Ini pesan seorang pria di Kapuas sebelum tewas gantung diri
Kuala Kapuas (ANTARA) - Warga Jalan Piere Tendean, Kota Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, digegerkan dengan tewasnya seorang pria di duga nekat mengakhir hidupnya dengan cara gantung diri.
"Kami mendapatkan laporan dari warga bahwa telah terjadi peristiwa diduga gantung diri," kata Kapolres Kapuas, AKBP Qori Wicaksono melalui Kapolsek Selat, Kompol Permadi di Kuala Kapuas, Kamis.
Diketahui korban seorang pria berinisial MR tersebut, berusia 18 tahun diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan menggunakan seutas tali yang terjadi pada Rabu (23/11) sore sekitar pukul 17.15 WIB.
Baca juga: Oknum Perwira Polda Kalteng tewas gantung diri
Pertama kali yang mengetahui korban tergantung, yakni bibi korban. Yang mana saat beliau melintas di kamar korban MR dari celah pintu yang terbuka, dan melihat korban dari pinggang ke bawah seperti sedang berdiri.
Beberapa saat kemudian, bibi korban melihat kembali dari lubang dinding di depan kamar dan melihat korban telah tergantung dengan seutas tali. Melihat kejadian tersebut, sang bibi pun berteriak memanggil ayah kandung korban untuk meminta pertolongan.
Baca juga: Orangtua di Palangka Raya histeris temukan anaknya tewas gantung diri
"Kemudian mendobrak kamar langsung memeluk atau memegangi korban dan meminta kepada bibinya untuk mengambilkan pisau. Kemudian, bibi korban memotong tali yang menggantung korban dan selanjutnya meminta bantuan warga sekitar," terangnya.
Berdasarkan keterangan ayah korban, sebelumnya ketika sore hari korban MR ingin meminjam motor ayahnya untuk keluar membeli air minum, namun tidak diberikan oleh ayah korban, kemudian langsung masuk kamar.
Baca juga: Diduga ditinggal istri, pria di Murung Raya ditemukan tewas gantung diri
Diduga sebelum korban melakukan aksi bunuh diri, korban telah menulis pesan sebanyak tiga lembar surat menggunakan pensil. Adapun poin dari surat yang ditinggalkan oleh korban adalah korban merasa kecewa karena dirinya kurang diperhatikan dan menjadi beban orang tua.
"Korban kemudian dibawa ke RSUD Kapuas untuk dilakukan Visum," demikian Kompol Permadi.
Baca juga: Seorang IRT di Pulpis ditemukan tewas gantung diri
Baca juga: Seorang ASN di Buntok ditemukan tewas gantung diri
Baca juga: Seorang napi meninggal dunia diduga gantung diri di Rutan Aceh
Baca juga: Petugas evakuasi jasad wanita muda tewas gantung diri
"Kami mendapatkan laporan dari warga bahwa telah terjadi peristiwa diduga gantung diri," kata Kapolres Kapuas, AKBP Qori Wicaksono melalui Kapolsek Selat, Kompol Permadi di Kuala Kapuas, Kamis.
Diketahui korban seorang pria berinisial MR tersebut, berusia 18 tahun diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan menggunakan seutas tali yang terjadi pada Rabu (23/11) sore sekitar pukul 17.15 WIB.
Baca juga: Oknum Perwira Polda Kalteng tewas gantung diri
Pertama kali yang mengetahui korban tergantung, yakni bibi korban. Yang mana saat beliau melintas di kamar korban MR dari celah pintu yang terbuka, dan melihat korban dari pinggang ke bawah seperti sedang berdiri.
Beberapa saat kemudian, bibi korban melihat kembali dari lubang dinding di depan kamar dan melihat korban telah tergantung dengan seutas tali. Melihat kejadian tersebut, sang bibi pun berteriak memanggil ayah kandung korban untuk meminta pertolongan.
Baca juga: Orangtua di Palangka Raya histeris temukan anaknya tewas gantung diri
"Kemudian mendobrak kamar langsung memeluk atau memegangi korban dan meminta kepada bibinya untuk mengambilkan pisau. Kemudian, bibi korban memotong tali yang menggantung korban dan selanjutnya meminta bantuan warga sekitar," terangnya.
Berdasarkan keterangan ayah korban, sebelumnya ketika sore hari korban MR ingin meminjam motor ayahnya untuk keluar membeli air minum, namun tidak diberikan oleh ayah korban, kemudian langsung masuk kamar.
Baca juga: Diduga ditinggal istri, pria di Murung Raya ditemukan tewas gantung diri
Diduga sebelum korban melakukan aksi bunuh diri, korban telah menulis pesan sebanyak tiga lembar surat menggunakan pensil. Adapun poin dari surat yang ditinggalkan oleh korban adalah korban merasa kecewa karena dirinya kurang diperhatikan dan menjadi beban orang tua.
"Korban kemudian dibawa ke RSUD Kapuas untuk dilakukan Visum," demikian Kompol Permadi.
Baca juga: Seorang IRT di Pulpis ditemukan tewas gantung diri
Baca juga: Seorang ASN di Buntok ditemukan tewas gantung diri
Baca juga: Seorang napi meninggal dunia diduga gantung diri di Rutan Aceh
Baca juga: Petugas evakuasi jasad wanita muda tewas gantung diri