Legislator: Optimalkan ancaman karhutla di Palangka Raya
Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah M Hasan Busyairi meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota bersama sejumlah pihak terkait lainnya, agar mengoptimalkan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang belakangan ini marak terjadi.
"Kita sudah lihat setiap musim kemarau selalu ada diwarnai peristiwa karhutla. Tentu ini harus menjadi perhatian, tidak hanya pemerintah daerah melalui perangkatnya, tetapi juga masyarakat untuk proaktif mencegah terjadinya bencana karhutla," kata Hasan di Palangka Raya, Rabu.
Ia menuturkan, jauh sebelum pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk melakukan upaya-upaya bersama pencegahan dan penanggulangan karhutla di wilayah Kota Palangka Raya.
Seperti dengan pihak BPBD Kota untuk terus mengoptimalkan patroli pemantauan dan pengawasan, bahkan kesiapan sarana serta prasarana pendukungnya termasuk pula masif melakukan sosialisasi dan edukasi waspada karhutla, maupun penegakan hukum bagi mereka yang sengaja melakukan pembakaran lahan.
Kemudian untuk leading sektor seperti Dinas Kesehatan juga harus melakukan langkah persiapan di bidang kesehatan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
"Pada intinya kita tidak berharap bencana karhutla terjadi. Sebab akan banyak berdampak, baik pada perekonomian dan yang terparah adalah dampak bagi kesehatan. Seperti terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bagi masyarakat," beber Hasan yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi C DPRD Palangka Raya.
Sementara itu lanjutnya, dari sudut pandang masyarakat atau pemangku kepentingan seperti tokoh agama, masyarakat dan adat diharap berperan aktif turut memberikan edukasi dan sosialisasi terkait kewaspadaan dini serta dampak buruk karhutla.
"Perlu kita cermati adalah soal membuka lahan dengan cara membakar, dimana selama ini bagi sebagian warga dianggap sebagai kearifan lokal atau kebiasaan. Pola ini tentu menjadi tantangan untuk diubah. Terutama memperkuat edukasi dampak besar membakar lahan di musim kemarau," demikian Hasan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian kebakaran lahan di wilayah kota 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya hampir setiap hari terjadi di beberapa kecamatan dan kelurahan yang ada di daerah setempat.
Beruntungnya personel BPBD dan tim gabungan dari damkar lainnya berhasil melakukan pemadaman setiap kali terjadi kebakaran lahan di wilayah setempat.
"Kita sudah lihat setiap musim kemarau selalu ada diwarnai peristiwa karhutla. Tentu ini harus menjadi perhatian, tidak hanya pemerintah daerah melalui perangkatnya, tetapi juga masyarakat untuk proaktif mencegah terjadinya bencana karhutla," kata Hasan di Palangka Raya, Rabu.
Ia menuturkan, jauh sebelum pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk melakukan upaya-upaya bersama pencegahan dan penanggulangan karhutla di wilayah Kota Palangka Raya.
Seperti dengan pihak BPBD Kota untuk terus mengoptimalkan patroli pemantauan dan pengawasan, bahkan kesiapan sarana serta prasarana pendukungnya termasuk pula masif melakukan sosialisasi dan edukasi waspada karhutla, maupun penegakan hukum bagi mereka yang sengaja melakukan pembakaran lahan.
Kemudian untuk leading sektor seperti Dinas Kesehatan juga harus melakukan langkah persiapan di bidang kesehatan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
"Pada intinya kita tidak berharap bencana karhutla terjadi. Sebab akan banyak berdampak, baik pada perekonomian dan yang terparah adalah dampak bagi kesehatan. Seperti terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bagi masyarakat," beber Hasan yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi C DPRD Palangka Raya.
Sementara itu lanjutnya, dari sudut pandang masyarakat atau pemangku kepentingan seperti tokoh agama, masyarakat dan adat diharap berperan aktif turut memberikan edukasi dan sosialisasi terkait kewaspadaan dini serta dampak buruk karhutla.
"Perlu kita cermati adalah soal membuka lahan dengan cara membakar, dimana selama ini bagi sebagian warga dianggap sebagai kearifan lokal atau kebiasaan. Pola ini tentu menjadi tantangan untuk diubah. Terutama memperkuat edukasi dampak besar membakar lahan di musim kemarau," demikian Hasan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian kebakaran lahan di wilayah kota 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya hampir setiap hari terjadi di beberapa kecamatan dan kelurahan yang ada di daerah setempat.
Beruntungnya personel BPBD dan tim gabungan dari damkar lainnya berhasil melakukan pemadaman setiap kali terjadi kebakaran lahan di wilayah setempat.