Berikut luasan lahan terbakar di Kabupaten Kapuas
Kuala Kapuas (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas, Kalimantan Tengah menyatakan, luasan lahan yang terbakar di kabupaten setempat mencapai hingga ratusan hektare.
"Periode 1 Januari hingga 5 September 2023, luasan lahan yang terbakar mencapai 619 hektare dan di periode tersebut tersebar di 17 kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kapuas, Panahatan Sinaga di Kuala Kapuas, Jumat.
Kemudian, sambungnya, jumlah hotspot atau titik panas yang terpantau di periode itu sebanyak 1.912 titik, 73 kejadian dan dilakukan 61 pemadaman darat serta 19 pemadaman udara.
Terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kata dia, upaya yang dilakukan pihaknya adalah menetapkan status siaga darurat karhutla di Kapuas terhitung mulai 17 Mei sampai 15 Agustus 2023 (90 hari) dan diperpanjang sampai 14 Oktober 2023.
Selanjutnya, aktivasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Karhutla dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten (Posko Induk).
Baca juga: BKPP Pulang Pisau pastikan segera ada pelantikan
Juga melaksanakan pencegahan dan deteksi dini karhutla melalui sosialisasi kepada masyarakat, pemasangan spanduk imbauan, patroli terpadu, pengecekan hotspot dan Edaran Bupati Kapuas tentang Kesiapsiagaan menghadapi Karhutla kepada seluruh Kades/Lurah, Camat dan Perusahaan Besar Swasta (PBS).
"Juga melaksanakan pemadaman darat karhutla serta menindaklanjuti laporan-laporan kejadian karhutla di wilayah Kabupaten Kapuas," terangnya.
Panahatan kembali mengimbau serta mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Masyarakat juga diminta tidak membuang puntung rokok sembarangan karena sangat berisiko menimbulkan kebakaran lahan.
Hal ini dilakukan dalam mencegah terjadinya karhutla di wilayah Kapuas, mengingat saat ini memasuki musim kemarau yang rawan terjadinya kebakaran hutan maupun lahan.
"Semua pihak termasuk masyarakat harus bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, karena di musim kemarau saat ini sangat rawan terjadinya kebakaran," katanya.
Panahatan juga mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama dalam penanganan karhutla, seperti melakukan pemadaman bersama petugas, kemudian juga menjaga lahan agar tidak terbakar.
Baca juga: FKUB beri pembinaan kepada Guru TK di Kapuas Timur
Baca juga: Pemkab Kapuas beri pembinaan puluhan KPM desa lokus stunting
Baca juga: Bejat! Seorang paman di Kapuas setubuhi keponakan masih di bawah umur
"Periode 1 Januari hingga 5 September 2023, luasan lahan yang terbakar mencapai 619 hektare dan di periode tersebut tersebar di 17 kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kapuas, Panahatan Sinaga di Kuala Kapuas, Jumat.
Kemudian, sambungnya, jumlah hotspot atau titik panas yang terpantau di periode itu sebanyak 1.912 titik, 73 kejadian dan dilakukan 61 pemadaman darat serta 19 pemadaman udara.
Terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kata dia, upaya yang dilakukan pihaknya adalah menetapkan status siaga darurat karhutla di Kapuas terhitung mulai 17 Mei sampai 15 Agustus 2023 (90 hari) dan diperpanjang sampai 14 Oktober 2023.
Selanjutnya, aktivasi Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Karhutla dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan dan kabupaten (Posko Induk).
Baca juga: BKPP Pulang Pisau pastikan segera ada pelantikan
Juga melaksanakan pencegahan dan deteksi dini karhutla melalui sosialisasi kepada masyarakat, pemasangan spanduk imbauan, patroli terpadu, pengecekan hotspot dan Edaran Bupati Kapuas tentang Kesiapsiagaan menghadapi Karhutla kepada seluruh Kades/Lurah, Camat dan Perusahaan Besar Swasta (PBS).
"Juga melaksanakan pemadaman darat karhutla serta menindaklanjuti laporan-laporan kejadian karhutla di wilayah Kabupaten Kapuas," terangnya.
Panahatan kembali mengimbau serta mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Masyarakat juga diminta tidak membuang puntung rokok sembarangan karena sangat berisiko menimbulkan kebakaran lahan.
Hal ini dilakukan dalam mencegah terjadinya karhutla di wilayah Kapuas, mengingat saat ini memasuki musim kemarau yang rawan terjadinya kebakaran hutan maupun lahan.
"Semua pihak termasuk masyarakat harus bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, karena di musim kemarau saat ini sangat rawan terjadinya kebakaran," katanya.
Panahatan juga mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama dalam penanganan karhutla, seperti melakukan pemadaman bersama petugas, kemudian juga menjaga lahan agar tidak terbakar.
Baca juga: FKUB beri pembinaan kepada Guru TK di Kapuas Timur
Baca juga: Pemkab Kapuas beri pembinaan puluhan KPM desa lokus stunting
Baca juga: Bejat! Seorang paman di Kapuas setubuhi keponakan masih di bawah umur