Jakarta
(ANTARA News) - Usia orang tidak ada yang tahu, begitu juga yang terjadi
pada Jeffrey al Buchori, yang populer disapa Uje. Lahir di Jakarta, 12
April 1973, dia dikabarkan berpulang tadi subuh di kawasan Pondok Indah,
Jakarta Selatan, akibat kecelakan motor besar, hal yang sangat dia
suka.
Uje adalah seorang pendakwah atau ustad
yang bisa membahasakan dakwah agama Islam itu dalam gaya bahasa anak
muda; karena dia sendiri memang masih muda, sama dengan kebanyakan
audiens umat yang dia hadapi. Bisa dibilang, pada saat itu, dia yang
merintis gaya dakwah gaul.
Jeffry merupakan
anak ketiga dari lima bersaudara pasangan almarhum H Ismail Modal dan
Ustz Hj Tatu Mulyana, yang mendapat pendidikan agama Islam kuat sejak
kecil. Sejak usia dini, dia tampil di gelanggang MTQ tingkat DKI Jaya
dan meraih prestasi bagus.
Pendidikan
pesantren dia kecap seusai SD, di Pondok Pesantren el-Qolam Gintung,
Tangerang. Setamat pesantren ini, dia melanjutkan ke madrasah aliyah,
yang justru menjadi arena bagi dia untuk mencari jatidiri.
Pada usia ini, Jeffri terjerumus kehidupan malam, sering dugem, masuk jauh ke kalangan pemakai narkoba. Setamat kuliah jurusan kepenyiaran, dia makin jadi: bahkan pernah menjadi dancer alias penari.
Dia juga punya bakat berkesenian, senang menjadi pemain pengganti dalam beberapa sinetron. Satu yang terkenal adalah Pendekar Halilintar, dimana dia bahkan meraih predikat Pemeran Terbaik Pria dalam Sepekan Sinetron yang diselenggarakan TVRI pada 1991.
Pemuda
penuh petualangan itu akhirnya menemukan pelabuhan hatinya. Dia adalah
Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka pada 1995
asal Semarang, Jawa Tengah. Yang menyolok, saat itu Uje masih sangat
dekat dengan kalangan pemakai narkoba. Mereka menikah pada 1999,
sehingga menghasilkan tiga anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar
Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.
Awal mula dia
banting stir menjadi pendakwah dari seorang berlatar kehidupan kelam
adalah saat dia diajak berumroh oleh ibu dan kakak kandungnya. Sepulang
dari situ, abang kandungnya, almarhum Abdullah Riyad, menghendaki dia
menjadi pendakwah juga.
Dari situlah, Jeffri
mendapat pelabuhan iman sejatinya. Dia juga menemukan identitasnya dalam
berdakwah, walau kalangan yang dia hadapi beraneka, namun anak muda
menjadi seperti mendapat contoh nyata, agar jangan sempat menyia-nyiakan
waktu seperti yang pernah dia alami.
Bukan
cuma dakwah di podium atau pengajian yang dia amalkan, karena dia juga
mendakwah melalui lagu-lagu yang islami; ditandai debut pertamanya, Lahir Kembali,
pada 2006. Di antara musisi yang pernah bareng dia menyanyikan
lagu-lagu islami ini adalah Opick dan Ungu, tertuang dalam mini album
Ungu bertajuk Para Pencari-Mu (2007).