Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di bawah kepemimpinan Gubernur Sugianto Sabran berupaya mewujudkan rasio desa berlistrik 100 persen pada tahun 2024 sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Kalteng Vent Christway di Palangka Raya, Senin, mengatakan, upaya ini lebih cepat dari target yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalimantan Tengah 2021-2026, yakni 100 persen desa berlistrik pada 2026.
"Upaya ini diwujudkan melalui Program Pemanfaatan Aneka Energi Baru Terbarukan (EBT) 2024, berupa bantuan sosial Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (PLTSHE)," katanya.
Bantuan PLTSHE ini diperuntukan bagi masyarakat di wilayah Kalteng yang belum menikmati listrik dan pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) untuk desa yang belum terjangkau aliran listrik.
Terkait hal itu, melalui pelaksanaan PLTSHE dan PJU-TS diharap seluruh masyarakat Kalimantan Tengah menerima manfaat dari bantuan sosial ini, sebagai upaya menekan risiko dampak sosial di tengah masyarakat, khususnya daerah terpencil belum berlistrik.
Vent menjabarkan, PLTSHE dan PJU-TS sepenuhnya dibiayai APBD 2024. Dalam pelaksanaannya terakomodir sebanyak 20.711 rumah tangga penerima bantuan sosial PLTSHE tersebar di 186 desa dan 385 PJU-TS tersebar di 22 desa.
Kemudian APBD Perubahan 2024 diharap menerangi sebanyak 184 desa yang belum terakomodir dalam APBD murni 2024 tersebut, sehingga pencapaian rasio desa berlistrik 100 persen pada 2024 dapat terwujud.
"Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan seluruh pemangku kepentingan baik eksekutif maupun legislatif," jelas Vent.