Pemda di Kalteng diminta bantu dana operasional Panti Rehabilitasi JAM
Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah Siti Nafsiah mendorong sekaligus meminta pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, mendukung sekaligus memberikan bantuan kepada pengelola Panti Rehabilitasi Joint Adulam Ministri (JAM) Palangka Raya.
Keberadaan Panti Rehabilitasi JAM tersebut sangat penting dalam membantu pemda dalam menangani dan merawat warga yang mengalami gangguan jiwa, kata Nafsiah di Palangka Raya, kemarin.
"Saya yakin biaya operasional Panti Rehabilitasi JAM tidak sedikit. Itulah kenapa perlu ada bantuan anggaran secara berkelanjutan dari pemda," ucapnya.
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini, bantuan kepada Panti Rehabilitasi JAM bukan hanya bahan pangan, melainkan obat-obatan dan peningkatan sarana dan prasarana. Dengan begitu, warga yang mengalami gangguan jiwa dapat dirawat semakin maksimal.
Dia mengatakan bahwa informasi sudah ada banyak yang sembuh dan dipulangkan ke keluarganya setelah mendapat perawatan di Panti Rehabilitasi JAM. Hal itu membuktikan Panti Rehabilitasi Jam telah berperan dalam membantu pemda merawat warga di daerah ini yang mengalami gangguan jiwa.
"Pemda melalui dinas atau instansi terkait agar ke depan bisa memberikan bantuan setiap tahunnya. Jadi, biaya operasional Panti Rehabilitasi JAM itu dapat tercukupi serta terpenuhi demi kebaikan para penghuni," demikian Nafsiah.
Sebelumnya, Pembina Yayasan Panengan Asie Palangka Raya yang menaungi Panti Rehabilitasi JAM, dr Theodorus Atmajaya mengakui bahwa bantuan secara rutin dari pemda di Kalteng memang sampai saat ini masih belum ada. Sebab, sampai sekarang ini bantuan terkadang didapatkan dari pihak-pihak luar.
Dia mengatakan adapun bantuan dari pemda hanya ketika ada kegiatan tertentu saja. Misalnya ketika pada hari raya natal, kegiatan sosial contoh pada hari setia kawanan, kesehatan jiwa dan sebagainya.
"Terakhir kami mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial Budi Luhur Banjar Baru yakni berupa bantuan tempat tidur ranjang besi lengkap bersama kasur, seprei, bantal, dan juga lemari. Itu sudah kita gunakan sebagai sarana atau tempat para klien beristirahat," ungkapnya.
Baca juga: DPRD Kalteng apresiasi Panti Rehabilitasi JAM dikelola secara serius
Dirinya pun berharap ke depan Panti Rehabilitasi JAM ada perhatian dari Pemda di Kalteng terhadap keberlangsungan panti ini. Sebab, panti ini sangat penting untuk menampung orang-orang yang memiliki gangguan kejiwaan yang selanjutnya direhabilitasi hingga bisa sembuh.
Dia mengatakan orang dengan gangguan kejiwaan yang dirawat di panti rehabilitasi tersebut ada berjumlah 34 orang dan 3 orang diantaranya merupakan titipan dari Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Hanya, tiga orang itu bukan karena gangguan jiwa tapi dikarenakan masalah sosial sebab tidak memiliki tempat tinggal
"Di panti ini ada lahan berkebun, bangsal tidur dan juga ruang perawatan. Ini yang kami optimalkan dalam merawat saudara-saudara kita yang mengalami gangguan jiwa," demikian Theodorus.
Baca juga: Legislator Kalteng minta peran BLK dioptimalkan bantu anak putus sekolah
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta maksimalkan kinerja BRIDA
Baca juga: Legislator Kalteng tak permasalahkan spanduk pejabat dipasang di sekitar tempat ibadah
Keberadaan Panti Rehabilitasi JAM tersebut sangat penting dalam membantu pemda dalam menangani dan merawat warga yang mengalami gangguan jiwa, kata Nafsiah di Palangka Raya, kemarin.
"Saya yakin biaya operasional Panti Rehabilitasi JAM tidak sedikit. Itulah kenapa perlu ada bantuan anggaran secara berkelanjutan dari pemda," ucapnya.
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini, bantuan kepada Panti Rehabilitasi JAM bukan hanya bahan pangan, melainkan obat-obatan dan peningkatan sarana dan prasarana. Dengan begitu, warga yang mengalami gangguan jiwa dapat dirawat semakin maksimal.
Dia mengatakan bahwa informasi sudah ada banyak yang sembuh dan dipulangkan ke keluarganya setelah mendapat perawatan di Panti Rehabilitasi JAM. Hal itu membuktikan Panti Rehabilitasi Jam telah berperan dalam membantu pemda merawat warga di daerah ini yang mengalami gangguan jiwa.
"Pemda melalui dinas atau instansi terkait agar ke depan bisa memberikan bantuan setiap tahunnya. Jadi, biaya operasional Panti Rehabilitasi JAM itu dapat tercukupi serta terpenuhi demi kebaikan para penghuni," demikian Nafsiah.
Sebelumnya, Pembina Yayasan Panengan Asie Palangka Raya yang menaungi Panti Rehabilitasi JAM, dr Theodorus Atmajaya mengakui bahwa bantuan secara rutin dari pemda di Kalteng memang sampai saat ini masih belum ada. Sebab, sampai sekarang ini bantuan terkadang didapatkan dari pihak-pihak luar.
Dia mengatakan adapun bantuan dari pemda hanya ketika ada kegiatan tertentu saja. Misalnya ketika pada hari raya natal, kegiatan sosial contoh pada hari setia kawanan, kesehatan jiwa dan sebagainya.
"Terakhir kami mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial Budi Luhur Banjar Baru yakni berupa bantuan tempat tidur ranjang besi lengkap bersama kasur, seprei, bantal, dan juga lemari. Itu sudah kita gunakan sebagai sarana atau tempat para klien beristirahat," ungkapnya.
Baca juga: DPRD Kalteng apresiasi Panti Rehabilitasi JAM dikelola secara serius
Dirinya pun berharap ke depan Panti Rehabilitasi JAM ada perhatian dari Pemda di Kalteng terhadap keberlangsungan panti ini. Sebab, panti ini sangat penting untuk menampung orang-orang yang memiliki gangguan kejiwaan yang selanjutnya direhabilitasi hingga bisa sembuh.
Dia mengatakan orang dengan gangguan kejiwaan yang dirawat di panti rehabilitasi tersebut ada berjumlah 34 orang dan 3 orang diantaranya merupakan titipan dari Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Hanya, tiga orang itu bukan karena gangguan jiwa tapi dikarenakan masalah sosial sebab tidak memiliki tempat tinggal
"Di panti ini ada lahan berkebun, bangsal tidur dan juga ruang perawatan. Ini yang kami optimalkan dalam merawat saudara-saudara kita yang mengalami gangguan jiwa," demikian Theodorus.
Baca juga: Legislator Kalteng minta peran BLK dioptimalkan bantu anak putus sekolah
Baca juga: Pemprov Kalteng diminta maksimalkan kinerja BRIDA
Baca juga: Legislator Kalteng tak permasalahkan spanduk pejabat dipasang di sekitar tempat ibadah