Sebanyak 20 SD Baamang ikuti gebyar merdeka pameran hasil karya
Sampit (ANTARA) - Sebanyak 20 Sekolah Dasar (SD) sederajat di Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mengikuti gebyar merdeka pameran hasil karya 2024 yang digelar Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) setempat.
"Saya sangat mengapresiasi kepala sekolah dan guru di Kecamatan Baamang atas terselenggaranya acara ini yang sejalan dengan penerapan Kurikulum Merdeka," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Senin.
Alih-alih menggelar pameran di masing-masing sekolah, KKKS Cerdas Membangun Kecamatan Baamang berinisiatif menggabungkan sejumlah sekolah sehingga acara berlangsung meriah dan memberikan motivasi tersendiri bagi peserta untuk mengembangkan hasil karyanya.
Gebyar merdeka pameran hasil karya SD/MI Kecamatan Baamang dipusatkan di halaman SDN 4 Baamang Hilir. Puluhan tenda didirikan sebagai tempat pameran hasil karya murid yang dibantu orang tua dan guru pendamping. Selain itu, terdapat panggung utama sebagai tempat unjuk bakat peserta didik, baik tarian maupun nyanyian.
Irfansyah menjelaskan, meskipun tidak diwajibkan untuk menggelar acara yang meriah, tapi kegiatan pameran hasil karya seperti ini memang diperlukan dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang resmi menjadi kurikulum nasional sejak tahun pelajaran 2024/2025.
Melalui kegiatan ini peserta didik bisa menampilkan dan menunjukkan hasil karyanya, sehingga dapat memotivasi untuk terus mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan karakteristik Kurikulum Merdeka yang berfokus pada pengembangan soft skill dan karakter, fokus pada materi esensial dan pembelajaran yang fleksibel.
"Kami harap kegiatan ini terus dilaksanakan kedepannya dan bisa menginspirasi kecamatan lain untuk menggelar kegiatan serupa, karena dengan dijadikan satu seperti ini selain lebih meriah, hasil pembelajaran bisa kami lihat semua," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KKKS Cerdas Membangun Kecamatan Baamang Hasanuddin MS menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kreativitas dan inovasi yang telah dihasilkan oleh para siswa.
"Melalui pameran ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk terus mengembangkan potensi diri dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa," ucapnya.
Ia melanjutkan, gebyar merdeka pameran hasil karya memberikan wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif dan menuangkannya dalam bentuk karya nyata.
Disamping itu, untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan dan hasil kerja di hadapan publik dengan harapan mendapat hasil akhir berupa generasi muda yang berkarakter dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Baca juga: Disdik Kotim telusuri isu pungli biaya meja kursi sekolah
"Sekarang pembelajaran tidak hanya berpusat di guru tetapi muridnya juga. Jadi paradigmanya harus diubah, sehingga projek penguatan profil pelajar pancasila betul-betul bisa terlaksana," sebutnya.
Ia menambahkan, dalam menyukseskan Kurikulum Merdeka tidak hanya tugas sekolah, guru dan murid tapi juga lingkungan dan orang tua. Dengan kolaborasi semua pihak maka semua komponen menjadi satu sehingga hasilnya lebih optimal.
Disisi lain, Kepala SDN 9 Baamang Tengah Dewi Setiawati mengaku senang bisa menjadi bagian dalam kegiatan gebyar merdeka pameran hasil karya ini.
Terlebih tema yang diangkat adalah daur ulang, sehingga bisa mengajarkan peserta didik untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengelola barang yang tak terpakai menjadi barang atau benda yang berguna.
"Contohnya dalam pameran ini kami membawa pot bunga yang terbuat dari bahan-bahan bekas yang pengerjaannya oleh murid dibantu orang tua dan wali kelas. Sehingga acara ini menjadi sarana belajar anak-anak. Kami berharap kegiatan ini diadakan secara berkelanjutan," demikian Dewi.
