Pemkab Gunung Mas targetkan ribuan ternak dipasang penanda
Kuala KurunĀ (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pertanian menargetkan 5.400 ternak dipasang tanda pengenal Eartag Secure QR Code (ESQ) yang dipasang pada daun telinga.
"Ternak yang ditargetkan adalah sapi dan kerbau. Pada tahun 2022 lalu, Dinas Pertanian Gunung Mas sudah memasang eartag kepada 401 sapi. 401 sapi tersebut tersebar di tiga kecamatan yakni Kurun, Tewah, dan Manuhing,” kata Kepala Dinas Pertanian Gunung Mas Letus Guntur melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Yuliana Elisabet di Kuala Kurun, Minggu.
Pada 2023 ini, tutur dia, Dinas Pertanian Gunung Mas menargetkan 750 sapi atau kerbau dipasang penanda eartag. Pemasangan eartag akan terus berlanjut, hingga target 5.400 ternak tercapai.
Pemasangan eartag bertujuan untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap ternak. Oleh sebab itu diperlukan penandaan dan pendataan ternak, guna mengetahui identitas hewan dan jumlah populasi hewan yang telah divaksin.
Baca juga: Bupati Gumas berharap masyarakat semakin kompak
Selain untuk optimalisasi vaksinasi PMK, penandaan dan pendataan juga dilakukan untuk mengetahui jumlah populasi hewan serta status reproduksi dan distribusi, melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
“Pemasangan eartag dilakukan terhadap ternak, baik itu ternak yang sudah divaksin, belum divaksin, maupun tidak divaksin,” papar Yuliana Elisabet.
Penanda eartag memuat berbagai informasi antara lain nama pemilik ternak atau nama nama unit usaha peternakan. Selain itu data ternak seperti jenis hewan, rumpun hewan, jenis kelamin hewan, tanggal lahir hewan, status vaksinasi, tanggal vaksinasi, dan beberapa data lainnya.
“Sebenarnya pemasangan eartag dilakukan kepada hewan ternak yang meliputi sapi, kerbau, kambing, domba maupun babi. Namun untuk saat ini Dinas Pertanian Gunung Mas memprioritaskan terhadap sapi dan kerbau,” demikian Yuliana Elisabet.
Baca juga: Pemkab Gumas tetapkan 36 proyek strategis 2023
Baca juga: Jembatan timbang diperlukan di dapil III Gunung Mas
Baca juga: Bupati Gumas minta pembudidaya ikan perhatikan siklus permintaan pasar
"Ternak yang ditargetkan adalah sapi dan kerbau. Pada tahun 2022 lalu, Dinas Pertanian Gunung Mas sudah memasang eartag kepada 401 sapi. 401 sapi tersebut tersebar di tiga kecamatan yakni Kurun, Tewah, dan Manuhing,” kata Kepala Dinas Pertanian Gunung Mas Letus Guntur melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Yuliana Elisabet di Kuala Kurun, Minggu.
Pada 2023 ini, tutur dia, Dinas Pertanian Gunung Mas menargetkan 750 sapi atau kerbau dipasang penanda eartag. Pemasangan eartag akan terus berlanjut, hingga target 5.400 ternak tercapai.
Pemasangan eartag bertujuan untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap ternak. Oleh sebab itu diperlukan penandaan dan pendataan ternak, guna mengetahui identitas hewan dan jumlah populasi hewan yang telah divaksin.
Baca juga: Bupati Gumas berharap masyarakat semakin kompak
Selain untuk optimalisasi vaksinasi PMK, penandaan dan pendataan juga dilakukan untuk mengetahui jumlah populasi hewan serta status reproduksi dan distribusi, melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
“Pemasangan eartag dilakukan terhadap ternak, baik itu ternak yang sudah divaksin, belum divaksin, maupun tidak divaksin,” papar Yuliana Elisabet.
Penanda eartag memuat berbagai informasi antara lain nama pemilik ternak atau nama nama unit usaha peternakan. Selain itu data ternak seperti jenis hewan, rumpun hewan, jenis kelamin hewan, tanggal lahir hewan, status vaksinasi, tanggal vaksinasi, dan beberapa data lainnya.
“Sebenarnya pemasangan eartag dilakukan kepada hewan ternak yang meliputi sapi, kerbau, kambing, domba maupun babi. Namun untuk saat ini Dinas Pertanian Gunung Mas memprioritaskan terhadap sapi dan kerbau,” demikian Yuliana Elisabet.
Baca juga: Pemkab Gumas tetapkan 36 proyek strategis 2023
Baca juga: Jembatan timbang diperlukan di dapil III Gunung Mas
Baca juga: Bupati Gumas minta pembudidaya ikan perhatikan siklus permintaan pasar