Wilayah selatan Kotim mulai dilanda kesulitan air bersih
Sampit (ANTARA) - Wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mulai dilanda kesulitan air bersih sehingga pemerintah daerah memasok air bersih untuk membantu masyarakat setempat.
"Saya ada laporan Kepala Pelaksana BPBD bahwa di sana air mulai asin atau payau. Jadi kemarin mereka mendrop air bersih dari PDAM untuk membantu masyarakat di sana," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Wilayah selatan Kotawaringin Timur meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Wilayah ini berada di pesisir yang menghadap Laut Jawa.
Kesulitan air bersih memang kerap terjadi di wilayah selatan saat musim kemarau. Selain sumber air bersih seperti sumur dan danau mengering, kondisi diperparah oleh intrusi air laut sehingga air sungai menjadi payau atau asin.
Hal ini membuat masyarakat mulai kesulitan air bersih, apalagi intensitas hujan berkurang. Sebagai solusi, pemerintah daerah biasanya memasok air bersih dari Sampit bekerjasama dengan PDAM.
Baca juga: Kepala desa yang mundur di Kotim bertambah jadi 13 orang
"PDAM kan milik pemerintah daerah sehingga digunakan untuk membantu masyarakat. Jadi langsung saja minta air di sana dan dikirim ke lokasi yang memerlukan," ujar Halikinnor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Multazam mengatakan, pengiriman air bersih berdasarkan laporan dari dua lurah di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
"Laporan lurah, sudah dua minggu tanpa hujan, air sungai mulai asin, air PDAM beberapa hari tidak produksi, sebagian masyarakat yang tinggal masuk gang tidak ada akses PDAM, parit kering, persediaan air 30 kepala keluarga di Kelurahan Basirih Hilir dan 30 kepala keluarga di Kelurahan Samuda Kota hampir habis," kata Multazam.
Air didistribusikan sebanyak 8000 liter yang dikirim dari PDAM Tirta Mentaya Sampit ke Kelurahan Samuda Kota dan Kelurahan Basirih Hilir.
Distribusi di Kelurahan Samuda Kota RT 14 dan RT 13 RW 05 dengan jumlah 3.600 liter dimasukkan dalam empat buah profil tank 1.100 liter, sedangkan di Kelurahan Basirih Hilir RT 15 RW 04 sebanyak 4.200 liter yang diisi ke satu profil tank dan 12 drum.
Baca juga: Bupati Kotim ajak masyarakat semarakkan Porprov sambut 10.000 tamu
Baca juga: Pemkab Kotim tambah ambulans optimalkan pelayanan di puskesmas
Baca juga: Pemkab Kotim gandeng Universitas Brawijaya evaluasi lima program prioritas
"Saya ada laporan Kepala Pelaksana BPBD bahwa di sana air mulai asin atau payau. Jadi kemarin mereka mendrop air bersih dari PDAM untuk membantu masyarakat di sana," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Wilayah selatan Kotawaringin Timur meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Wilayah ini berada di pesisir yang menghadap Laut Jawa.
Kesulitan air bersih memang kerap terjadi di wilayah selatan saat musim kemarau. Selain sumber air bersih seperti sumur dan danau mengering, kondisi diperparah oleh intrusi air laut sehingga air sungai menjadi payau atau asin.
Hal ini membuat masyarakat mulai kesulitan air bersih, apalagi intensitas hujan berkurang. Sebagai solusi, pemerintah daerah biasanya memasok air bersih dari Sampit bekerjasama dengan PDAM.
Baca juga: Kepala desa yang mundur di Kotim bertambah jadi 13 orang
"PDAM kan milik pemerintah daerah sehingga digunakan untuk membantu masyarakat. Jadi langsung saja minta air di sana dan dikirim ke lokasi yang memerlukan," ujar Halikinnor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Multazam mengatakan, pengiriman air bersih berdasarkan laporan dari dua lurah di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
"Laporan lurah, sudah dua minggu tanpa hujan, air sungai mulai asin, air PDAM beberapa hari tidak produksi, sebagian masyarakat yang tinggal masuk gang tidak ada akses PDAM, parit kering, persediaan air 30 kepala keluarga di Kelurahan Basirih Hilir dan 30 kepala keluarga di Kelurahan Samuda Kota hampir habis," kata Multazam.
Air didistribusikan sebanyak 8000 liter yang dikirim dari PDAM Tirta Mentaya Sampit ke Kelurahan Samuda Kota dan Kelurahan Basirih Hilir.
Distribusi di Kelurahan Samuda Kota RT 14 dan RT 13 RW 05 dengan jumlah 3.600 liter dimasukkan dalam empat buah profil tank 1.100 liter, sedangkan di Kelurahan Basirih Hilir RT 15 RW 04 sebanyak 4.200 liter yang diisi ke satu profil tank dan 12 drum.
Baca juga: Bupati Kotim ajak masyarakat semarakkan Porprov sambut 10.000 tamu
Baca juga: Pemkab Kotim tambah ambulans optimalkan pelayanan di puskesmas
Baca juga: Pemkab Kotim gandeng Universitas Brawijaya evaluasi lima program prioritas