Nanga Bulik (ANTARA) - PT Menthobi Makmur Lestari (MMaL) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah berupaya meningkatkan tata kelola koperasi yang ada di daerah setempat.
Direktur PT MMaL M.A Pahlevi Pangerang di Nanga Bulik, Jumat, mengatakan, selain sosialisasi tata kelola koperasi dengan menyasar seluruh koperasi di kabupaten setempat, juga sekaligus memberikan pelatihan terhadap koperasi binaan.
"Pelatihan tersebut fokus kepada koperasi binaan PT MMaL, yaitu Koperasi Berkah Kujan Bersatu di Desa Kujan dan Maspati Jaya di Desa Guci. Ini sebagai bukti tanggung jawab moral kami terhadap keberlangsungan koperasi," jelasnya.
Dia mengatakan, upaya peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan koperasi ini, salah satunya dilatarbelakangi kondisi dimana masih banyak koperasi di Lamandau yang belum berjalan dengan baik dalam tata kelolanya.
Kondisi ini mengakibatkan sering terjadi konflik internal di dalam tubuh koperasi. Hal ini sebagian besar disebabkan masih lemahnya kualitas SDM dalam melakukan tata kelola koperasi.
Untuk itu PT MMaL berupaya secara optimal membantu koperasi-koperasi di Lamandau khususnya yang merupakan binaan, agar tata kelolanya semakin baik lagi ke depannya.
Adapun dalam pelatihan yang telah pihaknya laksanakan, juga mendatangkan narasumber dari Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) untuk memberikan pembinaan dan pelatihan.
"Alasan kita melakukan tata kelola koperasi yaitu kita harus selalu belajar, perlu adanya evaluasi agar semua pengurus paham semua tentang tata kelola koperasi ini," tuturnya.
Baca juga: Bupati Lamandau harapkan parpol optimalkan pelaksanaan pendidikan politik
Pihaknya memiliki kepedulian terhadap koperasi agar semakin maju, serta demi kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar kebun.
Pria yang juga merupakan anggota Dewan Koperasi Indonesia ini menyebut, koperasi-koperasi tersebut perlu berbenah agar bisa lebih sehat dan maju.
Hal itu dilakukan di antaranya mendorong AD/ART koperasi agar berjalan optimal, seperti menggelar RAT secara rutin, hingga penataan kembali struktur organisasi koperasi, contohnya di Kujan dari 616 anggota CPCL tetapi hanya 103 orang saja menjadi anggota koperasi.
Oleh karena itu, untuk memastikan kinerja hasil dari sosialisasi tata kelola koperasi, pihaknya akan merencanakan monitoring dan evaluasi bulanan serta pemberdayaan masyarakat.
"Kami dari pihak perusahaan juga membuka lebar untuk memberikan kesempatan kepada koperasi binaan berpartisipasi sebagai mitra usaha dengan mekanisme bisnis yang berlaku. Dengan peluang usaha ini kami harap koperasi bisa lebih maju dan tidak hanya bergantung pada dana yang selama ini dikirim oleh perusahaan saja," tutupnya.
Baca juga: Pemkab Barut serahkan bantuan banjir untuk Kobar dan Lamandau