Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan membantu penyediaan benih padi varietas unggul bagi para petani yang lahannya terkena serangan penyakit tungro di Kabupaten Kapuas.
"Pada prinsipnya Gubernur Sugianto Sabran akan membantu penyediaan benih padi unggul nasional," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Jumat.
Dia menekankan, para petani ini diwajibkan menggunakan benih varietas unggul, khususnya saat mulai melaksanakan musim tanam pada periode selanjutnya, hal ini dilakukan untuk memutus siklus penyakit tungro tersebut.
Terkait hal ini pihaknya juga sudah mengomunikasikannya kepada para petani dan mendapat respon positif. Adapun benih padi varietas unggul dimaksud, dinilai memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan benih varietas lokal yang sebelumnya digunakan.
"Benih padi varietas unggul yang dimaksud, di antaranya seperti Inpari 32. Memang untuk benih padi lokal yang digunakan petani sekarang kurang tahan terhadap penyakit tungro tetapi berasnya memiliki rasa yang enak dan harga jualnya juga bagus," tuturnya.
Baca juga: Gubernur Kalteng minta bupati/wali kota alokasikan anggaran untuk asuransi pertanian
Baca juga: Gubernur Kalteng minta bupati/wali kota alokasikan anggaran untuk asuransi pertanian
Dia menjabarkan, yang terkena serangan penyakit tungro semuanya merupakan benih varietas lokal, seperti karang dukuh, mayang sari dan lainnya. Oleh karenanya ke depan petani ini diarahkan menggunakan benih varietas unggul dimaksud.
Adapun rekapitulasi serangan penyakit tungro di Kapuas untuk kategori ringan sebanyak 1.475 hektare, sedang 623 hektare, berat 1.049 hektare, serta puso 5 hektare. Untuk lahan yang puso tersebut sudah ditanami kembali dengan benih padi yang lain dan tim sudah turun ke lapangan melakukan penanggulangan dan pendampingan ke para petani.
Lebih lanjut Riza menjelaskan, hingga saat ini Gubernur Sugianto Sabran telah menginstruksikan untuk mengoptimalkan perlindungan kepada para petani hingga peternak dengan asuransi.
Baca juga: Dinas Pertanian Kapuas siapkan posko lalu lintas ternak di perbatasan
Baca juga: Dinas Pertanian Kapuas siapkan posko lalu lintas ternak di perbatasan
Pemprov telah mengalokasikan anggaran untuk asuransi tersebut, baik untuk pertanian maupun peternakan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi.
"Pada 2022 sudah terserap untuk asuransi pertanaman padi seluas 30 ribu hektare dan ternak sapi sebanyak 2 ribu ekor, dengan total anggaran keseluruhan yakni mencapai Rp1,1 miliar lebih melalui APBD Provinsi Kalimantan Tengah," paparnya.
Baca juga: Tingkatkan keamanan dan mutu pangan, Pemkab Mura gelar pelatihan ke petani
Baca juga: Tingkatkan keamanan dan mutu pangan, Pemkab Mura gelar pelatihan ke petani
Dia menjelaskan, gubernur juga meminta masing-masing bupati dan wali kota mengalokasikan anggaran yang ada di daerahnya untuk mengoptimalkan asuransi tersebut. Hal ini juga sudah disampaikan kepada masing-masing bupati dan wali kota melalui surat resmi sejak 2021 lalu.
Sementara itu sebelumnya, Penanggung Jawab Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Kapuas Legimo menjelaskan terkait serangan penyakit tungro, disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh wereng hijau.
"Jadi sebetulnya virus ini tidak bisa menularkan sendiri tanpa perantara wereng hijau," katanya.
Baca juga: BPTP Kalteng percepat penyebaran inovasi teknologi pertanian berbagai daerah
Baca juga: Hasil panen padi di Patangkep Tutui memuaskan
Baca juga: BPTP Kalteng percepat penyebaran inovasi teknologi pertanian berbagai daerah
Baca juga: Hasil panen padi di Patangkep Tutui memuaskan