Masyarakat Gunung Mas diminta lirik peluang usaha kuliner daerah
Kuala KurunĀ (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Untung Jaya Bangas meminta masyarakat di wilayah setempat agar melirik peluang usaha kuliner khas daerah karena potensinya menjanjikan.
Terlebih Gunung Mas memiliki kuliner daerah khas yang jika dikembangkan bisa menjadi peluang usaha untuk menambah pundi-pundi penghasilan, kata Untung di Kuala Kurun, Minggu.
“Gunung Mas memiliki banyak kuliner yang khas, yang bisa menjadi daya tarik karena cita rasa yang unik dan berbeda dengan daerah lain. Itu sebenarnya bisa menjadi peluang usaha, namun belum dilirik oleh masyarakat kita,” sambungnya.
Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini, salah satu kuliner khas daerah yang bisa dikembangkan dan menjadi peluang usaha adalah sambal rimbang.
Ketua DPC Partai Demokrat Gunung Mas ini menyebut, bagi masyarakat setempat sambal rimbang mungkin kuliner khas daerah yang umum dan bisa dibuat oleh siapa saja. Namun tentunya tidak demikian bagi masyarakat luar daerah.
Jika dikembangkan dengan baik dikemas secara menarik, dia yakin sambal rimbang bisa menjadi salah satu oleh-oleh khas Gunung Mas yang akan diburu masyarakat luar daerah atau wisatawan yang datang berkunjung.
“Peluang seperti itu yang belum banyak dilirik oleh masyarakat Gunung Mas. Saya harap masyarakat mau melirik peluang ini, berinovasi dan berkreasi, untuk menambah pundi-pundi penghasilan,” paparnya.
Baca juga: Wabup imbau pelajar di Gunung Mas bisa melirik prodi Pendidikan Luar Biasa
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui perangkat daerah terkait juga telah berupaya membina masyarakat agar bisa menangkap peluang usaha kuliner khas daerah.
Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi (Distransnakerkop) dan UKM Gunung Mas juga telah memberikan pelatihan pengelolaan makanan tradisional khas Dayak dan pembuatan keripik pisang bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
“Dalam pelatihan tersebut saya menjadi narasumber. Saya mungkin bukan seseorang yang ahli di bidang kuliner khas daerah, namun saya ingin memotivasi pelaku usaha mikro dan kecil agar menekuni peluang usaha ini,” bebernya.
Terpisah, Kepala Distransnakerkop dan UKM Gunung Mas Sudin melalui Kepala Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan dan Pengawasan Koperasi dan UKM Margaretha mengatakan pelatihan pengelolaan makanan tradisional khas Dayak dan pembuatan keripik pisang dilakukan di Kuala Kurun pada 17-20 Mei 2022.
Dia menyebut bahwa pelatihan diikuti oleh 25 pelaku usaha mikro kecil. Melalui pelatihan ini para peserta diharap mampu memahami dan menerapkan pengelolaan kuliner khas Dayak.
Selain itu, sambung dia, melalui pelatihan ini diharap dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas para pelaku usaha mikro kecil di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’.
“Tahun ini kami akan melaksanakan pelatihan sebanyak empat angkatan, di antaranya pelatihan pengelolaan makanan tradisional khas Dayak dan pembuatan keripik pisang bagi pelaku usaha mikro kecil,” demikian Margaretha.
Baca juga: Bersiap jelang Liga 3, Stadion Mini Kuala Kurun bakal dibenahi
Baca juga: Gunung Mas berupaya tingkatkan prestasi di FBIM
Baca juga: Bantu anak berkebutuhan khusus, Pemkab Gumas perjuangkan pembangunan asrama SLBN
Terlebih Gunung Mas memiliki kuliner daerah khas yang jika dikembangkan bisa menjadi peluang usaha untuk menambah pundi-pundi penghasilan, kata Untung di Kuala Kurun, Minggu.
“Gunung Mas memiliki banyak kuliner yang khas, yang bisa menjadi daya tarik karena cita rasa yang unik dan berbeda dengan daerah lain. Itu sebenarnya bisa menjadi peluang usaha, namun belum dilirik oleh masyarakat kita,” sambungnya.
Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan III yang meliputi Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Damang Batu ini, salah satu kuliner khas daerah yang bisa dikembangkan dan menjadi peluang usaha adalah sambal rimbang.
Ketua DPC Partai Demokrat Gunung Mas ini menyebut, bagi masyarakat setempat sambal rimbang mungkin kuliner khas daerah yang umum dan bisa dibuat oleh siapa saja. Namun tentunya tidak demikian bagi masyarakat luar daerah.
Jika dikembangkan dengan baik dikemas secara menarik, dia yakin sambal rimbang bisa menjadi salah satu oleh-oleh khas Gunung Mas yang akan diburu masyarakat luar daerah atau wisatawan yang datang berkunjung.
“Peluang seperti itu yang belum banyak dilirik oleh masyarakat Gunung Mas. Saya harap masyarakat mau melirik peluang ini, berinovasi dan berkreasi, untuk menambah pundi-pundi penghasilan,” paparnya.
Baca juga: Wabup imbau pelajar di Gunung Mas bisa melirik prodi Pendidikan Luar Biasa
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui perangkat daerah terkait juga telah berupaya membina masyarakat agar bisa menangkap peluang usaha kuliner khas daerah.
Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi (Distransnakerkop) dan UKM Gunung Mas juga telah memberikan pelatihan pengelolaan makanan tradisional khas Dayak dan pembuatan keripik pisang bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
“Dalam pelatihan tersebut saya menjadi narasumber. Saya mungkin bukan seseorang yang ahli di bidang kuliner khas daerah, namun saya ingin memotivasi pelaku usaha mikro dan kecil agar menekuni peluang usaha ini,” bebernya.
Terpisah, Kepala Distransnakerkop dan UKM Gunung Mas Sudin melalui Kepala Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan dan Pengawasan Koperasi dan UKM Margaretha mengatakan pelatihan pengelolaan makanan tradisional khas Dayak dan pembuatan keripik pisang dilakukan di Kuala Kurun pada 17-20 Mei 2022.
Dia menyebut bahwa pelatihan diikuti oleh 25 pelaku usaha mikro kecil. Melalui pelatihan ini para peserta diharap mampu memahami dan menerapkan pengelolaan kuliner khas Dayak.
Selain itu, sambung dia, melalui pelatihan ini diharap dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas para pelaku usaha mikro kecil di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’.
“Tahun ini kami akan melaksanakan pelatihan sebanyak empat angkatan, di antaranya pelatihan pengelolaan makanan tradisional khas Dayak dan pembuatan keripik pisang bagi pelaku usaha mikro kecil,” demikian Margaretha.
Baca juga: Bersiap jelang Liga 3, Stadion Mini Kuala Kurun bakal dibenahi
Baca juga: Gunung Mas berupaya tingkatkan prestasi di FBIM
Baca juga: Bantu anak berkebutuhan khusus, Pemkab Gumas perjuangkan pembangunan asrama SLBN