DPRD Kotim berharap KKN UPR mampu memotivasi masyarakat desa
Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rudianur menyambut positif program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dari Universitas Palangka Raya (UPR) dengan harapan dapat membawa dampak positif dan memotivasi masyarakat desa agar lebih maju.
"Bagi desa-desa yang terpilih menjadi tempat KKN UPR, ini tentu merupakan sebuah kesempatan yang bagus. Masyarakat desa bisa menyerap ilmu pengetahuan yang diterapkan oleh para mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan dalam KKN tersebut," kata Rudianur di Sampit, Minggu.
Salah satu desa yang menjadi lokasi KKN UPR adalah Desa Basawang Kecamatan Teluk Sampit. Potensi yang dimiliki desa ini adalah bidang pertanian secara luas.
Rudianur menyempatkan diri berkunjung ke Desa Basawang bersilaturahim dengan mahasiswa dan mahasiswi UPR yang melaksanakan KKN di desa tersebut. Rencananya program KKN ini dilaksanakan selama satu bulan.
Dalam silaturahim itu banyak hal yang disampaikan para mahasiswa. Diskusi ringan juga terjadi dengan saling memberi masukan untuk kemajuan Desa Basawang dan masyarakat.
Bagi mahasiswa sendiri, program KKN ini menjadi kesempatan mereka untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini didapat di bangku kuliah. Mereka dituntut harus mampu mengolaborasikannya dengan kondisi di lapangan atau desa masing-masing tempat mereka melaksanakan KKN yang bisa saja berbeda-beda kondisinya.
Baca juga: Bupati Kotim blusukan ajak masyarakat gotong royong peduli lingkungan
Di sisi lain, peserta KKN juga mendapatkan pengalaman karena banyak hal yang belum tentu mereka dapatkan di bangku kuliah. Kearifan lokal masyarakat dalam bermasyarakat dan melaksanakan kegiatan ekonomi, akan menjadi pengetahuan dan pengalaman baru bagi peserta KKN.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan 3 yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut ini mengaku senang program KKN UPR juga menjangkau kawasan pesisir Kotawaringin Timur tersebut.
Rudianur berharap kesempatan ini tidak disia-siakan oleh peserta KKN maupun masyarakat desa. Kedua belah pihak bisa sama-sama mendapatkan manfaat dan hal positif dari program KKN tersebut.
"Tentunya KKN ini jangan hanya sekadar seremonial. Semua program yang direncanakan harus dilaksanakan sungguh-sungguh sehingga akan memberi pengalaman berharga bagi peserta dan memberikan manfaat bagi masyarakat desa," harap politisi Partai Golkar.
Rudianur berharap KKN mampu menciptakan hubungan yang erat antara mahasiswa dengan masyarakat desa. Kegiatan ini juga diharapkan mampu membuat masyarakat desa semakin termotivasi untuk membangun desa dengan adanya transfer pengetahuan dari para mahasiswa peserta KKN UPR.
"Sebenarnya sangat disayangkan KKN ini diberikan waktu oleh dosen pembimbing cuma satu bulan. Waktu itu sangat singkat. Untuk menjalin hubungan dengan masyarakat saja habis waktunya. Mudahan di tahun berikutnya KKN UPR lebih dari satu bulan hendaknya," demikian Rudianur.
Baca juga: Seorang nelayan ditemukan tak bernyawa di atas perahu saat melaut
Baca juga: DPRD Kotim minta pembentukan tim pengawas perbaikan jalan lingkar selatan
Baca juga: Ini alasan sebagian pengusaha dukung subsidi solar untuk Kalimantan dicabut
"Bagi desa-desa yang terpilih menjadi tempat KKN UPR, ini tentu merupakan sebuah kesempatan yang bagus. Masyarakat desa bisa menyerap ilmu pengetahuan yang diterapkan oleh para mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan dalam KKN tersebut," kata Rudianur di Sampit, Minggu.
Salah satu desa yang menjadi lokasi KKN UPR adalah Desa Basawang Kecamatan Teluk Sampit. Potensi yang dimiliki desa ini adalah bidang pertanian secara luas.
Rudianur menyempatkan diri berkunjung ke Desa Basawang bersilaturahim dengan mahasiswa dan mahasiswi UPR yang melaksanakan KKN di desa tersebut. Rencananya program KKN ini dilaksanakan selama satu bulan.
Dalam silaturahim itu banyak hal yang disampaikan para mahasiswa. Diskusi ringan juga terjadi dengan saling memberi masukan untuk kemajuan Desa Basawang dan masyarakat.
Bagi mahasiswa sendiri, program KKN ini menjadi kesempatan mereka untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini didapat di bangku kuliah. Mereka dituntut harus mampu mengolaborasikannya dengan kondisi di lapangan atau desa masing-masing tempat mereka melaksanakan KKN yang bisa saja berbeda-beda kondisinya.
Baca juga: Bupati Kotim blusukan ajak masyarakat gotong royong peduli lingkungan
Di sisi lain, peserta KKN juga mendapatkan pengalaman karena banyak hal yang belum tentu mereka dapatkan di bangku kuliah. Kearifan lokal masyarakat dalam bermasyarakat dan melaksanakan kegiatan ekonomi, akan menjadi pengetahuan dan pengalaman baru bagi peserta KKN.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan 3 yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut ini mengaku senang program KKN UPR juga menjangkau kawasan pesisir Kotawaringin Timur tersebut.
Rudianur berharap kesempatan ini tidak disia-siakan oleh peserta KKN maupun masyarakat desa. Kedua belah pihak bisa sama-sama mendapatkan manfaat dan hal positif dari program KKN tersebut.
"Tentunya KKN ini jangan hanya sekadar seremonial. Semua program yang direncanakan harus dilaksanakan sungguh-sungguh sehingga akan memberi pengalaman berharga bagi peserta dan memberikan manfaat bagi masyarakat desa," harap politisi Partai Golkar.
Rudianur berharap KKN mampu menciptakan hubungan yang erat antara mahasiswa dengan masyarakat desa. Kegiatan ini juga diharapkan mampu membuat masyarakat desa semakin termotivasi untuk membangun desa dengan adanya transfer pengetahuan dari para mahasiswa peserta KKN UPR.
"Sebenarnya sangat disayangkan KKN ini diberikan waktu oleh dosen pembimbing cuma satu bulan. Waktu itu sangat singkat. Untuk menjalin hubungan dengan masyarakat saja habis waktunya. Mudahan di tahun berikutnya KKN UPR lebih dari satu bulan hendaknya," demikian Rudianur.
Baca juga: Seorang nelayan ditemukan tak bernyawa di atas perahu saat melaut
Baca juga: DPRD Kotim minta pembentukan tim pengawas perbaikan jalan lingkar selatan
Baca juga: Ini alasan sebagian pengusaha dukung subsidi solar untuk Kalimantan dicabut