Pemkab Kotim tetap gencarkan pasar murah meski inflasi melandai

id Pemkab Kotim tetap gencarkan pasar murah meski inflasi melandai, kalteng. Sampit, kotim, inflasi Sampit, alang arianto Kotawaringin Timur, pasar mura

Pemkab Kotim tetap gencarkan pasar murah meski inflasi melandai

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Alang Arianto bersama pejabat lainnya mengikuti rapat pengendalian inflasi secara virtual di Sampit, Senin (7/11/2022). (ANTARA/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Inflasi di Kota Sampit mulai melandai namun Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah tetap gencar menggelar pasar murah sebagai bagian upaya terus menekan angka inflasi.

"Alhamdulillah trennya semakin positif, tapi pasar murah akan terus kita gelar. Program kita sampai Desember nanti. Dalam seminggu antara dua sampai tiga kali dalam seminggu," kata Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Alang Arianto di sela rapat pengendalian inflasi secara virtual di Sampit, Senin. 

Data Badan Pusat Statistik pada Oktober 2022, berdasarkan dua kota acuan yaitu Palangka Raya dan Sampit, terjadi deflasi di Kalimantan Tengah sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,18.

Inflasi tahun kalender (Oktober 2022 terhadap Desember 2021) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 5,89 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2022 terhadap Oktober 2021) sebesar 7,10 persen. 

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Oktober 2022 antara lain beras, kacang panjang, rokok kretek, daging ayam ras, kangkung, pisang, mie, bensin, ketimun, dan semangka.

Alang menyebut, inflasi di Sampit tahun kalender 2022 yakni pada Oktober 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 5,61 persen. Sementara itu inflasi tahun ke tahun Oktober 2022 yakni Oktober 2022 terhadap Oktober 2021 sebesar 6,64 persen.

Baca juga: Ketua PDIP Kalteng tegaskan tidak ragu pecat kader tidak loyal

Menurut Alang, perkembangan positif penurunan inflasi di Sampit ini tidak terlepas dari program-program yang dijalankan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dan kabupaten. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sendiri menggelar pasar murah sebanyak tiga kali dalam seminggu, ditambah pasar penyeimbang yang didukung pemerintah provinsi.

Pemicu inflasi selama Oktober lalu pada komoditas pertanian, diperkirakan imbas banjir yang turut meredam lebih dari 100 hektare lahan pertanian yang menyebabkan gagal panen. Dampaknya, pasokan berbagai jenis hortikultura terganggu dan ternyata berpengaruh terhadap inflasi.

Terkait ini, pemerintah segera menggelar rapat dengan organisasi perangkat daerah terkait agar bisa melakukan intervensi terhadap komoditas pertanian tersebut. Apalagi Bupati Halikinnor sejak jauh hari sudah menginstruksikan agar setiap kecamatan mencadangkan lahan penyangga untuk ketahanan pangan.

"Kita inventarisasi ini dan mudah-mudahan bisa menjadi solusi terhadap permasalahan ini. Kalau ini bisa kita atasi maka inflasi bisa terus kita tekan sehingga daya beli masyarakat juga akan meningkat," ujar Alang.

Sementara itu terkait harga minyak goreng yang kembali naik, Alang menilai kondisi ini dipengaruhi naiknya minyak kelapa sawit dunia. Untuk membantu masyarakat, pemerintah daerah akan kembali memberikan subsidi minyak goreng melalui pasar murah untuk meringankan beban masyarakat. 

Baca juga: Sampit Trade Expo bantu peningkatan sektor UMKM