Gubernur Kalteng optimis RSUD di Hanau segera selesai dan beroperasional
Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran optimis pelaksanaan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kelas B di Desa Pembuang Hulu I, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan selesai dan dapat beroperasional pada 2023-2024.
"Optimis akhir 2023 secara fisik sudah rampung dan kemudian pada 2024 bisa operasional. Sejalan dengan itu, saat ini kami sedang mempersiapkan sumber daya di bidang kesehatan ini, agar saat rampung juga sudah siap dengan SDM yang memadai," kata Sugianto dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Sugianto memaparkan, pemerintah provinsi membangun rumah sakit yang memadai guna memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan. Termasuk mengurangi jumlah masyarakat yang berobat keluar daerah dalam penanganan kesehatan tertentu.
"Cukup di Kalimantan Tengah, dengan SDM yang memadai, dengan peralatan-peralatan yang sama dengan provinsi lain, bahkan dengan negara lain," tegasnya.
Dia mengatakan, pemerintah provinsi ingin agar aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas kesehatan semakin dipermudah, yakni melalui pembangunan fasilitas kesehatan modern di beberapa wilayah di kabupaten.
"Kesehatan merupakan layanan dasar yang wajib dinikmati semua warga tanpa terkecuali, terlebih masyarakat kurang mampu," jelas Sugianto.
Baca juga: Pemprov Kalteng berikan 1.000 paket bantuan untuk warga terdampak banjir di Barsel
Untuk itulah Pemprov Kalteng terus meningkatkan fasilitas-fasilitas kesehatan di berbagai daerah termasuk salah satunya RSUD di Hanau tersebut. Sebab dengan terbangunnya fasilitas kesehatan memadai, maka akan menjawab berbagai tantangan layanan kesehatan, memperpendek jarak, hingga memperkecil biaya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalteng Shalahuddin menyampaikan, saat ini pembangunan rumah sakit provinsi di Hanau tersebut sudah mencapai 24,9 persen.
"Luasan secara keseluruhan Rumah Sakit ini mencapai 32.184 m², untuk IGD 4.500 m², gedung penunjang 11.500 m² dan gedung utama 16.000 m²," tuturnya.
Selanjutnya Shalahudin mengatakan, secara keseluruhan rumah sakit ini memiliki 265 tempat tidur, tetapi sampai dengan Desember 2023 mendatang sementara hanya 100 tempat tidur.
Baca juga: Gubernur Kalteng gratiskan paket sembako untuk masyarakat Hanau
Bangunan rumah sakit yang direncanakan memiliki 265 tempat tidur pasien itu akan dilengkapi fasilitas seperti ruang rawat inap, ruang isolasi, ruang bedah, ruang persalinan, poliklinik, ruang radiologi, laboratorium medik, ruang rekam medik, fasilitas hemodialisis, serta kantor.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul menambahkan, pada dasarnya pembangunan rumah sakit kelas B tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah barat.
“Bapak gubernur sangat berkomitmen dan mengharapkan semuanya berjalan sesuai waktu yang direncanakan, termasuk tidak hanya rumah sakitnya tetapi juga peralatan, sumber daya manusia serta sarana pendukung," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng intervensi pasar di sejumlah kabupaten, jaga stabilisasi harga jelang Lebaran
"Optimis akhir 2023 secara fisik sudah rampung dan kemudian pada 2024 bisa operasional. Sejalan dengan itu, saat ini kami sedang mempersiapkan sumber daya di bidang kesehatan ini, agar saat rampung juga sudah siap dengan SDM yang memadai," kata Sugianto dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Sugianto memaparkan, pemerintah provinsi membangun rumah sakit yang memadai guna memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan. Termasuk mengurangi jumlah masyarakat yang berobat keluar daerah dalam penanganan kesehatan tertentu.
"Cukup di Kalimantan Tengah, dengan SDM yang memadai, dengan peralatan-peralatan yang sama dengan provinsi lain, bahkan dengan negara lain," tegasnya.
Dia mengatakan, pemerintah provinsi ingin agar aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas kesehatan semakin dipermudah, yakni melalui pembangunan fasilitas kesehatan modern di beberapa wilayah di kabupaten.
"Kesehatan merupakan layanan dasar yang wajib dinikmati semua warga tanpa terkecuali, terlebih masyarakat kurang mampu," jelas Sugianto.
Baca juga: Pemprov Kalteng berikan 1.000 paket bantuan untuk warga terdampak banjir di Barsel
Untuk itulah Pemprov Kalteng terus meningkatkan fasilitas-fasilitas kesehatan di berbagai daerah termasuk salah satunya RSUD di Hanau tersebut. Sebab dengan terbangunnya fasilitas kesehatan memadai, maka akan menjawab berbagai tantangan layanan kesehatan, memperpendek jarak, hingga memperkecil biaya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalteng Shalahuddin menyampaikan, saat ini pembangunan rumah sakit provinsi di Hanau tersebut sudah mencapai 24,9 persen.
"Luasan secara keseluruhan Rumah Sakit ini mencapai 32.184 m², untuk IGD 4.500 m², gedung penunjang 11.500 m² dan gedung utama 16.000 m²," tuturnya.
Selanjutnya Shalahudin mengatakan, secara keseluruhan rumah sakit ini memiliki 265 tempat tidur, tetapi sampai dengan Desember 2023 mendatang sementara hanya 100 tempat tidur.
Baca juga: Gubernur Kalteng gratiskan paket sembako untuk masyarakat Hanau
Bangunan rumah sakit yang direncanakan memiliki 265 tempat tidur pasien itu akan dilengkapi fasilitas seperti ruang rawat inap, ruang isolasi, ruang bedah, ruang persalinan, poliklinik, ruang radiologi, laboratorium medik, ruang rekam medik, fasilitas hemodialisis, serta kantor.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul menambahkan, pada dasarnya pembangunan rumah sakit kelas B tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah barat.
“Bapak gubernur sangat berkomitmen dan mengharapkan semuanya berjalan sesuai waktu yang direncanakan, termasuk tidak hanya rumah sakitnya tetapi juga peralatan, sumber daya manusia serta sarana pendukung," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng intervensi pasar di sejumlah kabupaten, jaga stabilisasi harga jelang Lebaran