Pemkab Kotim-Bea Cukai Sampit tingkatkan sinergitas optimalkan potensi PAD
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah meningkatkan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMPC) Sampit dalam pelayanan serta upaya mengoptimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD).
"Kita mendiskusikan sejumlah hal, di antaranya bagaimana agar pendapatan asli daerah kita meningkat. Ada potensi-potensi besar seperti ekspor kelapa sawit dan lainnya. Itu yang kita upayakan terobosan-terobosannya," kata Bupati Halikinnor usai menerima kunjungan jajaran KPPBC TMPC Sampit, Senin.
Halikinnor mengapresiasi sinergitas antara pemerintah kabupaten dengan KPPBC TMPC Sampit selama ini. Sinergitas ini perlu ditingkatkan agar membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak.
KPPBC TMPC Sampit mempunyai wilayah pelayanan meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan. Namun secara khusus, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berbatasan sinergitas dengan pemerintah daerah ini bisa terus dioptimalkan.
KPPBC TMPC Sampit dalam hal memungut dan mengawasi peredaran barang. Hal ini juga berkaitan dengan pemerintah daerah karena Kotawaringin Timur memiliki pelabuhan dan bandara.
Sinergitas yang saling mendukung diyakini akan dapat mengoptimalkan pelaksanaan tugas masing-masing. Bagi daerah, sinergitas diharapkan dapat mendukung peningkatan pendapatan bagi daerah melalui sektor bea dan cukai.
Baca juga: Pemkab Kotim perkenalkan tiga aplikasi baru untuk tingkatkan pelayanan
"Ada beberapa saran dari pihak Bea Cukai untuk peningkatan pendapatan daerah, khususnya terkait ekspor. Kita perlu meningkatkan kepelabuhanan kita agar ekspor bisa dilakukan langsung dari Kotawaringin Timur sehingga kita semakin banyak mendapat dana bagi hasil dari ekspor," ujar Halikinnor.
Kepala KPPBC TMPC Sampit Agus Dwi Setia Kuncoro mengatakan, silaturahim mereka lakukan dengan bupati, wakil bupati dan satuan organisasi perangkat daerah yang ada di Kotawaringin Timur.
"Kami tentunya karena bagian dari vertikal Kementerian Keuangan lebih menguatkan kembali silaturahim dan kerja sama yang selama ini sudah dijalin baik," kata Agus.
Agus menjelaskan, selain menjalankan fungsi sebagai penerimaan negara, untuk perlindungan masyarakat. Kepala Bea Cukai juga menjalankan fungsi fasilitator untuk memfasilitasi industri. Ini sejalan dengan harapan pemerintah daerah.
Bea Cukai sangat mendorong, bagaimana tidak hanya penerimaan negaranya yang pada akhirnya nanti bisa ditingkatkan, tetapi juga dari hulunya bagaimana penerima itu meningkat karena industrinya juga meningkat dan karena kegiatan ekonominya meningkat karena masyarakatnya juga memiliki usaha yang meningkat,
"Ini karena ada fasilitasi kemudian juga ada perlindungan dan juga pada akhirnya nanti harapannya adalah kerja sama ini menghasilkan kebijakan-kebijakan yang akan meningkatkan perekonomian di daerah," demikian Agus.
Baca juga: Pemkab Kotim hibahkan Rp50 miliar untuk penyelenggaraan Pilkada 2024
Baca juga: Gempa di Kotim tidak sampai menimbulkan kerusakan parah
Baca juga: Gempa guncang Kotim tidak berpotensi menimbulkan tsunami
"Kita mendiskusikan sejumlah hal, di antaranya bagaimana agar pendapatan asli daerah kita meningkat. Ada potensi-potensi besar seperti ekspor kelapa sawit dan lainnya. Itu yang kita upayakan terobosan-terobosannya," kata Bupati Halikinnor usai menerima kunjungan jajaran KPPBC TMPC Sampit, Senin.
Halikinnor mengapresiasi sinergitas antara pemerintah kabupaten dengan KPPBC TMPC Sampit selama ini. Sinergitas ini perlu ditingkatkan agar membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak.
KPPBC TMPC Sampit mempunyai wilayah pelayanan meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan. Namun secara khusus, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berbatasan sinergitas dengan pemerintah daerah ini bisa terus dioptimalkan.
KPPBC TMPC Sampit dalam hal memungut dan mengawasi peredaran barang. Hal ini juga berkaitan dengan pemerintah daerah karena Kotawaringin Timur memiliki pelabuhan dan bandara.
Sinergitas yang saling mendukung diyakini akan dapat mengoptimalkan pelaksanaan tugas masing-masing. Bagi daerah, sinergitas diharapkan dapat mendukung peningkatan pendapatan bagi daerah melalui sektor bea dan cukai.
Baca juga: Pemkab Kotim perkenalkan tiga aplikasi baru untuk tingkatkan pelayanan
"Ada beberapa saran dari pihak Bea Cukai untuk peningkatan pendapatan daerah, khususnya terkait ekspor. Kita perlu meningkatkan kepelabuhanan kita agar ekspor bisa dilakukan langsung dari Kotawaringin Timur sehingga kita semakin banyak mendapat dana bagi hasil dari ekspor," ujar Halikinnor.
Kepala KPPBC TMPC Sampit Agus Dwi Setia Kuncoro mengatakan, silaturahim mereka lakukan dengan bupati, wakil bupati dan satuan organisasi perangkat daerah yang ada di Kotawaringin Timur.
"Kami tentunya karena bagian dari vertikal Kementerian Keuangan lebih menguatkan kembali silaturahim dan kerja sama yang selama ini sudah dijalin baik," kata Agus.
Agus menjelaskan, selain menjalankan fungsi sebagai penerimaan negara, untuk perlindungan masyarakat. Kepala Bea Cukai juga menjalankan fungsi fasilitator untuk memfasilitasi industri. Ini sejalan dengan harapan pemerintah daerah.
Bea Cukai sangat mendorong, bagaimana tidak hanya penerimaan negaranya yang pada akhirnya nanti bisa ditingkatkan, tetapi juga dari hulunya bagaimana penerima itu meningkat karena industrinya juga meningkat dan karena kegiatan ekonominya meningkat karena masyarakatnya juga memiliki usaha yang meningkat,
"Ini karena ada fasilitasi kemudian juga ada perlindungan dan juga pada akhirnya nanti harapannya adalah kerja sama ini menghasilkan kebijakan-kebijakan yang akan meningkatkan perekonomian di daerah," demikian Agus.
Baca juga: Pemkab Kotim hibahkan Rp50 miliar untuk penyelenggaraan Pilkada 2024
Baca juga: Gempa di Kotim tidak sampai menimbulkan kerusakan parah
Baca juga: Gempa guncang Kotim tidak berpotensi menimbulkan tsunami