Palangka Raya (ANTARA) - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FKIP UMPR) memfasilitasi upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Barito Utara.
"Upaya itu kami laksanakan melalui program pelatihan penerapan model pembelajaran. Sasarannya adalah para guru SD di Kabupaten Barito Utara," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FKIP UMPR Nurun Ni'mah MPd di Palangka Raya, Kamis.
Dia menerangkan, melalui pelatihan itu, guru SD di Kabupaten Barito Utara diharapkan semakin mampu menumbuhkan dan mengembangkan daya berpikir kritis para anak didik di tingkat sekolah dasar.
Untuk itu, para guru sekolah dasar juga harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, nyaman, mudah dipahami, menyenangkan sehingga mampu meningkatkan daya pikir kritis anak.
"Membekali anak berpikir kritis sejak dini menjadi sangat penting. Apalagi, kemampuan itu menjadi bekal dan modal dasar dalam menghadapi perkembangan dan dinamika berkehidupan. Daya pikir juga dapat mempengaruhi pembentukan karakter," kata Ni'mah.
Dia mengungkapkan, pelatihan yang diikuti 50 guru sekolah dasar dari berbagai sekolah di Kabupaten Barito Utara. Sementara tim dosen yang terlibat dalam program pengabdian masyarakat itu Dr Bulkani, Endang Sri Estimurti MPd, Dedy Setyawan MPd dan Agung Riadin MPd.
Baca juga: Bansos hadapi kenaikan BBM sebagai upaya menjaga kelompok rentan
Metode yang digunakan pada kegiatan itu yakni pelatihan penerapan model pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa SD.
Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi oleh narasumber dari bidang keilmuan yang linier dan dari dinas terkait. Materi didukung dengan media video atau visualisasi gambar-gambar pendukung.
Materi yang disampaikan, pertama terkait penerapan model pembelajaran berbasis berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis siswa SD. Kedua tentang tips dan trik perancangan dan terakhir tentang penerapan model pembelajaran, serta pengembangan instrumen berpikir kritis siswa SD.
Usai materi selesai, para guru diberikan kesempatan untuk merancang sendiri model pembelajaran dan menerapkannya di depan peserta lainnya yang pun berperan sebagai siswa.
"Kami juga melakukan pendampingan sehingga para peserta mampu menyusun model pembelajaran yang mampu meningkatkan daya berpikir kritis para anak didik sesuai karakter masing-masing sekolah," kata Ni'mah.
Baca juga: Cegah penangkapan ikan ilegal, Palangka Raya maksimalkan Pokmaswas
Baca juga: Polisi kembali tangkap penimbun BBM subsidi di Palangka Raya, 693 liter Pertalite diamankan
Baca juga: DLH: Kualitas tutupan lahan di Palangka Raya berklasifikasi baik