Arus mudik masih mengalir dari Pelabuhan Sampit menuju Jawa
Sampit (ANTARA) - Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah telah berlalu dan kini memasuki masa arus balik, namun arus mudik dari Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menuju Pulau Jawa masih mengalir.
"Mudik susulan masih terjadi. Dilihat dari KM Leuser yang berangkat tadi membawa 467 penumpang. KM Kirana III yang berangkat besok, sampai sekarang sudah ada 560 tiket terjual. Kemungkinan terus bertambah," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Agustinus Maun melalui Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan, Nurmasita di Sampit, Jumat.
Penumpang yang bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang maupun Surabaya, diperkirakan mereka yang sengaja memilih mudik setelah Lebaran. Mereka sengaja berlebaran di Kalimantan Tengah, baru mudik ke Jawa.
Masih mengalirnya arus mudik menuju Pulau Jawa usai Lebaran memang menjadi pemandangan rutin di Pelabuhan Sampit. Namun biasanya jumlah penumpangnya tidak signifikan seperti saat arus mudik.
Meski arus mudik masih terjadi, namun KSOP Sampit yakin jadwal keberangkatan kapal yang tersedia akan mampu menampung jumlah penumpang. Apalagi fenomena ini biasanya hanya terjadi beberapa kali keberangkatan kapal setelah Lebaran.
Sementara itu arus balik dari Pulau Jawa menuju Pelabuhan Sampit mulai mengalir dengan jumlah penumpang yang cukup signifikan. Arus balik diperkirakan terus mengalir hingga H+15 Lebaran.
Saat ini sudah ada dua kapal yang mengangkut penumpang arus balik tiba di Pelabuhan Sampit. KM Leuser milik PT Pelni dari Semarang tiba di Pelabuhan Sampit pada Kamis (5/5) membawa 220 penumpang, sedangkan KM Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama dari Surabaya tiba di Pelabuhan Sampit membawa 414 orang.
Baca juga: Legislator Kotim soroti pedagang di Pantai Ujung Pandaran buang sampah sembarangan
Jumlah kapal yang menyinggahi Pelabuhan Sampit pada musim arus balik Lebaran tahun ini ada sembilan call atau keberangkatan, yaitu empat call kapal milik PT Pelni dan lima call kapal milik PT Dharma Lautan Utama.
"Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+8 yakni ada tiga kapal. Kalau terisi penuh bisa mengangkut total sekitar 2.500 penumpang dari Jawa ke Sampit," ujar Nurmasita.
Manajer PT Dharma Lautan Utama, Hendrik Sugiharto mengatakan, KM KM Kirana III yang tiba dari Surabaya dengan bermuatan 414 penumpang dan 38 kendaraan campuran, merupakan kapal pertama mereka yang tiba di Pelabuhan Sampit pada musim arus balik tahun ini.
Untuk musim arus balik kali ini, PT Dharma Lautan Utama menyediakan lima kali keberangkatan yaitu tiga keberangkatan dari Surabaya dan dua keberangkatan dari Semarang. Kini tersisa empat keberangkatan, yakni masing-masing dua keberangkatan dari Surabaya dan Semarang.
"Arus mudik dari Sampit masih ramai. Saat ini hampir 600 tiket terjual untuk keberangkatan besok pagi. Selama kuota masih tersedia, tiket masih kami jual," demikian Hendrik.
Baca juga: Penumpang arus balik di Pelabuhan Sampit diperiksa ketat cegah barang terlarang
Baca juga: KNPI Kotim gelar Festival Pemuda 2022
Baca juga: Legislator Kotim berharap arus balik Lebaran berjalan lancar
"Mudik susulan masih terjadi. Dilihat dari KM Leuser yang berangkat tadi membawa 467 penumpang. KM Kirana III yang berangkat besok, sampai sekarang sudah ada 560 tiket terjual. Kemungkinan terus bertambah," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Agustinus Maun melalui Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan, Nurmasita di Sampit, Jumat.
Penumpang yang bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang maupun Surabaya, diperkirakan mereka yang sengaja memilih mudik setelah Lebaran. Mereka sengaja berlebaran di Kalimantan Tengah, baru mudik ke Jawa.
Masih mengalirnya arus mudik menuju Pulau Jawa usai Lebaran memang menjadi pemandangan rutin di Pelabuhan Sampit. Namun biasanya jumlah penumpangnya tidak signifikan seperti saat arus mudik.
Meski arus mudik masih terjadi, namun KSOP Sampit yakin jadwal keberangkatan kapal yang tersedia akan mampu menampung jumlah penumpang. Apalagi fenomena ini biasanya hanya terjadi beberapa kali keberangkatan kapal setelah Lebaran.
Sementara itu arus balik dari Pulau Jawa menuju Pelabuhan Sampit mulai mengalir dengan jumlah penumpang yang cukup signifikan. Arus balik diperkirakan terus mengalir hingga H+15 Lebaran.
Saat ini sudah ada dua kapal yang mengangkut penumpang arus balik tiba di Pelabuhan Sampit. KM Leuser milik PT Pelni dari Semarang tiba di Pelabuhan Sampit pada Kamis (5/5) membawa 220 penumpang, sedangkan KM Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama dari Surabaya tiba di Pelabuhan Sampit membawa 414 orang.
Baca juga: Legislator Kotim soroti pedagang di Pantai Ujung Pandaran buang sampah sembarangan
Jumlah kapal yang menyinggahi Pelabuhan Sampit pada musim arus balik Lebaran tahun ini ada sembilan call atau keberangkatan, yaitu empat call kapal milik PT Pelni dan lima call kapal milik PT Dharma Lautan Utama.
"Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+8 yakni ada tiga kapal. Kalau terisi penuh bisa mengangkut total sekitar 2.500 penumpang dari Jawa ke Sampit," ujar Nurmasita.
Manajer PT Dharma Lautan Utama, Hendrik Sugiharto mengatakan, KM KM Kirana III yang tiba dari Surabaya dengan bermuatan 414 penumpang dan 38 kendaraan campuran, merupakan kapal pertama mereka yang tiba di Pelabuhan Sampit pada musim arus balik tahun ini.
Untuk musim arus balik kali ini, PT Dharma Lautan Utama menyediakan lima kali keberangkatan yaitu tiga keberangkatan dari Surabaya dan dua keberangkatan dari Semarang. Kini tersisa empat keberangkatan, yakni masing-masing dua keberangkatan dari Surabaya dan Semarang.
"Arus mudik dari Sampit masih ramai. Saat ini hampir 600 tiket terjual untuk keberangkatan besok pagi. Selama kuota masih tersedia, tiket masih kami jual," demikian Hendrik.
Baca juga: Penumpang arus balik di Pelabuhan Sampit diperiksa ketat cegah barang terlarang
Baca juga: KNPI Kotim gelar Festival Pemuda 2022
Baca juga: Legislator Kotim berharap arus balik Lebaran berjalan lancar