Disbudpar Kotim apresiasi warga renovasi sandung berusia ratusan tahun
Sampit (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengapresiasi langkah keluarga besar almarhum Gubang yang akan merenovasi sandung atau tempat penyimpanan tulang leluhur mereka tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama keturunan Bapak almarhum Gubang yang secara mandiri melakukan pemeliharaan Sandung tersebut," kata Kepala Disbudpar Kotawaringin Timur, Bima Ekawardhana di Sampit, Sabtu.
Almarhum Gubang merupakan tokoh pendiri Desa Tanah Putih Kecamatan Telawang. Tokoh yang dikenal sebagai sosok berpikiran maju itu memiliki lima orang anak yaitu Nama, Uka, Ipih, Siti, dan Asem. Cucu almarhum Gubang berjumlah 28 orang.
Sebelumnya, Bima menerima kedatangan Hendra yang merupakan salah satu keturunan almarhum Gubang. Hendra bersilaturahim sekaligus menyampaikan rencana renovasi dan ritual sandung almarhum Gubang.
Hendra yang merupakan generasi kelima dari almarhum Gubang mengatakan, sandung yang akan direnovasi ini usianya diperkirakan hampir 400 tahun. Tidak heran jika sandung ini disebut-sebut sebagai sandung tertua Desa Tanah Putih.
Kondisinya sudah miring karena bagian bawah tergerus usia. Meski terbuat dari kayu ulin berkualitas tetapi sudah terlihat sangat tua sehingga perlu direnovasi.
Baca juga: Masa tunggu keberangkatan haji Kotim capai 28 tahun
Perbaikan ini juga bertujuan menjaga keaslian sandung tersebut. Rencananya, renovasi dan ritual dimulai Minggu (7/1).
"Bangunan yang baru dengan peruntukan yang sama dapat dibuat berdekatan. Hal ini agar bangunan sandung yang dulu dapat dicatat sebagai cagar budaya yang perlu dijaga dan dipelihara bersama," ujar Bima.
Sementara itu Hendra menjelaskan, rencana renovasi dan ritual sandung Gubang ini sempat dibicarakan empat tahun lalu, namun belum menemukan titik terang.
Sampai suatu hari, Iraslim sang penggagas bertemu dengan Hendra yang merupakan generasi kelima, yang menyambut baik rencana tersebut.
Hendra pun membuat grup percakapan WhatsApp untuk menjaring dan mengumpulkan cucu cicit almarhum Gubang. Melalui keturunan 28 cucu almarhum Gubang, dibentuklah Persatuan Keluarga Besar Forum Gubang Bersatu (FGB) yang diketuai Iraslim.
Melalui FGB mereka menyusun kebutuhan dana untuk renovasi dan ritual sandung Gubang dengan perkiraan biaya Rp100 juta dan dibagi 28 kelompok. Hasil penghitungan, tanggungan per kelompok sebesar Rp3.572.000. Ketua panitia pelaksana dipercayakan Y.A. Masran.
Baca juga: Sepekan rumah terendam, warga di Sampit sesalkan drainase perumahan tidak optimal
Baca juga: Bawaslu Kotim soroti insiden warga kesetrum saat ganti baliho caleg
Baca juga: Kesadaran masyarakat Kotim membayar tagihan PDAM meningkat
"Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama keturunan Bapak almarhum Gubang yang secara mandiri melakukan pemeliharaan Sandung tersebut," kata Kepala Disbudpar Kotawaringin Timur, Bima Ekawardhana di Sampit, Sabtu.
Almarhum Gubang merupakan tokoh pendiri Desa Tanah Putih Kecamatan Telawang. Tokoh yang dikenal sebagai sosok berpikiran maju itu memiliki lima orang anak yaitu Nama, Uka, Ipih, Siti, dan Asem. Cucu almarhum Gubang berjumlah 28 orang.
Sebelumnya, Bima menerima kedatangan Hendra yang merupakan salah satu keturunan almarhum Gubang. Hendra bersilaturahim sekaligus menyampaikan rencana renovasi dan ritual sandung almarhum Gubang.
Hendra yang merupakan generasi kelima dari almarhum Gubang mengatakan, sandung yang akan direnovasi ini usianya diperkirakan hampir 400 tahun. Tidak heran jika sandung ini disebut-sebut sebagai sandung tertua Desa Tanah Putih.
Kondisinya sudah miring karena bagian bawah tergerus usia. Meski terbuat dari kayu ulin berkualitas tetapi sudah terlihat sangat tua sehingga perlu direnovasi.
Baca juga: Masa tunggu keberangkatan haji Kotim capai 28 tahun
Perbaikan ini juga bertujuan menjaga keaslian sandung tersebut. Rencananya, renovasi dan ritual dimulai Minggu (7/1).
"Bangunan yang baru dengan peruntukan yang sama dapat dibuat berdekatan. Hal ini agar bangunan sandung yang dulu dapat dicatat sebagai cagar budaya yang perlu dijaga dan dipelihara bersama," ujar Bima.
Sementara itu Hendra menjelaskan, rencana renovasi dan ritual sandung Gubang ini sempat dibicarakan empat tahun lalu, namun belum menemukan titik terang.
Sampai suatu hari, Iraslim sang penggagas bertemu dengan Hendra yang merupakan generasi kelima, yang menyambut baik rencana tersebut.
Hendra pun membuat grup percakapan WhatsApp untuk menjaring dan mengumpulkan cucu cicit almarhum Gubang. Melalui keturunan 28 cucu almarhum Gubang, dibentuklah Persatuan Keluarga Besar Forum Gubang Bersatu (FGB) yang diketuai Iraslim.
Melalui FGB mereka menyusun kebutuhan dana untuk renovasi dan ritual sandung Gubang dengan perkiraan biaya Rp100 juta dan dibagi 28 kelompok. Hasil penghitungan, tanggungan per kelompok sebesar Rp3.572.000. Ketua panitia pelaksana dipercayakan Y.A. Masran.
Baca juga: Sepekan rumah terendam, warga di Sampit sesalkan drainase perumahan tidak optimal
Baca juga: Bawaslu Kotim soroti insiden warga kesetrum saat ganti baliho caleg
Baca juga: Kesadaran masyarakat Kotim membayar tagihan PDAM meningkat