Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga terdampak banjir luapan Sungai Kahayan.
"Hari ini kami bersama Dinkes, dalam hal ini pihak Puskesmas Bukit Hindu, melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap warga terdampak banjir," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Selasa.
Pada layanan yang diberikan secara cuma-cuma itu, para warga terdampak banjir antusias mengikuti pemeriksaan. Tak hanya orang tua, anak-anak pun juga turut antre untuk mendapatkan layanan kesehatan.
"Menindaklanjuti keluhan masyarakat serta mengantisipasi keparahan penyakit kami lakukan pemeriksaan ini. Saat ini rata-rata yang dikeluhkan adalah gatal-gatal, sakit kepala dan pusing serta mual-mual," kata Emi.
Dia mengatakan, penurunan kondisi kesehatan warga terdampak banjir itu dimungkinkan karena air yang dikonsumsi kurang sehat.
"Mereka konsumsi air tanah, sementara lingkungan mereka tergenang air yang bercampur sampah. Kondisi ini sangat memungkinkan menjadi penyebab kesehatan warga terganggu," katanya.
Dia menambahkan, layanan kesehatan tersebut nantinya akan terus dilaksanakan dan diperluas sasarannya, hingga warga terdampak banjir terlayani.
Baca juga: Akademisi UMPR tingkatkan kemampuan pengelolaan medos sekolah TK
"Sementara itu, saat ini masih ada delapan kelurahan yang wilayahnya terdampak banjir luapan sungai. Meski rata-rata telah mengalami penurunan debit air, tapi saya minta masyarakat tetap waspada potensi kenaikan debit air," katanya.
Kenaikan debit air sungai ini terjadi karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Palangka Raya, serta wilayah kabupaten lain yang menjadi hulu Sungai Kahayan.
Saat ini pihaknya pun terus melakukan pemantauan secara berkala di lokasi-lokasi titik pantau, guna mengantisipasi meluasnya dampak luapan air sungai tersebut. Selain itu, BPBD "Kota Cantik" juga akan mengajukan status siaga banjir.
Sementara itu, sampai Rabu pekan lalu, BPBD Palangka Raya mencatat ada 122 kepala keluarga yang terdampak kenaikan debit air sungai.
Kenaikan debit air sungai yang menggenangi wilayah Kelurahan Bukit Tunggal itu berdampak pada 115 rumah yang dihuni 421 jiwa.
Pihak juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkiraan cuaca harian maupun prospek cuaca mingguan.
Warga di bantaran sungai atau kawasan dataran rendah juga diminta tidak meletakkan barang elektronik di lantai. Hal ini, untuk mengantisipasi bahaya jika banjir datang tiba-tiba.
Baca juga: Pemohon SIM baru di Polresta Palangka Raya alami penurunan
Baca juga: Seorang guru honorer di Palangka Raya diperas TNI gadungan
Baca juga: Pemkot Palangka Raya bayar THR ASN mulai 12 April 2023
Berita Terkait
Legislator Palangka Raya imbau waspadai dampak cuaca ekstrem terhadap kesehatan
Jumat, 17 Mei 2024 7:00 Wib
DPRD Palangka Raya dorong penertiban pengemis lebih digencarkan
Jumat, 17 Mei 2024 6:32 Wib
Cegah kriminalitas remaja, satuan pendidikan di Palangka Raya diminta maksimalkan peran BK
Jumat, 17 Mei 2024 6:13 Wib
Polisi tangkap komplotan pembobol kantor PLN Icon Plus di Palangka Raya
Kamis, 16 Mei 2024 21:01 Wib
Disdik Palangka Raya: PPDB dilaksanakan sistem online dan offline
Kamis, 16 Mei 2024 18:36 Wib
Ini motif santri di Palangka Raya tega bunuh ustadzahnya
Kamis, 16 Mei 2024 17:34 Wib
Imigrasi Palangka Raya terus berupaya tingkatkan pelayanan paspor
Kamis, 16 Mei 2024 13:19 Wib
KONI: UCI MTB Eliminator World Cup 2024 kenalkan Kalteng ke dunia
Rabu, 15 Mei 2024 19:46 Wib