Pembenahan Stadion 29 November Sampit ditargetkan selesai November
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mulai merehabilitasi dan meningkatkan Stadion 29 November Sampit yang ditargetkan selesai pada November nanti.
"Rehabilitasi sudah dimulai," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotawaringin Timur, Win RK Benung di Sampit, Selasa.
Dia menjelaskan, saat ini memasuki tahap mematikan rumput dan dilanjutkan kegiatan lain, sehingga diharapkan pada November sudah selesai atau paling lama Desember. Kemudian 2023 pada Juni sudah bisa digunakan.
Peningkatan stadion yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut ini merupakan bagian dari persiapan Kotawaringin Timur menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XX Kalimantan Tengah pada Juni 2023 nanti.
Dengan dimulainya pekerjaan, maka lapangan sepak bola ini ditutup untuk kegiatan besar. Bahkan nantinya setelah rampung pun, stadion ini hanya akan digunakan untuk kegiatan olahraga, bukan kegiatan lain seperti konser musik, upacara bendera dan lainnya.
Wim menjelaskan, lapangan sepak bola tersebut dibuat dengan ukuran panjang 105 meter dan lebar 68 meter. Rumput yang akan digunakan adalah rumput alami.
Pekerjaan tahap ini meliputi rehabilitasi lapangan dengan rumput alami serta pembuatan drainasenya. Anggaran yang dialokasikan untuk tahap ini sebesar Rp2, 7 miliar.
"Harapannya nanti stadion ini memenuhi standar nasional sehingga bisa digunakan untuk kegiatan sepak bola berskala nasional. Khususnya untuk liga 1 dan liga 2, kami harapkan bisa digelar di sini," harap Wim.
Selain perbaikan dan peningkatan lapangan, pemerintah daerah akan menyesuaikan kesiapan anggaran untuk pembenahan fasilitas seperti tribun dan lainnya.
Baca juga: Legislator Kotim usulkan pengerukan saluran air cegah banjir di Sampit
Untuk peningkatan tribun diusulkan dilaksanakan pada 2023 nanti dengan kebutuhan biaya sekitar Rp631 juta. Hal itu berdasarkan perhitungan panitia kecil Porprov yang dikoordinir oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Panitia berharap kegiatan ini juga mendapat dukungan dari APBD Provinsi Kalimantan Tengah.
Selanjutnya akan dipersiapkan lintasan untuk cabang atletik dengan perkiraan biaya sekitar Rp600 juta. Anggaran itu untuk sampai tahap fungsional, sedangkan jika mengejar target sesuai standar nasional maka membutuhkan biaya mencapai Rp6 miliar.
Wim menambahkan, jika peningkatan Stadion 29 November Sampit sudah selesai maka pemeliharaannya benar-benar menjadi perhatian. Penggunaannya juga akan diatur dengan baik agar rumput yang ada tidak cepat rusak.
Untuk pengelolaan ke depan, pemerintah daerah berencana menggandeng pihak ketiga. Tujuannya agar stadion kebanggaan itu dikelola secara profesional sehingga bertahan lama guna pengelolaan aset daerah serta memberikan pemasukan pendapatan bagi daerah.
"Nanti bisa saja kami laksanakan penerapan retribusi. Besarannya kita masih kaji. Bayangan kita, di Stadion Tuah Pahoe (Palangka Raya) tarifnya Rp2,5 juta siang. Kalau malam bisa lebih mahal. Nanti stadion kita itu kita pertimbangkan dan sesuai dengan kemampuan," ujar Wim.
Terkait persiapan Porprov Kalteng, pemerintah daerah juga akan membenahi tempat pertandingan cabang olahraga lainnya. Untuk akhir tahun ini diupayakan untuk pembenahan yang tidak memakan waktu lama karena hanya efektif tersisa waktu tiga bulan.
Dalam waktu tersisa, ada beberapa tempat pertandingan yang bisa disiapkan seperti untuk cabang olahraga korfball dan voli pantai. Sementara tempat pertandingan lainnya akan disiapkan pada 2023.
"Futsal rencanakan di tenis indoor, namun harus dilaksanakan rapat dulu untuk administrasi dan mengubah fungsi. Tenis indoor itu tidak mendapatkan hasil apa-apa, mudahan setelah dijadikan lapangan futsal menjadi sumber penerimaan bagi daerah," demikian Wim RK Benung.
Baca juga: Legislator Kotim sarankan perbaikan jalan lingkar selatan dilengkapi parit
Baca juga: DPRD Kotim dorong kemudahan akses pendidikan bermutu bagi warga miskin
Baca juga: DPRD Kotim: Perusahaan jangan mengulur-ulur waktu perbaikan jalan lingkar selatan
"Rehabilitasi sudah dimulai," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotawaringin Timur, Win RK Benung di Sampit, Selasa.
