Pemberian insentif 33 pemda beri semangat kendalikan inflasi

id Mendagri,Tito Karnavian,Kalteng,Inflasi,kendalikan inflasi

Pemberian insentif 33 pemda beri semangat kendalikan inflasi

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan insentif fiskal bagi 33 pemerintah daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (31/7/2023). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai pemberian penghargaan berupa insentif fiskal kepada 33 pemerintah daerah yang memiliki kinerja terbaik dalam pengendalian inflasi dapat memberikan semangat untuk terus menekan laju inflasi di Tanah Air.
 
"Insyaallah mudah-mudahan dengan adanya insentif penghargaan ini akan beri semangat kepada kami untuk terus mampu mengendalikan inflasi di Indonesia," ujar Tito dalam Penghargaan Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan Kategori Kinerja Pengendalian Inflasi Daerah Tahun Anggaran 2023 Periode Pertama di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin.
 
Adapun pemerintah telah mengalokasikan insentif fiskal atas kinerja pengendalian inflasi di tahun 2023 sebesar Rp1,0 triliun. Ketentuan terkait dengan pengalokasian tersebut tertuang dalam PMK 67 Tahun 2023 tentang Insentif Fiskal untuk Penghargaan Kinerja Tahun Berjalan pada Tahun Anggaran 2023.

Baca juga: Kalteng terima Insentif Fiskal Pengendalian Inflasi dari Pusat, berikut besarannya
 
Dalam PMK tersebut, diatur ketentuan bahwa insentif fiskal atas kinerja pengendalian inflasi akan dialokasikan dalam tiga periode supaya peningkatan kinerja dapat terus dimonitor, kinerjanya dapat langsung di apresiasi, dan penggunaannya pun bisa digunakan untuk pengendalian inflasi periode berikutnya.

Untuk itu, sambung Tito, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani yang telah memberikan dukungan berupa pemberian insentif.
 
Dia mengatakan, inflasi Indonesia pada akhir tahun lalu hampir mencapai 6 persen, yaitu 5,9 persen. Namun, berkat berbagai upaya yang dilakukan tercatat pada Juni 2023 angka inflasi itu turun menjadi 3,52 persen.
 
Baca juga: Berhasil kendalikan inflasi, Pemprov Kalteng terima Insentif Fiskal

Upaya tersebut seperti koordinasi bersama baik tim pengendalian inflasi tingkat pusat dan daerah, rakor tiap minggu, serta langkah konkret di lapangan.
 
"Mudah-mudahan ini akan bisa terus kita kendalikan," katanya.
 
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Luky Alfirman dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini memiliki dua tujuan utama.
 
Pertama, untuk meningkatkan partisipasi pemda dalam mengendalikan inflasi di daerah. Kedua, memberikan penghargaan kepada daerah yang telah berkinerja baik dalam pengendalian inflasi, serta memacu daerah lain agar semakin meningkatkan kinerjanya.

Baca juga: Kendalikan inflasi, Pemkab Barsel adakan pasar murah di Tabak Kanilan
 
"Pemerintah memberikan insentif fiskal untuk kinerja tahun berjalan kategori pengendalian inflasi daerah kepada Pemda yang berhasil menjaga stabilitas harga barang di daerah sehingga inflasi daerah pun dapat terkendali," ucap Luky.
 
Dia mengatakan, melalui Keputusan Menteri Keuangan, alokasi insentif fiskal diberikan kepada 33 daerah untuk kinerja kategori pengendalian inflasi daerah periode satu atau triwulan I. Jumlah tersebut terdiri dari 3 provinsi, 6 kota, dan 24 kabupaten.
 
Luky menambahkan, kinerja pemda dalam pengendalian inflasi dinilai berdasarkan empat hal. Pertama, pelaksanaan 9 upaya pengendalian inflasi pangan yang dilakukan pemda.
 
Baca juga: Kemendagri hadiahi Kalimantan Tengah Dana Insentif Fiskal

Kedua, kepatuhan pemda dalam menyampaikan laporan kepada Mendagri terkait pengendalian inflasi pangan oleh kabupaten/kota. Ketiga, peringkat inflasi masing-masing daerah.
 
Keempat, rasio realisasi belanja pendukung pengendalian inflasi terhadap total belanja daerah.
 
Dia menekankan, pemberian insentif fiskal ini diarahkan untuk mendanai kegiatan sesuai prioritas dan kebutuhan daerah yang manfaatnya diterima atau dirasakan langsung oleh masyarakat. Selain itu, juga untuk mendukung pengendalian inflasi, penurunan stunting, peningkatan investasi, dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Baca juga: Pemprov Kalteng alokasikan 1.000 paket sembako murah untuk warga Sampit
 
"Kami berharap dengan adanya pemberian insentif fiskal ini khususnya untuk kinerja pengendalian inflasi seluruh daerah akan termotivasi untuk terus memperbaiki kinerjanya demi Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.
 
Sebagai informasi, 33 daerah yang menerima penghargaan itu di antaranya untuk tingkat kabupaten, yaitu Aceh Barat, Aceh Besar, Aceh Selatan, Gayo Lues, Indragiri Hilir, Bungo, Merangin, Banyuasin, Ogan Ilir, Bengkulu Utara, Bekasi, Garut, Pangandaran, Jepara, Sleman, Banyuwangi, Sintang, Kayong Utara, Sukamara, Minahasa Selatan, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Bangka Tengah, dan Pohuwato.
 
Kemudian pemerintah kota yang menerima penghargaan yakni Langsa, Gunungsitoli, Payakumbuh, Dumai, Bitung, dan Serang. Sementara untuk pemerintah provinsi yang menerima penghargaan yakni DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, dan Gorontalo.

Baca juga: Beras signifikan pengaruhi inflasi, Pemprov Kalteng gencarkan opsar

Baca juga: Pemprov Kalteng sukseskan GNPIP melalui penguatan ketahanan pangan