Sampit (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang mungkin terjadi sebagai dampak siklon tropis OLGA.
"Atensi di perlukan sebagai kewaspadaan masyarakat atas adanya ancaman cuaca ekstrem. Ini bagian dari distribusi informasi perkembangan cuaca berbasis risiko," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Sabtu.
Kemunculan siklon tropis Olga sedang menjadi perhatian. Dampak yang ditimbulkan yakni cuaca ekstrem seperti hujan deras dan gelombang tinggi, perlu diwaspadai karena menyangkut keselamatan.
BPBD Kotawaringin Timur pun aktif menyikapi fenomena ini. Koordinasi dilakukan dengan BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur terkait perkembangan pergerakan siklon tropis OLGA.
Menurut Multazam, kewaspadaan diperlukan sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan hal yang tidak diinginkan. Apalagi, Kalimantan Tengah termasuk daerah yang berpotensi terimbas dampak siklon tropis OLGA.
Baca juga: Pemkab Kotim susun RPJPD 2025-2045 dukung Indonesia Emas
"Data detail kabupaten di Kalteng ada bergerak dinamis. Makanya kita perlu beri atensi masalah ini dengan memantau perkembangannya," tambah Multazam.
Berdasarkan informasi BMKG, diperkirakan kecepatan angin maksimum Siklon Tropis OLGA akan meningkat dalam 24 jam ke depan ke kategori 2. Siklon tropis OLGA bergerak ke arah Barat-Barat Daya menjauhi wilayah Indonesia.
Siklon tropis OLGA memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan sedang hingga lebat di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, dan NTT. Dampak berupa angin kencang di wilayah NTT
Tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter (moderate sea) di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Tengah - Jawa Timur - Bali - NTB - NTT, Samudra Hindia selatan Kupang - Pulau Rotte, Perairan selatan Jawa Tengah - Jawa Timur, Perairan selatan Bali - Lombok - Sumbawa, dan Perairan selatan Pulau Sumba. Selain itu, tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough sea) di wilayah Samudra Hindia selatan Pulau Sumba.
Sementara itu, sekitar pukul 15.40 WIB hujan deras mengguyur pusat kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dan sekitarnya. Hujan terjadi dalam waktu cepat, padahal beberapa saat sebelumnya cuaca cukup terik dan terasa gerah.
Baca juga: Puluhan sopir bus di Sampit jalani skrining kesehatan dan tes urine
Baca juga: Disdik Kotim imbau sekolah tidak pungut biaya PPDB dan kelulusan
Baca juga: Disdik Kotim imbau sekolah tidak pungut biaya PPDB dan kelulusan
Berita Terkait
Pemkab Kotim anggarkan Rp1 miliar untuk transportasi JCH ke embarkasi
Selasa, 30 April 2024 22:46 Wib
KPU Kotim perpanjang pendaftaran calon anggota PPK di 12 kecamatan
Selasa, 30 April 2024 21:26 Wib
Pemkab Kotim-Kemenkominfo klarifikasi data usulan penguatan sinyal desa
Selasa, 30 April 2024 17:02 Wib
Produksi perikanan Kotim terus meningkat
Selasa, 30 April 2024 16:54 Wib
Kementan bantu kembangkan pertanian Kotim melalui optimasi lahan dan pompanisasi
Selasa, 30 April 2024 16:34 Wib
KPU Kotim terima banyak masukan untuk perbaikan penyelenggaraan pemilu
Selasa, 30 April 2024 16:06 Wib
Menegangkan, evakuasi pasangan lansia korban banjir di Sampit dibayangi kemunculan buaya
Selasa, 30 April 2024 4:57 Wib
Jumlah nelayan bertambah, Bupati Kotim komitmen tingkatkan sektor perikanan
Senin, 29 April 2024 21:13 Wib