Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Alifuddin dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalimantan Tengah mengedukasi masyarakat di Kota Palangka Raya dalam mencegah stunting.
"Dari dari lembaga DPR RI akan terus berkolaborasi dan bersinergi bersama semua pihak untuk bahu membahu melakukan penyelesaian akan bahaya stunting," kata Alifuddin di Palangka Raya, Minggu.
Dia mengatakan, salah satu aksi nyata itu seperti pada pelaksanaan sosialisasi dan komunikasi, informasi, dan edukasi (KEI) program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang digelar di aula salah satu perguruan tinggi di Palangka Raya.
Di hadapan 215 peserta dari berbagai wilayah di Kota Palangka Raya, Alifuddin mengatakan, dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas dan terbebas dari stunting, perlu adanya kolaborasi dan perencanaan masa depan sejak dini.
"Untuk itu, kita berharap masyarakat bisa mendukung terhadap visi dari BKKBN ini, untuk membangun keluarga-keluarga yang berkualitas. Karena keluarga yang berkualitas ini sangat penting sekali perannya," kata politisi PKS ini.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, Jeanny Yola Winokan mengatakan, dalam mewujudkan keluarga berkualitas dan terbebas dari stunting, diperlukan peran berbagai pihak, baik pemerintah, swasta dan seluruh elemen masyarakat.
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya minta Pemuda Katolik jadi penyejuk di pemilu 2024
"Sehingga program Bangga Kencana dan upaya pencegahan stunting yang dilakukan pemerintah semakin optimal di lapangan," katanya.
Tokoh Pemuda Kalteng, Heru Hidayat mengapresiasi dan mendukung upaya bersama melakukan pencegahan kekerasan kepada anak dan stunting dengan cara mengenali risiko dan upaya pencegahannya.
"Semoga kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan secara masif di masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media dan partisipatif masyarakat," katanya.
Asisten l Setda Palangka Raya, Sahdin Hasan juga mendukung kegiatan sosialisasi ini dan berharap dapat melakukan upaya pencegahan angka stunting, yang akan dimulai dari level paling bawah atau tingkat Rukun Warga (RW).
Dimana mulai dari pendampingan pada calon pengantin, ibu hamil, ibu habis melahirkan, termasuk anak balita di bawah dua tahun (baduta).
"Terutama kalau anak baduta itu stunting, kurang gizi. Stunting itu masalahnya bukan hanya kurang gizi, tapi kecerdasannya juga terancam. Kasihan anaknya ga bisa sekolah dengan maksimal, gangguan kesehatan jadi mudah sakit, sampai tuanya juga bisa mudah sakit," katanya.
Baca juga: KPU Kalteng minta tanggapan masyarakat terhadap DCS bakal caleg
Baca juga: Palangka Raya maksimalkan kader tim pendamping keluarga atasi stunting
Baca juga: Palangka Raya raih penghargaan Kota Layak Anak 2023
Berita Terkait
Anggota DPR RI: Waspadai berita hoaks jelang Pilkada serentak 2024
Jumat, 10 Mei 2024 17:16 Wib
Anggota DPR apresiasi program beasiswa Pemprov Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 16:02 Wib
Anggota DPR RI: Pemerataan pendidikan di Kalteng harus terus ditingkatkan
Kamis, 2 Mei 2024 17:38 Wib
Penyidik KPK geledah Gedung DPR terkait korupsi kelengkapan rumah jabatan
Selasa, 30 April 2024 18:59 Wib
DPR RI: Waspadai sejak dini bahaya karhutla di Kalteng
Jumat, 26 April 2024 15:25 Wib
Anggota DPR RI: Mudik gratis tekan kecelakaan lalu lintas saat libur Lebaran
Minggu, 7 April 2024 17:04 Wib
DPR RI dan DPC PDIP Palangka Raya bagikan ratusan takjil
Rabu, 3 April 2024 21:36 Wib
RUU Desa jadi undang-undang
Kamis, 28 Maret 2024 12:23 Wib