PPNI Kalteng perjuangkan peningkatan kesejahteraan perawat di pelosok
Sampit (ANTARA) - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Kalimantan Tengah meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota meningkatkan kesejahteraan perawat dengan memberikan tambahan insentif atau tunjangan, terlebih bagi perawat yang bertugas di wilayah pelosok.
"Mohon diperhatikan kesejahteraannya, paling tidak itu ada tambahan untuk tugas daerah terpencil. Mohon dukungan bupati agar hal-hal itu bisa diperhatikan karena daerah terpencil fasilitasnya sangat terbatas. Agar mereka mampu bertahan, mohon dibantu kesejahteraan mereka," harap Ketua DPW PPNI Provinsi Kalteng, Riduan di Sampit, Minggu.
Hal itu disampaikannya di sela seminar keperawatan dan rapat kerja wilayah PPNI Provinsi Kalimantan Tengah di salah satu hotel berbintang di Sampit. Acara ini dibuka Bupati Halikinnor dan dihadiri Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati, Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan Ketua TP PKK Khairiah.
Riduan menjelaskan, rapat kerja ini kan dalam rangka penguatan organisasi karena fungsi dan peran perawat di masyarakat luar biasa penting. Pihaknya berharap ini menjadi bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan perawat.
Perawat juga memerlukan dukungan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan. Ini penting karena akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
"Kami mohon sekiranya teman-teman yang akan melanjutkan pendidikan dari D3 ke S1 langsung ke profesi itu bisa difasilitasi oleh pemerintah daerah. Mudah-mudahan ini dibantu oleh semua kepala daerah," demikian Riduan.
Baca juga: Pramuka Kotim bersiap wakili Kalteng ke Korea Selatan
Sementara itu Bupati Halikinnor berharap seminar yang dilaksanakan mampu mendorong perawat untuk menemukan inovasi-inovasi dalam peningkatan kualitas keperawatan sehingga mampu meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Seminar yang dihadiri pengurus PPNI pusat dan provinsi ini diharapkan bisa memberi masukan dan saran perbaikan peningkatan pelayanan kesehatan sehingga perawat semakin baik dan makin maju.
"Perawat ini pekerjaan yang sangat mulia. Daerah pedalaman kita yang menjaga kesehatan masyarakat jika adalah perawat dan bidan. Tapi paling dibutuhkan adalah perawat karena mereka mengobati orang sakit, sementara bidan ada kekhususan yaitu menangani orang hamil," ujar Halikinnor.
Halikinnor menyebutkan, saat ini jumlah perawat di Kotawaringin Timur sekitar 1.400 orang. Kebutuhan perawat cukup besar untuk ditugaskan di RSUD dr Murjani Sampit, rumah sakit di Parenggean, Samuda dan Pundu, serta pelayanan di puskesmas dan puskesmas pembantu.
Kendala saat ini terkadang perawat minta pindah dari puskesmas pembantu di daerah terpencil. Pemerintah daerah berupaya secara bertahap memenuhi kekurangan tenaga kesehatan serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Ini secara bertahap akan kita penuhi makanya juga saya ke desa-desa untuk meminta masyarakat kuliah di bidang kesehatan karena bidang pendidikan dan kesehatan wajib ada sehingga membutuhkan tenaga. Perawat ada tunjangan-tunjangannya. Termasuk kalau ada apoteker yang mau tugas di kecamatan maka akan kita rekrut dan fasilitasi supaya mereka merasa aman dan nyaman," demikian Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim siap bantu kemandirian pesantren dukung ketahanan pangan
Baca juga: Pemkab Kotim bersinergi dengan organisasi sosial bantu masyarakat tidak mampu
Baca juga: Ratusan Pramuka Seruyan ramaikan KBP di Kotim
"Mohon diperhatikan kesejahteraannya, paling tidak itu ada tambahan untuk tugas daerah terpencil. Mohon dukungan bupati agar hal-hal itu bisa diperhatikan karena daerah terpencil fasilitasnya sangat terbatas. Agar mereka mampu bertahan, mohon dibantu kesejahteraan mereka," harap Ketua DPW PPNI Provinsi Kalteng, Riduan di Sampit, Minggu.
Hal itu disampaikannya di sela seminar keperawatan dan rapat kerja wilayah PPNI Provinsi Kalimantan Tengah di salah satu hotel berbintang di Sampit. Acara ini dibuka Bupati Halikinnor dan dihadiri Ketua DPRD Rinie, Wakil Bupati Irawati, Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan Ketua TP PKK Khairiah.
Riduan menjelaskan, rapat kerja ini kan dalam rangka penguatan organisasi karena fungsi dan peran perawat di masyarakat luar biasa penting. Pihaknya berharap ini menjadi bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan perawat.
Perawat juga memerlukan dukungan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan. Ini penting karena akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
"Kami mohon sekiranya teman-teman yang akan melanjutkan pendidikan dari D3 ke S1 langsung ke profesi itu bisa difasilitasi oleh pemerintah daerah. Mudah-mudahan ini dibantu oleh semua kepala daerah," demikian Riduan.
Baca juga: Pramuka Kotim bersiap wakili Kalteng ke Korea Selatan
Sementara itu Bupati Halikinnor berharap seminar yang dilaksanakan mampu mendorong perawat untuk menemukan inovasi-inovasi dalam peningkatan kualitas keperawatan sehingga mampu meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Seminar yang dihadiri pengurus PPNI pusat dan provinsi ini diharapkan bisa memberi masukan dan saran perbaikan peningkatan pelayanan kesehatan sehingga perawat semakin baik dan makin maju.
"Perawat ini pekerjaan yang sangat mulia. Daerah pedalaman kita yang menjaga kesehatan masyarakat jika adalah perawat dan bidan. Tapi paling dibutuhkan adalah perawat karena mereka mengobati orang sakit, sementara bidan ada kekhususan yaitu menangani orang hamil," ujar Halikinnor.
Halikinnor menyebutkan, saat ini jumlah perawat di Kotawaringin Timur sekitar 1.400 orang. Kebutuhan perawat cukup besar untuk ditugaskan di RSUD dr Murjani Sampit, rumah sakit di Parenggean, Samuda dan Pundu, serta pelayanan di puskesmas dan puskesmas pembantu.
Kendala saat ini terkadang perawat minta pindah dari puskesmas pembantu di daerah terpencil. Pemerintah daerah berupaya secara bertahap memenuhi kekurangan tenaga kesehatan serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Ini secara bertahap akan kita penuhi makanya juga saya ke desa-desa untuk meminta masyarakat kuliah di bidang kesehatan karena bidang pendidikan dan kesehatan wajib ada sehingga membutuhkan tenaga. Perawat ada tunjangan-tunjangannya. Termasuk kalau ada apoteker yang mau tugas di kecamatan maka akan kita rekrut dan fasilitasi supaya mereka merasa aman dan nyaman," demikian Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim siap bantu kemandirian pesantren dukung ketahanan pangan
Baca juga: Pemkab Kotim bersinergi dengan organisasi sosial bantu masyarakat tidak mampu
Baca juga: Ratusan Pramuka Seruyan ramaikan KBP di Kotim