Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Handoyo J Wibowo meminta pemerintah kabupaten tegas terhadap pendirian bangunan yang dapat mengganggu fungsi drainase.
"Harus tegas. Jangan izinkan kalau bangunan itu nantinya mengganggu fungsi drainase. Bahkan jika ngotot tetap dibangun, pemerintah harus tegas dengan membongkarnya," kata Handoyo di Sampit, Sabtu.
Harapan itu disampaikan Handoyo tidak terlepas dari keprihatinannya terhadap banjir yang masih sering melanda Sampit saat hujan deras. Kondisi ini dikeluhkan masyarakat karena sangat mengganggu.
Beberapa kawasan di pusat kota yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang ini sering terendam banjir saat hujan deras dalam waktu lama, apalagi jika bersamaan dengan kondisi Sungai Mentaya yang sedang pasang.
Kurang optimalnya fungsi drainase maupun anak sungai, dinilai bisa menjadi salah satu penyebab banjir masih sering terjadi di kota ini. Air lambat mengalir ke sungai sehingga sempat meluber merendam jalan dan permukiman.
Baca juga: BPBD Kotim kembali salurkan bantuan untuk korban banjir
Tumpukan sampah dan material seperti pasir atau tanah timbunan, bisa menjadi penyebab drainase kurang berfungsi. Adanya bangunan yang dibangun menutup atau mempersempit drainase juga menyebabkan fungsi mengalirkan air menjadi berkurang.
"Perlu ketegasan karena kalau ada drainase yang mampet atau tidak maksimal mengalirkan air maka air bisa meluber dan merendam jalan atau permukiman," ujar Handoyo.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Baamang dan Seranau ini juga meminta pemerintah kabupaten melakukan normalisasi sungai, anak sungai maupun saluran besar yang ada di pusat kota Sampit.
Sampah, lumpur dan rumput harus segera dikeruk agar tidak menyumbat dan membuat dangkal aliran air. Normalisasi ini justru harus dilakukan sejak dini sebelum intensitas hujan kembali meningkat.
Tujuannya supaya air dengan cepat mengalir lancar ke Sungai Mentaya sehingga tidak sampai meluap merendam jalan dan permukiman. Ini salah satu upaya uang bisa dilakukan untuk mencegah banjir yang sering terjadi di Sampit.
Baca juga: Masyarakat Kotim diingatkan tetap waspadai penyakit menular mematikan
Baca juga: Ancaman karhutla di Kotim harus diantisipasi sejak dini
Baca juga: Porkab jadi ajang penjaringan atlet voli Kotim menghadapi Porprov
Berita Terkait
Dinas Pendidikan Kotim berkomitmen sukseskan pemilu
Minggu, 12 Mei 2024 13:11 Wib
Disdik apresiasi UMC Sempoa Sampit turut harumkan dunia pendidikan di Kotim
Minggu, 12 Mei 2024 7:40 Wib
Hanjalipan terendam banjir hambat mobilitas warga
Sabtu, 11 Mei 2024 17:59 Wib
Lokasi dadakan penjualan sapi bermunculan di Sampit jelang Idul Adha
Sabtu, 11 Mei 2024 4:57 Wib
Dishub Kotim tindaklanjuti kerusakan dermaga penyeberangan
Jumat, 10 Mei 2024 20:29 Wib
Disdik dampingi 84 PAUD di Kotim raih akreditasi
Jumat, 10 Mei 2024 18:29 Wib
Wabup optimis BNNK dapat optimalkan penanganan kasus narkoba di Kotim
Kamis, 9 Mei 2024 22:16 Wib
Dinkes sebut tahun 2027 semua desa di Kotim harus miliki pustu
Kamis, 9 Mei 2024 21:19 Wib