Mudik Idul Fitri tumbuhkan perekonomian
Palu (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Tadulako Slamet Riadi menilai kegiatan mudik Idul Fitri 2022 berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Kegiatan mudik ini lebih menggairahkan perputaran ekonomi di daerah yang tentunya bisa berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi secara nasional,"katanya kepada ANTARA di Palu, Rabu.
Ia menggambarkan bagaimana kegiatan mudik dapat menyebabkan masyarakat sejahtera dan ekonomi daerah meningkat di daerah yang menjadi tujuan masyarakat mudik.
Orang-orang yang mudik selalu membawa uang tunai yang berlebih untuk dipakai berbelanja kebutuhan primer maupun sekunder dan diberikan kepada sanak saudara atau keluarga di kampung halamannya. Selain membawa uang tunai, pemudik juga kerap membawa hadiah untuk diberikan kepada orang-orang di kampung halaman.
"Hal itu secara tidak langsung membantu pedagang kecil dan warga di kampung halaman maupun di daerah-daerah yang dilalui pemudik meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Tapi secara kumulatif akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah,"ujarnya.
Slamat Riadi berharap ke depan kegiatan mudik dapat terus berlangsung tanpa ada pembatasan apalagi sampai pelarangan oleh pemerintah seperti saat pandemi COVID-19 dua tahun lalu, mengingat kegiatan mudik berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Terlebih yang mesti diperhatikan oleh pemerintah pusat dan daerah adalah pemenuhan penyediaan fasilitas dan sarana mudik sehingga warga yang ingin mudik dapat terbantu seperti menyediakan kendaraan mudik hingga akses jalan yang dilalui tidak rusak.
"Pemerintah sebaiknya memberi kemudahan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mudik ke kampung halamannya, terutama kemudahan untuk mendapatkan akses transportasi yang lebih murah, terutama harga tiket pesawat yang cenderung selalu melonjak tinggi jelang Idul Fitri," tambahnya.
"Kegiatan mudik ini lebih menggairahkan perputaran ekonomi di daerah yang tentunya bisa berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi secara nasional,"katanya kepada ANTARA di Palu, Rabu.
Ia menggambarkan bagaimana kegiatan mudik dapat menyebabkan masyarakat sejahtera dan ekonomi daerah meningkat di daerah yang menjadi tujuan masyarakat mudik.
Orang-orang yang mudik selalu membawa uang tunai yang berlebih untuk dipakai berbelanja kebutuhan primer maupun sekunder dan diberikan kepada sanak saudara atau keluarga di kampung halamannya. Selain membawa uang tunai, pemudik juga kerap membawa hadiah untuk diberikan kepada orang-orang di kampung halaman.
"Hal itu secara tidak langsung membantu pedagang kecil dan warga di kampung halaman maupun di daerah-daerah yang dilalui pemudik meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Tapi secara kumulatif akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah,"ujarnya.
Slamat Riadi berharap ke depan kegiatan mudik dapat terus berlangsung tanpa ada pembatasan apalagi sampai pelarangan oleh pemerintah seperti saat pandemi COVID-19 dua tahun lalu, mengingat kegiatan mudik berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Terlebih yang mesti diperhatikan oleh pemerintah pusat dan daerah adalah pemenuhan penyediaan fasilitas dan sarana mudik sehingga warga yang ingin mudik dapat terbantu seperti menyediakan kendaraan mudik hingga akses jalan yang dilalui tidak rusak.
"Pemerintah sebaiknya memberi kemudahan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mudik ke kampung halamannya, terutama kemudahan untuk mendapatkan akses transportasi yang lebih murah, terutama harga tiket pesawat yang cenderung selalu melonjak tinggi jelang Idul Fitri," tambahnya.