Bupati Kotim minta tenaga kesehatan imbangi upaya peningkatan kualitas pelayanan
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor meminta tenaga kesehatan setempat terus meningkatkan kinerja untuk mengimbangi upaya keras pemerintah daerah yang terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Kita terus meningkatkan fasilitas, termasuk jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu. Ini tentu juga harus diimbangi dengan kinerja para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. Layani dengan baik masyarakat kita, apapun strata sosialnya," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Halikinnor menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur selalu berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakatnya, salah satunya dalam program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan
Hal itu dibuktikan dengan capaian Universal Health Coverage (UHC) dalam jaminan kesehatan di Kotawaringin Timur sejak beberapa tahun lalu. UHC merupakan cakupan kesehatan semesta yang menjamin seluruh masyarakat mempunyai akses untuk kebutuhan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas dan efektif.
Lebih dari Rp50 miliar anggaran digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur setiap tahunnya untuk membayar iuran JKN-KIS warga tidak mampu. Dengan begitu, hampir seluruh warga kabupaten ini ini terdaftar sebagai peserta JKN.
Saat peringatan Hari Jadi ke-70 Kabupaten Kotawaringin Timur pada Sabtu (7/1) lalu, Halikinnor meluncurkan program program kemudahan berobat gratis. Ini demi kemudahan dan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim berharap realisasi pembangunan meningkat
Seluruh warga Kabupaten Kotawaringin Timur dapat mengakses layanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP atau nomor induk kependudukan Kotawaringin Timur di seluruh rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
"Kita sudah menggelontorkan anggaran sangat besar untuk jaminan kesehatan masyarakat kita. Jadi jangan sampai ada warga yang tidak bisa berobat karena alasan biaya. Kalau sudah terdaftar, maka semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan dan kita bayar untuk itu," tegas Halikinnor.
Halikinnor memerintahkan seluruh camat, lurah dan kepala desa untuk terus memantau kondisi warganya. Jika ada yang sakit dan memerlukan bantuan, maka diharapkan segera difasilitasi untuk dibawa berobat ke rumah sakit.
"Selama itu secara medis masih bisa diobati, bawa dan kita bantu agar bisa diobati semaksimal mungkin. Kita bantu masyarakat kita," timpal Halikinnor.
Peran tenaga kesehatan sangat besar dalam mewujudkan harapan itu. Tenaga kesehatan diharapkan memberikan pelayanan dengan cepat, ramah dan optimal sehingga membuat masyarakat merasa puas dan dilayani dengan baik.
Seluruh puskesmas melalui tenaga kesehatannya diminta mensosialisasikan secara luas program berobat gratis tersebut. Masyarakat juga perlu didorong untuk rutin memeriksakan kesehatan karena pencegahan akan jauh lebih baik dibanding mengobati.
Baca juga: Kadishub Kotim kejar truk CPO nekat masuk kota
Baca juga: Pembangunan fisik Kotim dimulai dengan 11 paket senilai Rp21,4 miliar
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim perjuangkan alih status empat sekolah swasta
"Kita terus meningkatkan fasilitas, termasuk jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu. Ini tentu juga harus diimbangi dengan kinerja para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. Layani dengan baik masyarakat kita, apapun strata sosialnya," kata Halikinnor di Sampit, Jumat.
Halikinnor menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur selalu berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakatnya, salah satunya dalam program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan
Hal itu dibuktikan dengan capaian Universal Health Coverage (UHC) dalam jaminan kesehatan di Kotawaringin Timur sejak beberapa tahun lalu. UHC merupakan cakupan kesehatan semesta yang menjamin seluruh masyarakat mempunyai akses untuk kebutuhan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas dan efektif.
Lebih dari Rp50 miliar anggaran digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur setiap tahunnya untuk membayar iuran JKN-KIS warga tidak mampu. Dengan begitu, hampir seluruh warga kabupaten ini ini terdaftar sebagai peserta JKN.
Saat peringatan Hari Jadi ke-70 Kabupaten Kotawaringin Timur pada Sabtu (7/1) lalu, Halikinnor meluncurkan program program kemudahan berobat gratis. Ini demi kemudahan dan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim berharap realisasi pembangunan meningkat
Seluruh warga Kabupaten Kotawaringin Timur dapat mengakses layanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP atau nomor induk kependudukan Kotawaringin Timur di seluruh rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
"Kita sudah menggelontorkan anggaran sangat besar untuk jaminan kesehatan masyarakat kita. Jadi jangan sampai ada warga yang tidak bisa berobat karena alasan biaya. Kalau sudah terdaftar, maka semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan dan kita bayar untuk itu," tegas Halikinnor.
Halikinnor memerintahkan seluruh camat, lurah dan kepala desa untuk terus memantau kondisi warganya. Jika ada yang sakit dan memerlukan bantuan, maka diharapkan segera difasilitasi untuk dibawa berobat ke rumah sakit.
"Selama itu secara medis masih bisa diobati, bawa dan kita bantu agar bisa diobati semaksimal mungkin. Kita bantu masyarakat kita," timpal Halikinnor.
Peran tenaga kesehatan sangat besar dalam mewujudkan harapan itu. Tenaga kesehatan diharapkan memberikan pelayanan dengan cepat, ramah dan optimal sehingga membuat masyarakat merasa puas dan dilayani dengan baik.
Seluruh puskesmas melalui tenaga kesehatannya diminta mensosialisasikan secara luas program berobat gratis tersebut. Masyarakat juga perlu didorong untuk rutin memeriksakan kesehatan karena pencegahan akan jauh lebih baik dibanding mengobati.
Baca juga: Kadishub Kotim kejar truk CPO nekat masuk kota
Baca juga: Pembangunan fisik Kotim dimulai dengan 11 paket senilai Rp21,4 miliar
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim perjuangkan alih status empat sekolah swasta