Wali Kota ajak warga maksimalkan pembayaran non tunai di Pasar Ramadhan
Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin mengajak warga setempat memaksimalkan pembayaran non tunai melalui aplikasi "Quick Response Indonesia Standard" (QRIS) pada pelaksanaan Pasar Ramadhan 1443 Hijriah.
"Tahun ini, Pasar Ramadhan dilengkapi dengan layanan pembayaran non tunai QRIS. Mari gunakan dan manfaatkan aplikasi ini untuk mempermudah transaksi," kata Fairid di Palangka Raya, Senin.
Pembayaran non tunai melalui aplikasi yang di bangun Bank Indonesia (BI) itu juga merupakan cara pemerintah meminimalkan kontak langsung dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Aplikasi QRIS merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia. Bertujuan agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Pernyataan itu diungkapkan Fairid terkait pembukaan Pasar Ramadhan, yang pengelolaannya diinisiasi Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya.
Kepala daerah termuda di Kalimantan Tengah itu menambahkan, pelaksanaan Pasar Ramadhan juga upaya pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat, yang sejak beberapa tahun terakhir terdampak pandemi COVID-19.
"Melalui pasar ini, kami ingin perputaran roda ekonomi di kalangan masyarakat juga terus meningkat. Muaranya akan terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan," katanya.
Fairid juga meminta para pedagang dan pembeli di lingkungan Pasar Ramadhan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Selain itu, untuk para pedagang untuk selalu memastikan produk yang dijual memenuhi unsur kesehatan dan higienis demi menjamin keamanan dan kenyamanan bagi pembeli," kata Fairid.
Baca juga: Legislator apresiasi kinerja Polri berantas peredaran narkoba di Palangka Raya
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Amandus menerangkan, pelaksanaan Pasar Ramadhan tahun ini tersebar di enam titik atau lokasi.
"Sampai hari ini, Pasar Ramadhan telah diikuti sekitar 179 pedagang atau UMKM yang mendaftarkan diri ke Dinas Perdagangan," katanya.
Pasar Ramadhan merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan selama bulan puasa. Pergelaran itu sempat dihentikan pada 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19.
Digelarnya kembali Pasar Ramadhan pada tahun ini telah disepakati berbagai pihak terkait seperti kepala dinas, BPOM, lurah dan camat.
Beberapa produk yang dijajakan seperti aneka makanan berat untuk berbuka puasa, aneka es, aneka makanan ringan dan kue basah termasuk kue bingka pisang, hantaran tatak.
Baca juga: Banggar DPRD terima hasil evaluasi LKPJ Wali Kota Palangka Raya 2021
Baca juga: Peningkatan jalan di Palangka Raya gunakan metode CTRB
Baca juga: Legislator Palangka Raya minta kenaikan tarif PPN dievaluasi
"Tahun ini, Pasar Ramadhan dilengkapi dengan layanan pembayaran non tunai QRIS. Mari gunakan dan manfaatkan aplikasi ini untuk mempermudah transaksi," kata Fairid di Palangka Raya, Senin.
Pembayaran non tunai melalui aplikasi yang di bangun Bank Indonesia (BI) itu juga merupakan cara pemerintah meminimalkan kontak langsung dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Aplikasi QRIS merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia. Bertujuan agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Pernyataan itu diungkapkan Fairid terkait pembukaan Pasar Ramadhan, yang pengelolaannya diinisiasi Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya.
Kepala daerah termuda di Kalimantan Tengah itu menambahkan, pelaksanaan Pasar Ramadhan juga upaya pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat, yang sejak beberapa tahun terakhir terdampak pandemi COVID-19.
"Melalui pasar ini, kami ingin perputaran roda ekonomi di kalangan masyarakat juga terus meningkat. Muaranya akan terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan," katanya.
Fairid juga meminta para pedagang dan pembeli di lingkungan Pasar Ramadhan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Selain itu, untuk para pedagang untuk selalu memastikan produk yang dijual memenuhi unsur kesehatan dan higienis demi menjamin keamanan dan kenyamanan bagi pembeli," kata Fairid.
Baca juga: Legislator apresiasi kinerja Polri berantas peredaran narkoba di Palangka Raya
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Amandus menerangkan, pelaksanaan Pasar Ramadhan tahun ini tersebar di enam titik atau lokasi.
"Sampai hari ini, Pasar Ramadhan telah diikuti sekitar 179 pedagang atau UMKM yang mendaftarkan diri ke Dinas Perdagangan," katanya.
Pasar Ramadhan merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan selama bulan puasa. Pergelaran itu sempat dihentikan pada 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19.
Digelarnya kembali Pasar Ramadhan pada tahun ini telah disepakati berbagai pihak terkait seperti kepala dinas, BPOM, lurah dan camat.
Beberapa produk yang dijajakan seperti aneka makanan berat untuk berbuka puasa, aneka es, aneka makanan ringan dan kue basah termasuk kue bingka pisang, hantaran tatak.
Baca juga: Banggar DPRD terima hasil evaluasi LKPJ Wali Kota Palangka Raya 2021
Baca juga: Peningkatan jalan di Palangka Raya gunakan metode CTRB
Baca juga: Legislator Palangka Raya minta kenaikan tarif PPN dievaluasi