Dia menjelaskan, saat ini memasuki tahap mematikan rumput dan dilanjutkan kegiatan lain, sehingga diharapkan pada November sudah selesai atau paling lama Desember. Kemudian 2023 pada Juni sudah bisa digunakan.
Peningkatan stadion yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut ini merupakan bagian dari persiapan Kotawaringin Timur menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XX Kalimantan Tengah pada Juni 2023 nanti.
Dengan dimulainya pekerjaan, maka lapangan sepak bola ini ditutup untuk kegiatan besar. Bahkan nantinya setelah rampung pun, stadion ini hanya akan digunakan untuk kegiatan olahraga, bukan kegiatan lain seperti konser musik, upacara bendera dan lainnya.
Wim menjelaskan, lapangan sepak bola tersebut dibuat dengan ukuran panjang 105 meter dan lebar 68 meter. Rumput yang akan digunakan adalah rumput alami.
Pekerjaan tahap ini meliputi rehabilitasi lapangan dengan rumput alami serta pembuatan drainasenya. Anggaran yang dialokasikan untuk tahap ini sebesar Rp2, 7 miliar.
"Harapannya nanti stadion ini memenuhi standar nasional sehingga bisa digunakan untuk kegiatan sepak bola berskala nasional. Khususnya untuk liga 1 dan liga 2, kami harapkan bisa digelar di sini," harap Wim.
Selain perbaikan dan peningkatan lapangan, pemerintah daerah akan menyesuaikan kesiapan anggaran untuk pembenahan fasilitas seperti tribun dan lainnya.
Baca juga: Legislator Kotim usulkan pengerukan saluran air cegah banjir di Sampit
Untuk peningkatan tribun diusulkan dilaksanakan pada 2023 nanti dengan kebutuhan biaya sekitar Rp631 juta. Hal itu berdasarkan perhitungan panitia kecil Porprov yang dikoordinir oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Panitia berharap kegiatan ini juga mendapat dukungan dari APBD Provinsi Kalimantan Tengah.
Selanjutnya akan dipersiapkan lintasan untuk cabang atletik dengan perkiraan biaya sekitar Rp600 juta. Anggaran itu untuk sampai tahap fungsional, sedangkan jika mengejar target sesuai standar nasional maka membutuhkan biaya mencapai Rp6 miliar.
Wim menambahkan, jika peningkatan Stadion 29 November Sampit sudah selesai maka pemeliharaannya benar-benar menjadi perhatian. Penggunaannya juga akan diatur dengan baik agar rumput yang ada tidak cepat rusak.
Untuk pengelolaan ke depan, pemerintah daerah berencana menggandeng pihak ketiga. Tujuannya agar stadion kebanggaan itu dikelola secara profesional sehingga bertahan lama guna pengelolaan aset daerah serta memberikan pemasukan pendapatan bagi daerah.
"Nanti bisa saja kami laksanakan penerapan retribusi. Besarannya kita masih kaji. Bayangan kita, di Stadion Tuah Pahoe (Palangka Raya) tarifnya Rp2,5 juta siang. Kalau malam bisa lebih mahal. Nanti stadion kita itu kita pertimbangkan dan sesuai dengan kemampuan," ujar Wim.
Terkait persiapan Porprov Kalteng, pemerintah daerah juga akan membenahi tempat pertandingan cabang olahraga lainnya. Untuk akhir tahun ini diupayakan untuk pembenahan yang tidak memakan waktu lama karena hanya efektif tersisa waktu tiga bulan.
Dalam waktu tersisa, ada beberapa tempat pertandingan yang bisa disiapkan seperti untuk cabang olahraga korfball dan voli pantai. Sementara tempat pertandingan lainnya akan disiapkan pada 2023.
"Futsal rencanakan di tenis indoor, namun harus dilaksanakan rapat dulu untuk administrasi dan mengubah fungsi. Tenis indoor itu tidak mendapatkan hasil apa-apa, mudahan setelah dijadikan lapangan futsal menjadi sumber penerimaan bagi daerah," demikian Wim RK Benung.
Baca juga: Legislator Kotim sarankan perbaikan jalan lingkar selatan dilengkapi parit
Baca juga: DPRD Kotim dorong kemudahan akses pendidikan bermutu bagi warga miskin
Baca juga: DPRD Kotim: Perusahaan jangan mengulur-ulur waktu perbaikan jalan lingkar selatan