Malang, Jatim (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang ( UMM ) berinovasi membuat kompor dengan energi surya yang akan dikirimkan ke korban gempa di Turki.
Hibatullah Al- Mubarok mewakili tim pembuat kompor surya, dalam keterangannya di Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan, ide pembuatan kompor surya ini muncul dari diskusi panjang di kelompoknya dengan dosen, yakni Ir. Muhammad Lukman , MT. Dari diskusi itulah mereka perlahan membuat prototipe hingga akhirnya menjadi kompor tenaga surya.
Cara kerja kompor ini memanfaatkan pantulan sinar matahari yang terpusat di satu titik dengan menggunakan prinsip dua alat. Di titik itulah energi panas terkumpul dan siap digunakan untuk memasak, katanya.
Ia mengatakan solar cooker merupakan teknologi yang memanfaatkan energi matahari untuk memasak dari pagi hingga siang hari.
Barok, sapaan akrabnya mengatakan, kompor ini sangat cocok digunakan dalam situasi darurat, seperti saat terjadi bencana alam.
Menurutnya, kompor ini bisa menjadi solusi dalam kondisi bencana gempa Turki, mengingat sulitnya mencari gas atau bahan bakar untuk memasak. Maka, memanfaatkan energi alam yaitu matahari bisa menjadi jalan keluar.
Keunggulan lain dari produk ini adalah ramah lingkungan. Berbeda dengan energi gas dan fosil yang dalam jangka panjang dapat merusak lingkungan.
Menurut saya kompor tenaga surya ini sangat cocok digunakan saat bencana. Baik itu banjir, tsunami, tanah longsor, bahkan gempa bumi di Turki. Dengan satu alat, masalah memasak bisa teratasi. Mudah-mudahan ada relawan yang mau memanfaatkannya untuk dibawa ke lokasi bencana, termasuk lokasi gempa di Turki," ujarnya.
Mahasiswa asli Tuban ini berharap kompor ini bisa terus dikembangkan. Salah satunya, bentuk yang harus dimodifikasi dan diubah menjadi lebih minimalis. Untuk saat ini, bentuk kompor ini masih besar dan sulit dibawa kemana-mana.
Jika nanti ada perluasan bentuk, sepertinya kompor tenaga surya buatan mereka bisa digunakan oleh masyarakat umum. Tingkat panasnya juga bisa dinaikkan, sehingga proses memasak bisa lebih mudah dan cepat.
Minimalis dan mampu mengumpulkan lebih banyak panas adalah tujuan kami selanjutnya. Mudah-mudahan banyak ide yang bisa kita implementasikan di alat ini, demikian Hibatullah Al- Mubarok.
Berita Terkait
Serang wasit, mantan petinggi klub Turki dipenjara
Senin, 11 November 2024 20:56 Wib
Turki siap hadapi epidemi cacar monyet
Senin, 19 Agustus 2024 9:22 Wib
Mourinho gagal bawa Fenerbahce lolos Liga Champions
Kamis, 15 Agustus 2024 7:24 Wib
Turki telah pulihkan akses Instagram
Minggu, 11 Agustus 2024 10:44 Wib
Prabowo cek pesawat tempur nirawak buatan Turki
Kamis, 1 Agustus 2024 23:04 Wib
Belanda lawan Inggris di semifinal usai tumbangkan Turki
Minggu, 7 Juli 2024 14:52 Wib
Portugal melaju ke babak 16 besar usai hajar Turki
Minggu, 23 Juni 2024 6:21 Wib
Gol spektakuler Arda Guler bantu Turki tekuk Georgia
Rabu, 19 Juni 2024 8:11 Wib