Kasongan (ANTARA) - Bupati Katingan, Kalimantan Tengah, Saiful memimpin langsung secara resmi peluncuran produk kerajinan rotan (handicraft) berorientasi ekspor perdana di Komplek UPT Rotan dan Kayu Hampangen Kota Kasongan, Rabu.
Peluncuran produk rotan berorientasi ekspor ini bukan sekadar kegiatan bisnis, melainkan langkah strategis yang membawa manfaat luas bagi masyarakat Katingan, kata Saiful.
"Jadi, isiatif ini bukan sekadar urusan bisnis, tetapi langkah nyata membawa manfaat besar bagi masyarakat Kabupaten Katingan," tambahnya.
Menurut dirinya, rotan bukan hanya komoditas ekonomi, tetapi juga bagian dari martabat, kreativitas, dan semangat membangun daerah melalui kekuatan sendiri. Apalagi terdapat lima manfaat utama dari hadirnya peluncuran investasi rotan ini.
Saiful mengatakan kelima manfaat itu terdiri dari menjamin stabilitas harga bahan baku dengan adanya kepastian pasar, membuka lapangan kerja baru dari sektor hulu hingga hilir, menguatkan ekonomi daerah dengan meningkatkan daya saing dan ekspor produk lokal.
"Kemudian meningkatkan keterampilan dan transfer teknologi bagi pengrajin, dan menumbuhkan identitas serta kebanggaan daerah melalui produk rotan yang menembus pasar global," beber dia.
Selain manfaat ekonomi, Saiful menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari komitmen pembangunan berkelanjutan. Di mana rotan tumbuh di ekosistem hutan tropis yang menjadi paru-paru bumi.
"Jadi, mengelola rotan berarti menjaga hutan, tanah, dan air agar tetap lestari," tegas Bupati Katingan ini.
Dirinya pun mengapresiasi dukungan berbagai pihak seperti UNEP, WWF, RMI, dan TFLC yang telah berkolaborasi dalam pengembangan industri rotan berkelanjutan di Katingan. Untuk itu, Pemkab akan terus memperkuat dukungan melalui regulasi yang berpihak pada masyarakat, pelatihan tenaga kerja lokal, serta sinergi dengan dunia usaha dan mitra pembangunan.
"Bayangkan jika setiap rumah tangga petani rotan mendapat penghasilan stabil, para pemuda tidak perlu merantau, dan produk rotan kita terpajang di toko-toko besar dunia. Itu bukan mimpi, itu visi yang mulai kita wujudkan hari ini," tandas Saiful.
Sementara itu, Direktur Utama PT Harmoni Usaha Indonesia (HUI), Kasim Ghozali menyatakan pihaknya berkomitmen mengembangkan industri rotan di Kabupaten Katingan dengan melibatkan sebanyak mungkin pelaku UMKM lokal. Di mana semua penganyam di Kabupaten Katingan memiliki sertifikasi
"Dengan begitu, hasil kerajinan mereka bisa diekspor dengan standar kualitas internasional," ucapnya.
Kasim menambahkan, pihaknya akan memberikan pelatihan terkait prosedur ekspor dan standar mutu, seperti ISO dan ASO, agar pengrajin lokal mampu memenuhi permintaan pasar global.
Baca juga: Pemkab Katingan perkuat koperasi untuk dorong ekonomi kerakyatan
Apalagi nilai ekspor produk rotan dari Katingan, berpotensi mencapai 10 juta dolar AS per tahun. Namun, untuk mendukung target tersebut, perlu dilakukan peningkatan kapasitas produksi dan pasokan bahan baku.
"Saat ini kapasitas produksi masih sekitar 10 ton per bulan. Ke depan, kami menargetkan bisa meningkat sepuluh kali lipat," demikian Kasim.
Peluncuran yang dikemas dalam bentuk Talkshow dan Launching produk ini diawali dengan prosesi adat tampung tawar, sebagai simbol rasa syukur dan doa keberkahan atas langkah baru pengembangan industri rotan di kabupaten setempat.
Turut hadir Project Manager UNEP (United Nations Environment Programme), perwakilan Kedutaan Besar Kanada, Direktur Utama PT Harmoni Usaha Indonesia (HUI), Direktur Eksekutif RMI (Indonesian Institute for Forest and the Environment), serta perwakilan dari berbagai lembaga pelestarian lingkungan seperti WWF, YBBI, dan TFLC Kalteng.
Kegiatan Launching ini dianggap menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri rotan berkelanjutan di Kabupaten Katingan, sekaligus bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan mitra internasional dalam mewujudkan ekonomi hijau yang inklusif dan berdaya saing.
Baca juga: Bupati Katingan pastikan pembangunan daerah 2026 lebih terarah
Baca juga: TNI di Katingan diingatkan teladani akhlak Nabi Muhammad dalam bertugas
Baca juga: Kades Tewang Papari Katingan ditetapkan tersangka korupsi Dana Desa Rp835 juta
