Bapenda Seruyan: Tarif PBB perkebunan tidak memberatkan

id Pemkab seruyan, bapenda seruyan, pbb perkebunan seruyan, kuala pembuang, kelapa sawit, seruyan

Bapenda Seruyan: Tarif PBB perkebunan tidak memberatkan

Ilustrasi areal tanaman sawit. Antara/ Suriani Mappong

Kuala Pembuang (ANTARA) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah Yulhaidir melalui Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sukardi mengatakan, jika tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada sektor perkebunan rakyat relatif ringan dan tidak memberatkan.

“Saya rasa tarif untuk PBB perkebunan itu tidak besar dan masih dalam batas kewajaran, terlebih lagi ini sebagai upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Sukardi di Kuala Pembuang, Sabtu.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya memaksimalkan pendapatan daerah salah satunya dengan menggali potensi tarif PBB perkebunan rakyat. Hal tersebut dilakukan karena usaha perkebunan sangat besar di Seruyan.

“Kalau kebun itu sekitar Rp250 ribu per hektare dalam setahunnya yang produktif. Ada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) masing-masing, yang produktif sekian, yang replanting sekian. Jadi tergantung tanam tumbuhnya, tapi nominalnya ringan saja,” terangnya.

Baca juga: Bapenda Seruyan gali PAD melalui PBB perkebunan rakyat

Selain itu, dia menyebut banyak pejabat di lingkungan Pemkab Seruyan mempunyai lahan perkebunan puluhan hektare. Bahkan ada yang pemiliknya dari luar daerah, rata-rata semuanya masih belum mendaftarkan diri.

“Kalau ini bisa dimaksimalkan tentu potensi PAD yang cukup besar, karena memang banyak yang menekuni usaha tersebut, makanya kita harap kesadaran masyarakat dalam membayar pajak,” pintanya.

Dia menambahkan, melihat potensi tersebut, pihaknya mencoba menumbuhkan kesadaran masyarakat atau para pelaku usaha perkebunan taat membayar PBB pada sektor tersebut. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Untuk surat edaran (SE) Pak Bupati sudah kita sebar ke seluruh desa yang ada di Seruyan. Mungkin datanya untuk tahun depan, karena tahun ini sudah tutup, namun diharapkan agar bisa diregistrasi terlebih dahulu dari sekarang,” ucapnya.

Baca juga: Awal 2023 seluruh kecamatan di Seruyan resmi terapkan konversi BBM ke BBG