Baca juga: Disdik Kotim ingatkan sekolah kelola dana BOSP sesuai aturan
Baca juga: Kadisdik: Jumlah guru di Kotim cukup tapi belum merata
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi PSHT bantu pembinaan masyarakat
"Saya sangat mengapresiasi kepala sekolah dan guru di Kecamatan Baamang atas terselenggaranya acara ini yang sejalan dengan penerapan Kurikulum Merdeka," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit, Senin.
Alih-alih menggelar pameran di masing-masing sekolah, KKKS Cerdas Membangun Kecamatan Baamang berinisiatif menggabungkan sejumlah sekolah sehingga acara berlangsung meriah dan memberikan motivasi tersendiri bagi peserta untuk mengembangkan hasil karyanya.
Gebyar merdeka pameran hasil karya SD/MI Kecamatan Baamang dipusatkan di halaman SDN 4 Baamang Hilir. Puluhan tenda didirikan sebagai tempat pameran hasil karya murid yang dibantu orang tua dan guru pendamping. Selain itu, terdapat panggung utama sebagai tempat unjuk bakat peserta didik, baik tarian maupun nyanyian.
Irfansyah menjelaskan, meskipun tidak diwajibkan untuk menggelar acara yang meriah, tapi kegiatan pameran hasil karya seperti ini memang diperlukan dalam penerapan Kurikulum Merdeka yang resmi menjadi kurikulum nasional sejak tahun pelajaran 2024/2025.
Melalui kegiatan ini peserta didik bisa menampilkan dan menunjukkan hasil karyanya, sehingga dapat memotivasi untuk terus mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan karakteristik Kurikulum Merdeka yang berfokus pada pengembangan soft skill dan karakter, fokus pada materi esensial dan pembelajaran yang fleksibel.
"Kami harap kegiatan ini terus dilaksanakan kedepannya dan bisa menginspirasi kecamatan lain untuk menggelar kegiatan serupa, karena dengan dijadikan satu seperti ini selain lebih meriah, hasil pembelajaran bisa kami lihat semua," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KKKS Cerdas Membangun Kecamatan Baamang Hasanuddin MS menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kreativitas dan inovasi yang telah dihasilkan oleh para siswa.
"Melalui pameran ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk terus mengembangkan potensi diri dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa," ucapnya.
Ia melanjutkan, gebyar merdeka pameran hasil karya memberikan wadah bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif dan menuangkannya dalam bentuk karya nyata.
Disamping itu, untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan dan hasil kerja di hadapan publik dengan harapan mendapat hasil akhir berupa generasi muda yang berkarakter dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Baca juga: Disdik Kotim telusuri isu pungli biaya meja kursi sekolah
"Sekarang pembelajaran tidak hanya berpusat di guru tetapi muridnya juga. Jadi paradigmanya harus diubah, sehingga projek penguatan profil pelajar pancasila betul-betul bisa terlaksana," sebutnya.
Ia menambahkan, dalam menyukseskan Kurikulum Merdeka tidak hanya tugas sekolah, guru dan murid tapi juga lingkungan dan orang tua. Dengan kolaborasi semua pihak maka semua komponen menjadi satu sehingga hasilnya lebih optimal.
Disisi lain, Kepala SDN 9 Baamang Tengah Dewi Setiawati mengaku senang bisa menjadi bagian dalam kegiatan gebyar merdeka pameran hasil karya ini.
Terlebih tema yang diangkat adalah daur ulang, sehingga bisa mengajarkan peserta didik untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengelola barang yang tak terpakai menjadi barang atau benda yang berguna.
"Contohnya dalam pameran ini kami membawa pot bunga yang terbuat dari bahan-bahan bekas yang pengerjaannya oleh murid dibantu orang tua dan wali kelas. Sehingga acara ini menjadi sarana belajar anak-anak. Kami berharap kegiatan ini diadakan secara berkelanjutan," demikian Dewi.
Baca juga: Disdik Kotim ingatkan sekolah kelola dana BOSP sesuai aturan
Baca juga: Kadisdik: Jumlah guru di Kotim cukup tapi belum merata
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi PSHT bantu pembinaan masyarakat