Perekonomian Kalteng pada triwulan I-2023 terhadap I-2022 tumbuh 3,22 persen
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah mencatat perekonomian di provinsi setempat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp51,3 triliun, atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp27,2 triliun.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Kalteng pada triwulan I tahun 2023 terhadap triwulan I tahun 2022 atau y-on-y mengalami pertumbuhan sebesar 3,22 persen, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Jumat.
"Hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 15,71 persen," ucapnya.
Adapun lapangan usaha di Kalteng yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan I-2023 dibandingkan triwulan I tahun 2022 yakni Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 13,11 persen, diikuti Jasa Lainnya sekitar 11,17 persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,51 persen.
Eko mengatakan struktur perekonomian Kalteng pada triwulan I-2023 didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 20,87 persen, diikuti Industri Pengolahan 16,56 persen, Pertambangan dan Penggalian 15,50 persen, serta Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 12,59 persen.
"Peranan keempat lapangan usaha itu dalam perekonomian di Kalteng mencapai 65,51 persen," beber dia.
Baca juga: BPS: TPK hotel bintang di Kalteng alami penurunan selama Maret 2023
Meski begitu, Kepala BPS Kalteng ini mengakui perekonomian provinsi ini pada triwulan I-2023 dibanding triwulan IV-2022 atau q-to-q mengalami kontraksi sebesar 4,90 persen. Hal itu disebabkan dari 17 lapangan usaha, ada enam yang mengalami kontraksi.
Adapun enam lapangan usaha yang mengalami kontraksi pada triwulan I-2023 terhadap triwulan IV-2022 itu, yakni administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial mencapai -40,81 persen, disusul kontruksi -28,02 persen, jasa pendidikan 4,15 persen, pertambangan dan penggalian -4,10 persen, dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mencapai 2.00 persen.
"Sedangkan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan I-2023 dibanding IV-2022 yakni, Industri Pengolahan sebesar 9,61 persen, Jasa Perusahaan 9,18 persen, dan Jasa Lainnya 5,42 persen," demikian Eko.
Baca juga: NTP Gabungan Kalteng pada April 2023 alami kenaikan 1,21 persen
Baca juga: Indeks harga konsumen pada April 2023 di Kalteng alami kenaikan
Baca juga: BPS minta masukan berbagai pihak terkait IDI di Kalteng
Dari data tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Kalteng pada triwulan I tahun 2023 terhadap triwulan I tahun 2022 atau y-on-y mengalami pertumbuhan sebesar 3,22 persen, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Jumat.
"Hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 15,71 persen," ucapnya.
Adapun lapangan usaha di Kalteng yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan I-2023 dibandingkan triwulan I tahun 2022 yakni Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 13,11 persen, diikuti Jasa Lainnya sekitar 11,17 persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,51 persen.
Eko mengatakan struktur perekonomian Kalteng pada triwulan I-2023 didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 20,87 persen, diikuti Industri Pengolahan 16,56 persen, Pertambangan dan Penggalian 15,50 persen, serta Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 12,59 persen.
"Peranan keempat lapangan usaha itu dalam perekonomian di Kalteng mencapai 65,51 persen," beber dia.
Baca juga: BPS: TPK hotel bintang di Kalteng alami penurunan selama Maret 2023
Meski begitu, Kepala BPS Kalteng ini mengakui perekonomian provinsi ini pada triwulan I-2023 dibanding triwulan IV-2022 atau q-to-q mengalami kontraksi sebesar 4,90 persen. Hal itu disebabkan dari 17 lapangan usaha, ada enam yang mengalami kontraksi.
Adapun enam lapangan usaha yang mengalami kontraksi pada triwulan I-2023 terhadap triwulan IV-2022 itu, yakni administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial mencapai -40,81 persen, disusul kontruksi -28,02 persen, jasa pendidikan 4,15 persen, pertambangan dan penggalian -4,10 persen, dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mencapai 2.00 persen.
"Sedangkan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan I-2023 dibanding IV-2022 yakni, Industri Pengolahan sebesar 9,61 persen, Jasa Perusahaan 9,18 persen, dan Jasa Lainnya 5,42 persen," demikian Eko.
Baca juga: NTP Gabungan Kalteng pada April 2023 alami kenaikan 1,21 persen
Baca juga: Indeks harga konsumen pada April 2023 di Kalteng alami kenaikan
Baca juga: BPS minta masukan berbagai pihak terkait IDI di Kalteng