, palangka raya

Pengembangan BTS bantu penuhi tiga aspek produksi padi

Dokumentasi-Pemantauan benih padi di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (21/2/2022). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Kalimantan Tengah memacu pengembangan Budi daya Tanaman Sehat (BTS) untuk membantu pemenuhan tiga aspek dalam produksi padi.

Kepala DTPHP Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Senin, menjelaskan tiga aspek yang ingin dipenuhi dalam produksi padi, yaitu produksi tinggi, aman dan sehat dari sisi kesehatan, serta ramah lingkungan.

"Pengembangan BTS sangat membantu, karena BTS menerapkan konsep penggunaan pupuk dan pestisida nabati yang sangat ramah lingkungan," katanya.

Melalui pengembangan serta penerapan BTS ini, pada akhirnya diharapkan yang didapat bukan hanya jumlah produksi, tetapi kualitas padi yang terpenuhi, aman dan sehat dikonsumsi.

Untuk itu kegiatan BTS ini terus dipacu pengembangannya di Kalteng, salah satunya seperti di Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur.

Riza menjelaskan Jumat (25/3) lalu, Direktur Perlindungan Tanaman Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Takdir Mulyadi melakukan panen padi BTS variates Inpari 30 di Dusun Tengah.

"Panen padi tersebut dengan luasan panen 100 hektare sehamparan. Lokasi panen tepatnya di Gapoktan Serai Serumpun Kelurahan Ampah Kota," jelasnya.

Ia menjabarkan, program BTS di atas 100 hektare lahan masyarakat ini merupakan program yang terus dipacu sehingga nantinya pemenuhan tiga aspek dalam produksi benar-benar bisa dipenuhi.

Dalam hal ini, Pemprov Kalteng melalui sejumlah perangkat daerah tak hanya fokus meningkatkan kuantitas, namun juga kualitas pada produk yang dihasilkan sektor pertanian.

Selain DTPHP, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) juga melakukan hal serupa, yakni dengan mendorong fortifikasi produk pangan yang salah satu manfaatnya untuk menekan stunting (kekerdilan).

"Terobosan fortifikasi produk pangan seperti pada garam, tepung terigu, minyak dan beras yang dikembangkan sangat bermanfaat meningkatkan kualitas nutrisi di makanan," kata Kepala DKP Kalteng Sunarti.

Kalteng juga mengembangkan padi kaya gizi melalui Inpari Nutrizinc dalam upaya peningkatan gizi, yang di antara prioritasnya adalah penurunan angka stunting.