Sampit (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memastikan ketersediaan beras cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat selama Ramadhan 1445 Hijriah.
“Stok beras yang kami kuasai saat ini ada sekitar 550 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan, bahkan aman sampai Lebaran,” kata Kepala Bulog Sampit Rony Hadianto di Sampit, Minggu.
Ia menyampaikan, stok beras 550 ton diperkirakan dapat bertahan hingga 3 bulan ke depan. Di samping itu, Bulog Sampit juga telah meminta pasokan beras dari pusat sebanyak 3.500 ton yang akan tiba dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan tidak ada halangan dalam pengiriman, supaya beras itu cepat datang sehingga kondisi di Sampit tetap aman,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tugas Bulog tidak hanya terkait pengelolaan persediaan beras, tapi juga pengendalian harga. Diketahui, cuaca ekstrem akibat El Nino di daerah produsen beras menyebabkan mundurnya masa tanam padi yang berdampak pada ketersediaan beras di pasaran.
Pasokan besar ke pasaran yang terus berkurang pun menyebabkan kenaikan harga yang signifikan. Ditambah lagi, adanya pedagang dari luar daerah yang ikut mengambil hasil panen petani lokal menimbulkan persaingan harga yang semakin ketat.
Baca juga: Disnakertrans Kotim perbanyak pelatihan bantu tingkatkan kompetensi pencari kerja
Pihaknya pun mengambil langkah strategis guna menghadapi situasi tersebut dengan memasok beras ke pasar dan upaya itu tentu perlu ditunjang dengan ketersediaan beras di gudang Bulog Sampit, sehingga pihaknya mengajukan permintaan ke Bulog Pusat.
“Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras kami juga menyuplai beras ke pasar tradisional, harganya kami tetapkan paling mahal Rp11.500 per kilogram,” sebut Rony.
Sebanyak 10 pedagang binaan Bulog Sampit yang tersebar di tiga pasar tradisional, yakni Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Pasar Keramat, dan Pasar Sejumput rutin menerima pasokan 500 ton beras setiap satu hingga dua kali seminggu.
Beras yang dipasok merupakan beras kualitas medium Program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP). Penjualan beras SPHP ke masyarakat telah diatur pemerintah berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) Rp11.500 per kilogram atau Rp57.500 per sak isi lima kilogram.
Selain melalui pedagang binaan, masyarakat bisa membeli beras tersebut ke kantor Bulog Sampit, Jalan HM Arsyad Nomor 68. Sehingga, kebutuhan beras masyarakat tetap terpenuhi dengan harga yang terjangkau.
“Mudah-mudahan Maret-April ini sudah masuk musim panen, sehingga kondisi harga di pasaran bisa kembali stabil. Kami dari Bulog juga bersiap untuk menyerap hasil panen lokal,” demikian Rony.
Baca juga: Hampir separuh kursi DPRD Kotim akan diduduki 'wajah baru'
Baca juga: Olimpiade siswa jadi media pendidikan karakter di Kotim
Baca juga: PDIP raih suara terbanyak dalam rekapitulasi pemilihan DPRD Kotim
Berita Terkait
Wabup minta penanganan terbaik untuk bocah korban laka lantas tragis
Senin, 20 Mei 2024 21:39 Wib
DPKP Kotim: Hasil uji sampel babi di Telawang negatif ASF
Senin, 20 Mei 2024 21:04 Wib
Pemkab Kotim berhasil pertahankan opini WTP sepuluh kali berturut-turut
Senin, 20 Mei 2024 20:51 Wib
DPRD Kotim setujui Raperda Masyarakat Hukum Adat Dayak dan KLA
Senin, 20 Mei 2024 17:30 Wib
Jelang Pilkada Kotim sudah tujuh tokoh mendaftar ke PKS
Senin, 20 Mei 2024 14:59 Wib
Kotim berharap berhasil mengirim wakil ke Paskibraka Nasional
Senin, 20 Mei 2024 11:49 Wib
Bupati Kotim ingatkan pegawai RSUD Murjani terus tingkatkan pelayanan
Minggu, 19 Mei 2024 19:08 Wib
Pemuda Kotim gelar parade di Sampit, serukan pentingnya peduli lingkungan
Minggu, 19 Mei 2024 15:34 Wib