Lonjakan wisatawan Pantai Ujung Pandaran angkat perekonomian masyarakat
Sampit (ANTARA) - Lonjakan wisatawan di Pantai Ujung Pandaran Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah selama libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah ini membawa dampak positif dalam mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
"Secara kasat mata saja sudah terlihat. Banyak warung bermunculan. Selain itu juga tentu banyak jasa lainnya yang memanfaatkan warga kami sehingga mendatangkan penghasilan," kata Camat Teluk Sampit, Dedi Purwanto di Pantai Ujung Pandaran, Selasa.
Pantai Ujung Pandaran terletak di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit merupakan objek wisata andalan Kotawaringin Timur. Pantai yang menghadap Laut Jawa ini berjarak sekitar 90 kilometer dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pantai yang juga cukup dekat dengan Kabupaten Seruyan ini menawarkan panorama yang indah. Selain itu, di pantai ini terdapat objek wisata religi yaitu kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid yang merupakan buyut dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan, yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan 'Datu Kalampayan', dikenal luas dengan kitab karangannya berjudul 'Sabilal Muhtadin', yang hingga kini banyak digunakan di sejumlah negara.
Di kecamatan ini juga terdapat objek wisata lain yang oleh warga disebut air terjun merah darah. Air terjun kecil ini berada di kawasan gambut sehingga airnya merah sehingga disebut air terjun merah darah.
Baca juga: Lapas Sampit tes urine warga binaan cegah masuknya narkoba
Dedi mengatakan, pihaknya masih mendata jumlah pengunjung dan perkiraan perputaran uang selama libur Lebaran tahun ini. Setidaknya itu bisa tergambar dari jumlah wisatawan yang datang ke masing-masing penginapan atau lokasi bersantai di pantai tersebut.
Ada lebih dari 10 penginapan di Pantai Ujung Pandaran. Setiap pengunjung yang masuk ke lokasi penginapan yang menghadap ke pantai itu dipungut biaya oleh pengelola dengan besaran rata-rata Rp10.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp30.000 untuk kendaraan roda empat.
Selama berada di objek wisata andalan Kotawaringin Timur tersebut, pengunjung bisa berbelanja di warung-warung yang umumnya sudah disiapkan masing-masing penginapan. Selain itu juga ada fasilitas penyewaan kamar dan wahana permainan air seperti banana boat dan jetski.
"Selama tiga hari ini, kami perkirakan jumlah pengunjung bisa lebih dari 10.000 orang. Sangat banyak. Kalau untuk perputaran uang, kami belum mendatanya, tapi kalau saya perkirakan, mungkin miliaran rupiah," ujar Dedi.
Dedi menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh aparat gabungan yang telah menjaga sehingga situasi aman dan kondusif sehingga masyarakat bisa berwisata dengan aman dan nyaman di Pantai Ujung Pandaran. Keberadaan posko gabungan benar-benar sangat membantu dalam pengamanan dan pengaturan kelancaran lalu lintas.
"Semoga pengunjung Pantai Ujung Pandaran ini semakin ramai, meski tidak di masa libur Lebaran. Kalau pengunjung ramai maka berdampak positif terhadap warga kami. Kami berharap sektor pariwisata bisa mengangkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kami ini," demikian Dedi Purwanto.
Baca juga: Legislator: Kotim perlu kembangkan objek wisata andalan baru
Baca juga: Pantai Ujung Pandaran langsung diserbu ribuan wisatawan
Baca juga: 544 WBP Lapas Sampit dapat remisi khusus Idul Fitri
"Secara kasat mata saja sudah terlihat. Banyak warung bermunculan. Selain itu juga tentu banyak jasa lainnya yang memanfaatkan warga kami sehingga mendatangkan penghasilan," kata Camat Teluk Sampit, Dedi Purwanto di Pantai Ujung Pandaran, Selasa.
Pantai Ujung Pandaran terletak di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit merupakan objek wisata andalan Kotawaringin Timur. Pantai yang menghadap Laut Jawa ini berjarak sekitar 90 kilometer dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pantai yang juga cukup dekat dengan Kabupaten Seruyan ini menawarkan panorama yang indah. Selain itu, di pantai ini terdapat objek wisata religi yaitu kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid yang merupakan buyut dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan, yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan 'Datu Kalampayan', dikenal luas dengan kitab karangannya berjudul 'Sabilal Muhtadin', yang hingga kini banyak digunakan di sejumlah negara.
Di kecamatan ini juga terdapat objek wisata lain yang oleh warga disebut air terjun merah darah. Air terjun kecil ini berada di kawasan gambut sehingga airnya merah sehingga disebut air terjun merah darah.
Baca juga: Lapas Sampit tes urine warga binaan cegah masuknya narkoba
Dedi mengatakan, pihaknya masih mendata jumlah pengunjung dan perkiraan perputaran uang selama libur Lebaran tahun ini. Setidaknya itu bisa tergambar dari jumlah wisatawan yang datang ke masing-masing penginapan atau lokasi bersantai di pantai tersebut.
Ada lebih dari 10 penginapan di Pantai Ujung Pandaran. Setiap pengunjung yang masuk ke lokasi penginapan yang menghadap ke pantai itu dipungut biaya oleh pengelola dengan besaran rata-rata Rp10.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp30.000 untuk kendaraan roda empat.
Selama berada di objek wisata andalan Kotawaringin Timur tersebut, pengunjung bisa berbelanja di warung-warung yang umumnya sudah disiapkan masing-masing penginapan. Selain itu juga ada fasilitas penyewaan kamar dan wahana permainan air seperti banana boat dan jetski.
"Selama tiga hari ini, kami perkirakan jumlah pengunjung bisa lebih dari 10.000 orang. Sangat banyak. Kalau untuk perputaran uang, kami belum mendatanya, tapi kalau saya perkirakan, mungkin miliaran rupiah," ujar Dedi.
Dedi menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh aparat gabungan yang telah menjaga sehingga situasi aman dan kondusif sehingga masyarakat bisa berwisata dengan aman dan nyaman di Pantai Ujung Pandaran. Keberadaan posko gabungan benar-benar sangat membantu dalam pengamanan dan pengaturan kelancaran lalu lintas.
"Semoga pengunjung Pantai Ujung Pandaran ini semakin ramai, meski tidak di masa libur Lebaran. Kalau pengunjung ramai maka berdampak positif terhadap warga kami. Kami berharap sektor pariwisata bisa mengangkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kami ini," demikian Dedi Purwanto.
Baca juga: Legislator: Kotim perlu kembangkan objek wisata andalan baru
Baca juga: Pantai Ujung Pandaran langsung diserbu ribuan wisatawan
Baca juga: 544 WBP Lapas Sampit dapat remisi khusus Idul Fitri